ㅡㅡㅡㅡㅡ
standard disclaimer applied
ㅡㅡㅡㅡㅡ
Jisung benar-benar penasaran, sejak tadi ia berusaha keras untuk mengintip ke dalam rumah. Tapi, Yuta dan Jungwoo selalu berhasil untuk mencegahnya dan terus memberikan berbagai pertanyaan seperti mengapa bocah itu tidak pergi untuk berangkat ke sekolah. Tentu saja, Jisung tidak memberikan jawaban pada pertanyaan itu dan bahkan berusaha untuk masuk ke dalam.
"Yaaa!" teriak Yuta yang kesal lalu memegang pinggang Jisung dan mengangkat bocah itu untuk menjauh dari rumah.
"Turunkan aku!" seru Jisung yang berusaha untuk berontak dan melepaskan diri.
"Kenapa kamu begitu penasaran, Jisung-ah?" tanya Jungwoo yang sedikit menundukkan badannya.
Tubuh Jisung masih berada beberapa sentimeter di atas tanah dan tangan Yuta mencengkram pinggangnya dengan erat. Anak laki-laki itu menghela napas dan menunjukkan raut wajah pasrah yang juga terlihat kesal. Yuta yang menyadari bahwa Jisung berhenti memberontak sedikit mengernyitkan alisnya, ia seratus persen sadar bahwa dirinya tidak boleh lengah menghadapi bocah ini.
"Jaehyun-hyungnim membawa seseorang! Aku mencium aromanya!" seru Jisung dengan tangan yang terangkat untuk menunjuk ke arah rumah.
Yuta dan Jungwoo terdiam lalu bertatapan sejenak sebelum kembali menatap Jisung dengan tatapan lembut; tentu saja ia bisa mencium aromanyaㅡsemua orang di sini terlahir dengan indera penciuman yang tajam. Bahkan sepertinya semua orang di pemukiman mereka sudah tahu mengenai berita mencengkangkan ini.
Jung Jaehyun baru saja menolong dan membawa seseorang ke dalam rumahnya.
Hal yang sangat jarang terjadi, atau mungkin ini yang pertama kali?
Menyadari bahwa seruannya tidak segera mendapatkan balasan, Jisung langsung menatap Jungwoo dan Yuta dengan tajam. "Siapa itu? Dia bukan bagian dari kita...," katanya.
"Pemburu mungkin, kami tidak sengaja bertemu," jawab Yuta seadanya. Benar-benar bukan jawaban yang dapat memuaskan Jisung.
"Huh," Jisung membuang nafasnya dengan kasar.
"Kamu benci aromanya yang asing?" tanya Jungwoo lagi.
Jisung terdiam dan mengalihkan pandangnnya, ia menatap ujung sepatunya yang berada di atas tanah. "Aromanya aneh..., seperti sesuatu yang tidak memiliki 'rasa'. Bukan bagian dari kita, gentlelity, majesty, ataupun para manusia itu."
Lagi-lagi, Yuta dan Jungwoo terdiam. Meski usia Jisung masih cukup muda, anak ini sungguh memiliki naluri yang sudah setara dengan orang dewasa.
"Itu benar, aromanya memang aneh," kata orang lain yang baru saja keluar dari rumah dan menemukan pemandangan dua orang dewasa yang terlihat tengah mengeretak anak kecil. Johnny segera menunjukkan senyuman ramah di wajahnya saat Jisung menatapnya.
"Apakah seaneh itu?" tanya Jisung hati-hati.
Johnny berjalan mendekat lalu mengusap puncak kepala Jisung dengan gemas sebelum memberikan jawaban. "Yeah, bahkan Yuta-hyung di sini tidak bisa membedakannya dan mengira dia adalah seekor rusa."
"Hey! Kita semua yang mengira dia rusa!" protes Yuta yang tidak terima.
"Itu karena memang ada bau rusa buruan kita di sekitar situ, hyung," tambah Jungwoo yang membela temannya.
"Tapi, bukankah sangat aneh bahwa kita tidak bisa mencium aromanya." Yuta segera mengutarakan apa yang ada di kepalanya, awalnya dia memang merasa risih karena tidak bisa mencium aroma milik orang tanpa aroma itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] Peculiarity;『JaemRen+NoRen』
FanficHuang Renjun, salah satu siswa dari Daehan High School yang tahun ini ada ditingkat keduanya. Renjun memiliki sifat pendiam serta misterius dan ia hanya memiliki satu orang 'teman' yaitu Zhong Chenle yang berada satu tingkat dibawahnya. Sejak awal m...