6 : Pembangkang

19.1K 2.4K 350
                                    

Terlihat seorang pria cantik mungil sedang berbaring santai di sofa dan memainkan game di ponselnya.

"Kenapa kau tidak pergi ke kampus?"

Pria cantik itu menoleh pada pria paruh baya yang sedang berbicara padanya.

"Sedang tidak ada jam masuk." Jawabnya dengan acuh.

"Tidak ada dari kampus atau kau yang bilang tidak ada?"

"TATAP AKU JIKA AKU SEDANG BERBICARA PADAMU PARK LUHAN."

Luhan, pria cantik itu mengusaikan permainan di ponselnya dan duduk dengan angkuh, tanpa mau melihat pria yang sudah terbakar api amarah di depannya.

"Kenapa kau selalu melawan padaku? Aku ini Appa mu!." Luhan mendecih.

"Appa? APPA YANG PILIH KASIH MAKSUDMU?"

Plak

"Luhan, ya tuhan, ada apa ini?!" Terlihat seorang wanita paruh baya menghampiri Luhan yang tersungkur di lantai akibat tamparan kuat itu.

"Yoochun, kau menyakiti anakku!" Pekik wanita paruh baya itu pada suaminya, perlahan ia membantu Luhan berdiri.

"Anak tidak tau diri sepertinya lebih baik mati saja!"

"JAGA UCAPANMU!"

Luhan hanya diam memperhatikan kedua orang tuanya itu berkelahi.

"Kau boleh saja tak menginginkannya, tapi asal kau tau saja, aku sangat menyayanginya, dia anakku, kau tidak boleh menyakitinya."

"Terserah kau saja." Yoochun pergi meninggalkan Luhan dan Park Bom istrinya.

"Maafkan aku eomma." Luhan mencium pelipis Ibunya itu.

"Tidak sayang, kau tidak salah, berhenti meminta maaf."

"Ada apa ini?" Luhan dan Bom menoleh ke asal suara. "Apa drama baru saja selesai?"

"Diam kau Jihyo, jangan semakin membuatku muak." Luhan mendesis pelan melihat adiknya itu.

"Oh? Aku? Haha..." Jihyo tertawa sarkas, " SEHARUSNYA AKU YANG MUAK PADAMU." Jihyo berjalan pelan ke arah Luhan dengan tatapan nyalangnya. "Seharusnya kau tidak berada di sini anak pungut sialan." Jihyo berjalan melewati Luhan dengan menabrak bahu pria cantik itu kuat. Luhan mengepalkan tangannya kuat.

"Sayang, kau harus ingat kalau dia itu adikmu. Eomma minta maaf atas nama adikmu, maafkan dia sayang."

"Tidak Eomma, jangan meminta maaf."

~~~

Jaehyun tersenyum senang memperhatikan ponselnya yang memperlihatkan sesosok indah yang sangat di sukainya.

Jaehyun tersenyum senang memperhatikan ponselnya yang memperlihatkan sesosok indah yang sangat di sukainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Potret yang diambilnya secara diam-diam saat mereka makan siang bersama kemarin.

"Kau sangat indah." Jaehyun mengelus pelan layar ponselnya dan tak lama kemudian mengecupnya dengan dalam.

Loves In The Dark! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang