#12

6.2K 277 0
                                    

"mas,, bangunnn.." kuguncang guncangkan tubuhnya
"emmm.." erangnya sambil membuka mata, lalu tidur lagi.
"ihhhh... Masss.." ku layangkan jiwitan mautku ke pinggannya.
"aduhhh.." lantas dia rengkuh tubuhku dalam pelukannya. Nyaman sekali.

"kok di peluk sih! Cepet bangun" omelku
"duh, bidadari ngomel mulu" jawabnya sambil terkekeh.

Cuppp..
Dia mencium bibirku sekilas. Sejenak aku mematung. Ini pertama kalinya, dia mencium bibirku.

"eh.." ucapku seadanya
"mangkannya jangan bawel ya bidadari... Dulu dulu sih pemalu, nah giliran sekarang baru tau dah aslinya. hehehehe" jawabnya sambil mengusap gemas ujung kepalaku yang masih menggunakan jilbab. Iya, walaupun mas alva sudah menjadi suamiku, aku tetap menggunakan jilbab di depannya bahkan saat tidur. Aku masih malu, hehehe.

"buruan mandi, terus ke masjid mas.. Cepet bangunnnn.. BANGUN" gemes banget deh, liat dia malah santai santai diatas kasur.
"mas sholat subuhnya dirumah aja ya" bujuknya dengan menunjukkan mata puppy eyes nya.
"ga boleh!  Laki laki sholatnya di masjid, perempuan baru sholatnya di rumah" kataku sambil menjiwit pipinya gemas.
"buruan masssss" kutarik tarik kakinya agar jatoh dari kasur.
"iya iya, dasar bidadari bawel" jawabnya sambil berdiri memelukku singkat, lantas pergi kekamar mandi.

Setelah sholat, dan membaca surah favoritku Ar-Rahman. Aku pun turun kebawah membantu bunda menyiapkan sarapan. MEMASAK. Tidak, aku memang tidak bisa memasak, jadi hanya membantu potong memotong, hehehe.

Meja makan terasa sangat menyenangkan pagi ini.
"enak banget makanannya kali ini" puji papa.
"iya lah, kan masakan karin" jawabku percaya diri.
"emang sejak kapan kamu bisa masak?" tanya bunda sambil menaikkan sebelah alisnya.
"ih bundaa... Pencitraan dong di depan mas alva. Gimana sih.." jawabku kesal.
"ga usah pencitraan kali.. Kan udah jadi suami" jawab papa santai

"kan aku udah nerima kamu apa adanya, jadi kalo kamu ga bisa masak dan saya harus makan telur setiap hari juga nggak papa. Sudah resiko saya menikah dengan kamu kan?" jawab mas alva sambil terkekeh.
"dasar semuanya nyebelin. dari dulu sampek karin punya suami, tetep aja karin yang jadi bahan bully an. Bahkan sama suami karin sendiri" jawabku sambil memanyunkan bibir. Dan semua hanya tertawa melihatku. Dasar semua memang menyebalkan.

"tuh nak alva, kamu harus tau karin dari sisi jeleknya. Kalo dia lagi kayak gini nih, hehehe" ucap bunda.
"ini bukan sisi jeleknya bunda, ini sisi gemesin nya" jawab mas alva sambil merangkul pundakku. Dia selalu saja bisa membuatku kembali tersenyum.

"habis ini jalan jalan yuk" bisiknya ke telingaku.
"emangnya mas nggak kerja?" tanyaku ikut berbisik.
"enggak, kan hari minggu" jawab mas alva berbisik.
"oh iya, karin lupa. Boleh deh" jawabku juga berbisik.
"duh duh duh, kenapa pada bisik bisik sih?" Tanya bunda
"maklum lah bun, pengantin baru" jawab papa santai. Kami semua pun berhasil tertawa dibuatnya.

***

Hallo guys!
Maafin ya kemarin gak bisa update, soalnya lagi gak mood. Heheheh..
Maaf juga kalo semakin gak jelas ceritabya ya.. Maklumin kalo masih amatir. Ketemu di next episode ya..

Jangan lupa Al-Qur'an nya 💕

Assalamualaikum..
@amaliauswatun_

Dear, Imam Pilihanku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang