Chapter 8

2.3K 377 75
                                    

"Jadi ini temanmu ?" Tanya Kongpop tentang Bright kepada Arthit. Karena ada makhluk kecil seperti Arthit muncul.

Kongpop membagi sosisnya kepada mereka berdua dengan sama rata walau Arthit sempat protes, dengan diimingi-imingi akan dibelikan red velvet cake akhirnya Arthit menghentikan protesnya.

"Bukan. Dia pencuri." Kata Arthit masih tak terima.

"Aku bukan pencuri. Aku ini hanya makan sosis. Pelit sekali kau ini." Ledek Bright.

"Kau...." Arthit berdiri mengambil tombak siap menyerang.

"Mau berkelahi? Ayo aku ladeni." Kata Bright memasang pose kuda-kuda.

"Stop!! Atau aku yang makan sosisnya." Kata Kongpop menghentikan perkelahian dua bocah mini.

"Biarin saja Kong, seru hahaha...." Aim mendapatkan pukulan dari Kongpop.

"Jadi, namamu Bright ?" Tanya Kongpop.

"Iya, raksasa." Kata Bright.

"HAHAHAHA....." Aim tertawa terpingkal-pingkal mendengar Kongpop dipanggil raksasa.

"Enak saja. Dia putri bukan raksasa. Nah yang sebelahnya adalah sang kodok." Kali ini Kongpop yang tertawa sampai memegang perutnya.

"Kodok ? Putri ? HAHAHAHA.." Bright tertawa keras.

"Namaku Kongpop dan dia Aim hahaha..... apa kau tinggal disini ?" Tanya Kongpop.

"Tidak." Jawab Bright.

"Lalu tinggal dimana ?"

"Dipadang matahari." Mana ada padang matahari disekitar sini. Sepertinya Arthit dan Bright ini sama, selalu kasih jawaban yang ambigu.

"Kok bisa ada disini ?" Tanya Aim. Bright menceritakan bahwa dulu dia tinggal di padang matahari bersama teman-temannya namun beberapa hari yang lalu Bright diculik oleh burung elang yang tadinya mau dijadikan makanan buat anak-anak elang namun beruntungnya Bright tersangkut dilayangan yang sedang dimainkan oleh seseorang hingga ia terbebas dari elang tersebut.

"Lalu bagaimana kamu pulang ?" Tanya Kongpop.

"Tidak tahu." Kata Bright sedih.

"Tinggal dirumah Kongpop saja bersama Arthit. Bagaimana ?" Usul Aim.

"TIDAK BOLEH!!" Teriak Arthit lalu memanjat badan Kongpop hingga mencapai pundaknya. "Jangan Kong, nanti makanan Arthit habis... jangan na... jangan." mohon Arthit.

"Kau tak kasihan padanya ?" Tanya Kongpop.

"Makanan Arthit hikk... hik..." Arthit menangis memeluk leher Kongpop.

"Arthit, kau tak akan kekurangan makanan. Aku janji." Bujuk Kongpop. "Kasihan dia." Arthit mengangguk pasrah, yang paling penting makanannya tak berkurang.

"Tinggallah denganku." Kata Kongpop dan Bright bersorak gembira.

"YEAHHH....."

***

BAK.... BAK.... BAK... Seseorang mengedor keras bagai ingin menghancurkan pintu apartemen Kongpop.

Siapa sih yang mengedor sekeras itu nanti pintuku rusak? Keluh Kongpop dalam hati. Kongpop berjalan malas membuka pintu dan ternyata Aim adalah sang pelakunya.

"Aim, kalau ketuk pintu pelan-pelan, nanti pintuku rusak." Komplain Kongpop kepada Aim.

"Itu tak penting. Ada yang gawat Kong, gawat." Kata Aim panik.

"Pintuku penting tahu. Lagipula kau ini kenapa sih seperti orang dikejar sama hantu."

"Ini lebih gawat dari hantu." Kata Aim.

"Hantu itu apa ?" Tanya Arthit ke Bright yang menonton pembicaraan Kongpop dan Aim.

"Entah. Semoga saja itu makanan enak." Jawab Bright.

"Ooo... hantu itu makanan enak. Nanti kita minta Kongpop belikan hantu ya." Kata Arthit yang sekarang menjadi sedikit akrab dengan Bright asal bukan waktu jam makan.

"Iya, minta belikan yang banyak." Sahut Bright.

"Ini...." Aim memberikan ponselnya yang membuka channel youtube. Disana ada video mengenai kegiatan mereka di taman bunga itu, sebenarnya kalau video piknik biasa sih tak apa-apa tapi video itu merekam ada dua makhluk mini seperti manusia yang bersama mereka sedang perebutan sosis.

"Gawat... ini gawat..." kata Kongpop. Ia yakin video ini pasti menjadi booming dan itu akan membahayakan Bright dan Arthit. Belum lagi jika ada yang mengetahui kekuatan mereka, walau belum tahu kekuatan Bright itu apa.

"Kita harus bagaimana ?" Kata Aim sudah panik.

"Bilang aja dua bocah itu boneka." Kata Kongpop.

"Kok jadi boneka, aku ini pangeran Kong." Bantah Arhit.

"Aku juga bukan boneka." Kali ini Bright yang menyahut.

"Aduh... kalian diam dulu." Kata Kongpop kesal.

"Tidak bisa." - Arthit.

"Tidak bisa, kami punya mulut." - Bright.

Kongpop mengambil dua buah wafer coklat dan memberikan ke dua manusia mini itu agar diam. Makanan datang dan dua mahkluk mini terdiam karena sibuk makan.

"Apa kau tak bisa menghapusnya ?" Tanya Kongpop, dia tahu Aim itu lumayan ahli dalam dunia komputer.

"Sudah kuhapus tapi sudah terlanjur dilihat oleh banyak orang." Kata Aim.

"Baik, begini saja. Kita tutup mulut saja. Toh mereka juga tak akan percaya. Bantah saja semua pernyataan sebagai lelucon, bagaimana Aim ?" Usul Kongpop.

"Oke. Tutup mulut." Aim setuju.

Tapi mereka tak tahu ada seseorang yang tak akan percaya dengan penyataan mereka yaitu sang perekam.

4. MY LITTLE SUN (BAHASA - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang