Chapter 12

2.1K 356 61
                                    

Arthit merasakan ada yang aneh didalam tubuhnya ketika Kongpop menciumnya, ia merasakan suhu badannya naik drastis. Panas dan mengelitik, itu yang dirasakan oleh Arthit. Apa ini berarti kekuatan magic telah bekerja ?

Bibir Arthit seolah menjadi permen yang empuk bagi Kongpop, Kongpop menjilat, mengisap bahkan memasukan lidahnya kedalam mulut Arthit. Bukan seperti ini ciuman yang di buku cerita.

"Su...hmph...." Kongpop masih saja melumat bibir Arthit, tak melepaskannya. Arthit memukul-mukul punggung Kongpop tapi Kongpop tak menunjukan reaksi untum melepaskannya.

Putih... putih... putih....

Arthit memanggil kekuatan putihnya hingga Kongpop menjauh dari dirinya karena silau. Tak lama dari mengeluarkan kekuatan itu, Arthit kembali menjadi kecil seperti sedia kala.

"HUA.... HUA.... KONG JAHAT HUA..." Arthit memangis meraung-raung, baru sebentar ia menjadi besar, gara-gara Kongpop dia menjadi kecil kembali. Padahal Arthit ingin mencoba membeli kue red velvet yang dia lihat di TV.

"Maaf Arthit.... Kong khilaf..." Kongpop berjongkok berusaha menyamakan tingginya dengan Arthit.

"KONG JAHAT.... KONG JAHAT.... HUA...." Arthit terus menangis tak menghiraukan permintaan maaf Kongpop.

"Maaf na... Kong minta maaf na... Kong tak akan mengulanginya lagi." Bujuk Kongpop.

"ARTHIT BESAR... BESAR.... HUA.... CIUM ARTHIT...." Arthit mengangkat kedua tangannya meminta agar Kongpop menciumnya dan berharap dia menjadi besar tetapi kenyataan tak seindah impian, Arthit tetap menjadi kecil walau sudah mencium Kongpop.

Sejak hari itu Arthit mogok bicara sama Kongpop.

***

Walau hatinya sedang gundah gulana, Kongpop tetap harus masuk kuliah, uang kuliahnya mahal. Sayang jika Kongpop membolos. Kongpop tidak fokus apa yang diajarkan oleh dosennya, pikirannya menuju kepada Arthit yang masih ngambek terhadapnya dan juga si Bright yang pergi lalu entah hilang kemana. Kongpop bingung harus darimana ia mencari si Bright.

Apalagi Kongpop masih dikejar-kejar oleh orang suruhan Mr. Belious yang ingin membeli Arthit dan Bright. Masalah datang bertubi-tubi hingga Kepala Kongpop rasanya mau pecah.

"Bagaimana dengan Arthit ?" Tanya Aim yang membuka pembicaraan melihat Kongpop lesu seharian.

"Masih marah." Kata Kongpop lemas.

"Kau juga sih, Arthit itu makhluk polos. Kau malah memanfaatkan kepolosannya. " cercah Aim yang tak habis pikir kenapa Kongpop berbuat seperti itu.

"Aku khilaf Aim... kau tahu selama ini aku tak pernah merasakan ingin menyentuh seseorang begitu kuat, hanya dia...." Curhat Kongpop. Memang selama ini Kongpop tak pernah dekat dengan wanita dan ia juga tak tertarik juga harus bermanis-manis didepan wanita hanya untuk menarik perhatian mereka. Mencari uang untuk biaya hidupnya saja sudah membuat Kongpop pusing, apalagi harus memikirkan masalah wanita. Dan sekarang pikirannya ditambah Arthit dan Bright, hampir 90% sih memikirkan bagaimana agar Arthit berhenti ngambek kepadanya.

"Kau harus ingat Kong, Arthit bukan manusia. Kau tak bisa mencintainya. Suatu saat dia akan kembali ke asalnya." Kata Aim memperingatkan.

"Aku tahu itu tapi...." Kongpop tak bisa melanjutkan kata-katanya, hatinya perih mengingat suatu saat Arthit akan pergi meninggalkannya.

"Kong... lepaskan dia.." saran Aim.

"Aku tak bisa.... setidaknya untuk sekarang aku tak sanggup Aim." Kata Aim.

"Waktu akan menjawab semuanya..."

***

Kongpop kerja dengan tidak bersemangat, beberapa kali ia ditegur karena melakukan kesalahan. Para karyawan menduga Kongpop ada masalah, biasanya Kongpop bekerja dengan teliti dan jarang berbuat salah.

"Kong... seseorang mencarimu.." kata Fang memanggil Kongpop yang berada di dapur.

"Siapa Fang ?" Tanya Kongpop. Fang menunjuk kepada seorang pemuda yang duduk di bangku pojok sana.

"Tidak tahu. Dia hanya bilang mencarimu." Kata Fang cuek.

Dia mau apa ? - Kongpop.

Kongpop mendekatinya meja pemuda itu dan langsung duduk dihadapannya.

"Permisi, ada apa mencari saya ?" Tanya Kongpop langsung ke intinya.

"Perkenalkan nama saya Wad." Kata pemuda itu menyebutkan namanya.

"Saya Kongpop." Walau Wad sudah mengetahui nama Kongpop tapi berbekal etikad baik Kongpop tetap memperkenalkan dirinya.

"Ada apa mencari saya ?" Tanya Kongpop sekali lagi.

"Ini...." Wad menunjukkan video yang sama dengan yang ditunjukan oleh Pan beberapa hari lalu.

"Itu rekayasa..." sanggah Kongpop tanpa melihat sampai habis video itu.

"Jangan berbohong. Aku tahu makhluk itu ada." Kata Wad yang tak bisa dibohongi oleh Kongpop.

"Terserah kau bilang apa, tapi itu semua rekasaya." Kata Kongpop tetap pada pendiriannya.

"DIMANA BRIGHT ?" Tanya Makhluk kecil yang muncul dari tas Wad.

"Dia...." tanya Kongpop bingung melihat bergantian kearah makhluk kecil itu dan Wad.

"Namanya Prem. Dia mencari Bright yang ada di video itu."

4. MY LITTLE SUN (BAHASA - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang