Chapter 20

3.8K 112 5
                                    

Ku pikir semalam hanyalah mimpi. Ternyata tidak, Harry tertidur di sampingku sambil lengan kekarnya membungkus tubuhku. Ku beri kecupan kecil pada dadanya yang bidang membuatnya menggeliat dan membuka matanya.

" Hai, babe ". Sapanya dengan suara khas bangun tidur. Suaranya bagaikan bisikan malaikat. Itupun kalau aku pernah mendengar bisikan malaikat.

" Bagaimana tidurmu? "
Dia membawa tangannya untuk mengelus pipiku dan aku tersenyum lebar dibuatnya.

" Tidak sebaik ini jika tanpa dirimu ". Ku rasakan bibirnya yang mengecup keningku, membuat rasa cinta padanya semakin besar dan kupikir akan meledak. Sungguh perasaan yang luar biasa.
" Aku ingin mengajakmu jalan-jalan hari ini, ayo kita mandi bersama! "

Harry bergerak dan menyibakkan selimut merah muda yang menutupi tubuh kami yang telanjang. Aku menahan tangannya untuk menolak ajakannya. Bukannya tidak mau hanya saja aku kurang yakin kami akan selesai dengan cepat.

" Tidak! Maksudku aku ingin mandi sendiri. Aku takut kau membuat kakiku semakin sakit ". Kataku dan dibalas cengiran kemenangan darinya.

" Kau sudah mengerti rupanya. Dan aku hebat, bukan? "

" Ya, kau hebat, sayang. Pergilah mandi, aku akan memijit kakiku sebentar ". Harry mengacak-acak rambutku dan berlalu untuk mandi. Sembari menunggunya selesai, aku mengambil cream khusus untuk meredakan nyeri otot lalu membalurkannya ke betis ku. Harry benar-benar tega padaku, dia tidak main-main dengan ucapannya. Aku menyesal telah meremehkannya.

Setelahnya aku juga membalurkannya ke pinggulku dan memberinya pijitan kecil. Tak lama setelahnya Harry keluar dan giliran ku untuk membersihkan diri.

___________________

Hari ini menjadi salah satu hari terbaik di hidupku. Aku pergi jalan-jalan bersama Harry ke banyak tempat. Kami juga mengabadikan banyak foto yang hasilnya luar biasa berkat Harry yang memotretnya, dia sangat berbakat dalam hal itu.

Kini kami sedang menaiki perahu kecil yang telah disewa untuk berkeliling di danau buatan yang dipenuhi banyak bunga ini. Sedari tadi kami tertawa, menertawakan banyak hal yang kupikir kurang jelas sebabnya. Harry dan aku memang sama-sama memiliki kelainan jiwa.

" Harry, bagaimana jika tiba-tiba perahu ini terbalik? ". Tanyaku tiba-tiba takut.

" Jika terbalik sudah pasti kita akan tercebur dan tentunya basah kuyup ". Aku mencubit tangannya yang masih sibuk mendayung.

" Bukan itu maksudku "

" Baiklah. Jika hal itu terjadi maka kita harus bercinta di dalam air ". Aku memutar bola mataku mendengarnya yang kini tertawa akan lelucon mesumnya yang terkadang tidak tahu tempat. Bisa tidak sehari saja dia menyingkirkan otak mesumnya itu? Untungnya di tempat ini hanya ada kami berdua.

" Jika aku kabur, kau bercinta saja dengan ikan ". Kataku kesal, Harry mencolek leherku.

" Kau yakin? Nanti kau cemburu pada ikan itu dan ujung-ujungnya kau menggorengnya ". Giliran ku yang tertawa lepas hingga perutku sakit. Astaga, pembicaraan ini sangat tidak berguna. Dan tololnya lagi Harry menanggapi ucapan ku yang bahkan tidak masuk akal.

Tawaku tidak bisa dihentikan karena Harry yang kini ikut-ikutan tertawa. Aku sangat khawatir jika perahu ini benar-benar akan terbalik karena kami yang banyak bergerak karena tertawa.

" Stop, Harry. Kau membuat perutku sakit ". Aku mencipratkan air ke wajahnya dan dia menghentikan tawanya itu.

" Baiklah-baiklah. Lagipula aku tidak mau bercinta dengan ikan karena ikannya tidak ada yang cantik disini. Oh satu lagi, aku akan memasukkan penisku lewat mana? Ikan kan tidak punya lubang "

" Harry! ". Pekikku keras. Harry tertawa lagi akan leluconnya yang sungguh-sungguh tidak bisa diterima akal sehat. Ya ampun, aku tidak menyangka calon suamiku ternyata seperti ini.

" Oh astaga, Leah. Wajahmu memerah, apa kau sedang membayangkan dirimu menjadi ikan yang sedang bercinta denganku? ". Cukup. Kali ini persediaan tawaku telah habis, aku akan mencakar mu Harry.

Tapi tetap saja, yang ada aku justru tertawa semakin keras.

" Kumohon hentikan, aku akan kencing sekarang, cepatlah menepi ". Kataku sambil memegangi perutku.

" ah, kau tidak asik "

____________________

Kami pulang larut malam. Setelah pergi dari danau itu, kami mencari restoran untuk mengisi perut. Itu adalah kencan terbaik yang pernah kurasakan. Harry bersikap romantis membuat beberapa orang bersiul ke arah kami. Lagipula Harry sangat aneh, seharusnya ia mencari restoran yang sepi bukan ramai akan pengunjung seperti ini.

Aku tersenyum mengingat-ingat betapa indahnya hari ini. Tapi ada hari yang akan jauh lebih indah lagi. 3 hari lagi kami bertunangan dan seminggu kemudian kami akan melangsungkan pernikahan. Membayangkan aku memiliki keluarga kecil bersama Harry adalah harapan yang terindah. Satu yang ku yakini bahwa hidupku tak akan seindah ini tanpa Harry. Aku akan mati sia-sia jika Harry tidak mencari ku.

_________________

After the wedding day

Disinilah aku sedang dalam perjalanan bersama suamiku menuju ke Hawaii. Di sana kami akan berbulan madu menghabiskan hari bersama-sama dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Aku memandang tangan kami yang saling tertaut, lalu beralih ke wajahnya yang tampan. Dia milikku dan terkadang aku tidak mempercayainya.

Dan kupikir aku yang harus memilih antara Cam dan Harry. Tapi kenyataannya takdirlah yang memilih Harry untukku.


The end








Choose [Harry Styles X Cameron Dallas]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang