#11

6.3K 283 0
                                    

Tok tok tokk..
Assalamualaikum..

Kudengar lamat lamat suara dari luar. Lantas ku bukakan pintu untuknya, imamku.

"Waalaikum salam..." jawabku, sambil kuraih tangannya kemudian mencium punggung tangannya.
"eh.. Kamu baik baik saja?" tanyanya canggung.
Lantas kulemparkan senyum manis ke arahnya "maaf karna aku sudah melupakan semuanya" jawabku.
"ah, tidak apa. Bagaimana keadaanmu?" tanyanya.
"baik" jawabku singkat, sambil menarik tangannya agar masuk ke rumah.

"bunda sama ayah kemana?" tanyanya.
"ke supermarket, lagi belanja bulanan" jawabku sambil tersenyum.
"kamu manis" ucapnya
"ehh.." jawabku salah tingkah
"maksudku ini" sambil mengangkat bungkusan berisi martabak manis.
"ih dasar..." jawabku, lalu ku cubit pinggannya.

Cupp

Ehhh..
Dia mencium keningku sekilas. Aku terdiam sejenak.
"pak? Eh, mas? Bang?" kataku salting.
"pak, emangnya saya bapak bapak? Mas, emangnya saya mas mas tukang benerin AC? Bang, emangnya saya abang abang penjual ketoprak?" jawabnya sedikit sewot. Yang aku tau sekali, kalaj sewotnya itu hanya di buat buat. Hahahaha... Lucu sekali suamiku ini.

"hehehehe.. Maunya dipanggil apa? Kang? Kakanda?" tanyaku sambil nyengir.
"sayang" jawabnya sambil memelukku erat.
"eh, nggak mau ah.. Panggil om aja..wwkkwkwkwk" jawabku sambil melepaskan pelukannya. Terus lari deh.
"ini martabaknya gimana hey?" teriaknya masih diposisi semula.
"eh iya.." jawabku sambil nyengir, lantas kembali mengambil martabak itu dan membawanya ke dapur.
"bentar, aku siapin dulu ya, omm!" seruku menggoda mas alva.
"dasar" gerutunya sambil terkekeh pelan.

Mending panggil mas kan? Biar kayak ayah sama bunda, kak rasya sama kak aldo, hehehehe.
____

"mas.. cepetan dikamar mandinya" teriakku.
"bentar.." jawabnya dari dalam.

Perut kita sama sama melilit, karna makan martabak manisnya kebanyakan. Jangan kira kita teriak teriak di luar kamar ya. Kamar kita ada kamar mandinya kok, hehehe..

"duh, mas lama banget" umpatku demi melihat mas alva keluar kamar mandi sambil mengusap usap perutnya. Langsung saja aku ngicir ke dalam kamar mandi, habisnya udah gak tahan.

"sajadahnya Dimana rin?" tanya mas alva sambil sedikit teriak
"aku sampirin di kursi belajar mas, dibawahnya mukenahku" jawabku juga dengan sedikit berteriak dari dalam kamar mandi.

Saat urusan perut sudah selesai, aku membaringkan diri di kasur queen size bernuansa pink milikku.
"mas nggak tidur?" tanyaku. Ini sudah jam 23.20
"belum, mas masih ada yang harus diselesaikan. Kamu tidur aja dulu, biar nggak capek, jangan nungguin mas" jawabnya sambil tersenyum singkat ke arahku. Lalu kembali terbenam ke dalam layar kotak pipih itu.
"enggak ah, aku nggak ngantuk" sergahku sambil berdiri dan ambil posisi duduk disampingnya.
"kenapa duduk sini?" tanyanya
"nemenin mas" jawabku sambil cengar cengir
"nggak usah karin" bantahnya halus
"biarin" jawabku keras kepala sambil menjulurkan lidah mengejek.
"astagfirullah, ihhh.." dia menarik hidungku
"aduhh,, kok narik hidung sih mas?" rengekku kesakitan
"abisnya kamu lucu, heehehhe" jawabnya santai, lalu bangkit
"mas ngerjainnya sambil nyender aja deh, capek" ucapnya sambil berbaring di kasur, menyenderkan kepalanya ke dinding kasur.

Aku terkekek, bagaimana tidak? Seorang dosen killer, cool, ganteng, sekarang sedang berbaring di kasur bernuansa pink, ditemani boneka boneka juga? Astaga...
"sini.." ucapnya kemudian, sambil menepuk nepuk tempat disebelahnya. Kode agar aku menempatinya.

Aku berbaring disebelahnya, sambil ikut melihat ke laptopnya. Semakin lama, mataku semakin berat. Kucoba bertahan, tapi ah,, akhirnya aku terlelap juga.

***

Hallo gengs!😉
Gimana nih kabarnya? Semoga kalian baik baik aja ya, amin..
Maaf ya kalo ceritanya semakin ga jelas, hehehe..
Ikutin aja terus, ke next episode nya..

Jangan lupa Al-Qur'an nya 💕

Assalamualaikum..
@amaliauswatun_

Dear, Imam Pilihanku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang