Chapter 6

6K 118 1
                                    



Aku tertawa padanya.


" Hey, aku kan bawa mobil, sir "


Cam memasang wajah datar yang tak kalah menyebalkan seperti Harry. Menatap wajahnya sekarang menyadarkanku akan sesuatu. Darimana kemiripan dia dengan Harry? Kulit mereka berbeda, Cam memiliki tan skin sedangkan Harry tidak. Warna mata mereka juga berbeda. Intinya mereka tidak mirip.


" Aku akan mengerjakan pekerjaan ku sekarang lalu kembali ke rumah ". Kataku memecah keheningan di antara kami. Pandanganku beralih pada Harry yang bersandar dan memperhatikan kami.


Menampar kesadaran ku yang hanyut dalam pesona Harry, aku pun menyingkir dari ranjang Harry yang untungnya tak terlalu berantakan. Mungkin pria itu sudah merapikannya sedikit. Aku menutupi cara berjalanku yang aneh dengan menahan sakit dan melangkah dengan senormal mungkin. Kalau saja Harry berpikir panjang mungkin aku tidak seperti ini.



" Sialan kau, Leah! Aku bersumpah akan membuatmu tidak bisa bangkit dari ranjangku ". Nah kalimat bodoh itulah penyebabnya.


Harry terlihat menahan senyumnya saat aku hendak melewati pintu. Aku yakin di dalam hatinya ia puas melihatku sakit karena ulahnya. Aku sendiri sedikit kalut karena ia tak memakai pengaman, namun dia meyakinkan ku untuk tidak khawatir karena selalu mengeluarkannya di luar. Entah terlalu sering berhubungan atau apa, tapi dia mampu melakukan itu hanya saja aku kurang yakin.


Well...semoga saja demikian, aku bahkan tidak mampu membayangkan jika aku sampai mengandung anaknya, oke lupakan saja itu tidak mungkin.


Hari ini akan menjadi hari terberat dalam hidupku, aku harus membersihkan istana ini sendirian dengan keadaan pinggangku yang sakit dan selangkangan ku nyeri. Oke lengkap sudah.


_____________________


" Tidak, Bu. Aku hanya kelelahan ". Aku menggerutu pada ibuku, dia menanyakan ku yang tidak-tidak. Dan aku tahu apa maksudnya.

" Dan dimana kau tidur? ". Oh? Matilah aku! Ayolah Leah berpikir!

" Di kamar Harry "


" Apa? ". Ibuku memekik membuatku menutup telingaku. " Leah, jawab aku dengan jujur! apa kau berhubungan dengannya? ". Ya. Tapi aku tidak mungkin mengatakannya padamu, Bu.

" Oh ayolah, Bu. Aku hanya membantunya mengerjakan tugas-tugas kuliahnya sampai larut malam. Dan ia menyuruhku untuk tidur di kamarnya percayalah kami tidak melakukan apa-apa. Mana mungkin dia mau menyentuh gadis seperti aku ". Aku sedikit meledak-ledak menjelaskan kebohongan pada ibuku. Ampuni anakmu ini, Bu.

Ibu memijit pelipisnya terlihat menenangkan dirinya sendiri. Aku berharap cemas, semoga dia mau mempercayai anaknya yang nakal ini.


" Baik. Ibu percaya padamu "


Ibu pun berjalan menuju ke kamarnya. Oh akhirnya... penderitaan bodoh ku telah usai, di tambah lagi besok aku libur, baik libur kuliah maupun libur bekerja. Huh gila saja aku bekerja setiap hari tanpa istirahat.


__________________


Setelah mandi dan beristirahat sejenak, aku mulai mengerjakan tugas-tugas kuliahku. Aku bersyukur menjadi gadis yang memiliki otak lumayan encer, jadinya aku tidak terlalu kerepotan mengerjakannya. Setelah tugasku usai aku pun memilih untuk tidur karena malam nanti aku harus pergi lagi. Dan ku harap kejadian mengenaskan semacam itu tidak terjadi lagi padaku.


" LEAH!!! ". aku terlonjak kaget mendengar suara ibuku yang berteriak memenuhi rumah ini. Jantungku yang nyaris copot membuatku segera meloncat keluar untuk menghampiri ibuku. Aku mengurungkan niatku yang ingin membuka mulut ketika melihat Cam yang sedang berdiri tepat di samping ibuku. Dan kenapa ibuku berpenampilan seperti ini? Seperti ingin pergi ke Paris fashion week.


Choose [Harry Styles X Cameron Dallas]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang