#5

6.4K 305 10
                                    

~MUHAMMAD ALVARIZI

"kalo antum suka, khitbah saja" suara faiz membuyarkan lamunanku.
"ana masih bingung" jawabku
"udah shalat istikharah?" tanyanya
"sudah" jawabku
"hasilnya? Kalo udah ada hasil, lebih baik disegerakan. Ana cuman mau ngingetin antum va,, sebaik apapun antum beribadah, tetep aja belum sempurna, karna separuh ibadah itu menikah. Sunnah rasul va" jelas faiz
"iya, entar kalo ana udah dikasih jawabannya sama Yang Maha Kuasa, ana langsung khitbah" jawabku
____

~KARIN NOVILDA PRAMATYA

"besok adalah pernikahan kakakku ya rabb. Hanya engkau yang mengerti isi hatiku. Hanya kepadaMu hamba berkeluh kesah. Tolong bantu hamba melupakan rasa ini. Tidak baik seorang adik memendam rasa pada suami kakaknya. Sungguh aku inggin melupakan rasa ini ya rabb" setelah kulaksanakan sholat di sepertiga malam, ku putuskan shalat istikharah untuk yang ke 5 kalinya. Semoga allah memberiku jawaban atas segalanya. Amin.

Aku terbangun karna mendengar sesuatu. Panggilan dari allah untuk melaksanakan shalat subuh. Setelah shalat, aku berdoa dan kembali menumpahkan isi hatiku kepadaNya. Iya, aku yakin sekali. Saat aku tertidur, aku bermimpi bertemu dengannya. Di padang bunga yang sangat indah. Iya "dia", yang sudah digariskan Yang Maha Kuasa untukku. Maka ku teguhkan hati untuk menerimanya.

Setelah selesai shalat subuh, aku bergegas turun melihat kesibukan rumah sejak dini hari. Ya, ini pernikahan kakakku. Lantas aku membantu bunda sebentar, lalu naik kembali kekamarku untuk bersiap.

07.30 pagi
Akad nikah dilanksanakan dengan khusyu' dan haru. Setelah kata SAH ter ucap, maka aldo telah milik kakakku. Sudah kuteguhkan hati, karna allah telah memberiku jawaban atas kebimbanganku.

Resepsi dilaksanakan di aula hotel dekat rumahku. Aku bergegas naik mobil dan berangkat. Tapi aku sedikit merasa tidak nyaman, karna harus memakai sepatu dengan hils tinggi. Apa boleh buat?

Saat turun dari mobil, aku terserimpat baju yang kukenakan. Brruukk.. Tentu saja aku terjatuh. Tidak ada yang menyelamatkanku dari belakang seperti pada adegan adegan drama. Dibantu beberapa orang untuk berdiri, dan duduk di salah satu tempat duduk di pojok ruangan. Tapi,

"kenapa duduk disebelah saya pak?"

Tentu saja aku kaget, "dia" duduk disebelahku. "dia" yang ada dalam mimpiku. "dia" jawaban dari shalat istikharahku.

"lain kali jangan ceroboh, kalau tidak nyaman jangan dipakai" katanya datar.

"hey, dia memperhatikanku tadi? Tapi kenapa tidak menolong? Ah dasar dosen sok cool" batinku

Dia mengulurkan minyak urut untuk kakiku yang tadi keseleo.
"ini" katanya singkat

Aku hanya menatapnya heran. Iya lah, untuk apa minyak itu? Aku tidak membutuhkannya. Dasar dosen lebay.

"itu keseleo, kalau nggak mau tambah parah ya ambil. Bisa oles sendiri kan? Karna saya nggak bisa menyentuh ka.."
"mu.. bukan mahram" sela ku.

Kulihat dia tersenyum samar. Entah ada apa dengan hati ini. Tolong aku ya rabb, ingin rasanya aku teriak. Bukan apa apa, hanya saja dia jarang sekali tersenyum. Terutama pada lawan jenis.

"ya sudah, saya mau menemui kakak kamu dulu. Assalamualaikum" pamitnya
"afwan, Waalaikum salam" jawabku.
Tapi kenapa dia malah berbalik? Batinku.
"kamu bisa bahasa arab?" tanyanya heran.
"alhamdulillah, dulu saya pernah mondok 3 thn di jombang. Maka saya tahu sedikit" terangku.
"oh,, kalau begitu saya pamit dulu, assalamualaikum" pamitnya lagi
"Waalaikum salam" jawabku.

***

Ok readers, gimana nih?
Kira kira jawaban shalat istikharah alva siapa ya?
Tunggu terus ya, kelanjutan kisahnya.

Jangan lupa Al-Qur'an nya 💕

Assalamualaikum..
@amaliauswatun_

Dear, Imam Pilihanku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang