Chapter 10

2.2K 391 106
                                    

Kongpop berjalan di kegelapan, hanya ada satu cahaya yang bersinar terang disana. Kongpop melihat Arthit disana tapi ada yang berbeda, Arthit yang ia temui bukan si mini Arthit melainkan Arthit besar yang tingginya hampir sejajar dengan dirinya.

"Arthit...." Panggil Kongpop. Namun Arthit masih saja terus berjalan menjauh dari Kongpop.

"Arthit...." Panggil Kongpop berlari mengejar Arthit.

"Kong...." kata Arthit yang menoleh tersenyum setelah tangannya tertangkap Kongpop.

"Kamu... jadi besar ?" Tanya Kongpop bingung. Cantik dan imut itulah yang ada di pikiran Kongpop melihat Arthit yang besar. Walau yang mini juga imut tapi si mini ini galak dan egoisnya minta ampun.

"Hehehe...." Arthit malah tertawa bodoh.

"Kau mau kemana ?" Tanya Kongpop yang bingung tadi Arthit berjalan menjauhinya.

"Tidak tahu. Ada yang memanggilku disana. Jaga dirimu Kong." Kata Arthit menunjuk ke titik cahaya kecil di ujung.

"Jangan pergi..." kata Kongpop memohon.

"Maaf, tapi aku harus kesana.." Arthit mulai berjalan lagi meninggalkan Kongpop. Kongpop berlari namum kali ini dia hanya berlari di tempat, sama sekali tak bisa mengejar Arthit. Air mata Kongpop turun meningat Arthit akan pergi menjauh darinya. Ia masih ingin bersama Arthit walau lebih sering beradu mulut dengannya.

"ARTHITTTTT!!!"

Kongpop terbangun dengan badan yang penuh keringat dingin. Hanya mimpi. Kata Kongpop bernafas lega. Kongpop mencari Arthit di tempat tidurnya tapi tak ada, hanya Bright yang ada disana.

Sewaktu Kongpop ingin turun, ada gerakan kecil di antara sela kedua pahanya. Ternyata Arthit tidur disana. Kongpop mengambil mini Arthit dengan lembut, dan mencium kepalanya.

"Jangan pergi na.... jangan tinggalkan Kong." Kata Kongpop yang memohon Arthit yang sedang tidur. Kongpop menaruh Arthit disampingnya dan mencoba tidur kembali.

***

"Kong...." teriak Arthit membangunkan Kongpop, masalahnya tangan Kongpop ada ditubuh Arthit dan Arhit tak bisa mengangkatnya karena berat.

"Kongg...." panggil Arthit sekali lagi. Masih tak ada jawaban.

"AHHH...." Teriak Kongpop terbangun karena tangannya digigit oleh Arthit.

"Kenapa kau gigit ?" Protes Kongpop. Apa Arthit mimpi makanan jadi mengigit tangan Kongpop.

"Kau menindihku, berat." Arthit melayangkan protesnya.

"Oo maaf.." kata Kongpop merasa bersalah. Untung tangannya saja yang menindih Arthit, kalau seluruh tubuhnya, Arthit bisa jadi gepeng nantinya.

Kongpop memandang Arthit seakan-akan Arthit akan pergi jauh seperti mimpinya.

"Mau jalan-jalan ?" Tanya Kongpop yang membuat mata Arthit berbinar-binar.

"MAU!!" Teriak Bright yang terbangun setelah mendengar kata jalan-jalan.

"Kau tak diajak." Kata Arthit meledek Bright.

"Siapa yang bilang ?" Tanya Bright.

"Aku." Arthit menunjuk dirinya sendiri.

"Itu kan kamu bukan Kongpop." Bantah Bright.

"Aku mewakili Kongpop."

"Kongpop tak bilang apa-apa."

"Aku yang pertama disini."

"Aku yang kedua."

"Iihh... kau tak tahu malu."

"Kau juga. Cengeng."

"Kepala landak."

"Badan bola."

"Mata hitam."

"Kulit putih."

"Badan kecil."

"Kau juga itu kecil Arthit."

Arthit berpikir harus bilang apa lagi ke Bright. Intinya dia tak mau kalah dari Bright. Kalau sudah begini, sebentar lagi bakal ada adegan peragaan kungfu oleh keduanya.

"Hah.." Kongpop menghela nafas lelah, terlalu malas melerai pertengkaran mereka. Dan tiba-tiba.

CUP.

Bright mencium bibir Kongpop lalu seketika kemudian Bright menjadi besar seperti dirinya. Bright berteriak kemenangan. Kongpop terkejut melihat perubahan Bright. Apa ini kekuatan Bright ?

"Curang.... Arthit juga mau." Arthit memanjat tubuh Kongpop untuk ke sekian kalinya. Kongpop bercanda dengan menutup bibirnya dengan tangannya.

"Aarrghh.... Arthit juga mau cium..." kata Arthit memaksa membuka tangan Kongpop namun tak berhasil.

"CIUMM... ARTHIT MAU CIUMMM...." kata Arthit ngambek, dia ingin jadi besar seperti Bright. Bright melayangkan tarian pantat ala sin can meledek Arthit.

Kongpop menjatuhkan diri ke tempat tidur untuk menghindari Arthit dan CUP.. Arthit berhasil mencium Kongpop. Badan Kongpop berat ditindih oleh Arthit yang menjadi besar seperti besar.

"Yeayyy... aku besar...." kata Arthit girang namun Kongpop malah menjadi canggung ketika Arthit besar seperti ini. Tiba-tiba terbesit pikiran kotor terhadap Arthit.

"Kalian sudah jadi besar ? Bagaimana bisa ?" Tanya Kongpop mengalihkan pikiran kotornya.

"Itu kekuatanku." Kata Bright bangga. "Kau harus berterima kasih padaku." Bright memajukan wajah ke Arthit.

"Itu bukan karena kau. Itu karena aku mencium Kongpop." Arthit tak mau kalah. Mereka saling menatap ganas.

Tok... tok... tok....

"Mr. Kongpop buka pintu. Saya tahu anda dirumah."

Kira-kira siapa yang datang ya ?

4. MY LITTLE SUN (BAHASA - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang