Jaehyun menatap tak suka pada Jihyo yang duduk di salah satu kursi di ruang makan. Seleranya untuk sarapan sudah hilang entah kemana.
"Ayo sini duduk." Ajak sang Ayah. Jaehyun hanya menghela nafas pasrah dan duduk di sebelah sang Ibu.
Jihyo menatap Jaehyun yang bahkan tak mau menatapnya sedikitpun.
"Minggu depan kita bicarakan soal pertunangan kalian." Ucap sang Ayah di tengah-tengah sarapan mereka, membuat Jaehyun sedikit tersedak dan langsung menghentakkan sendoknya ke piring dengan kesal. "Keberatan?" Tanya sang Ayah dengan wajah angkuh yang sama persis seperti Jaehyun.
"Ya, aku sangat keberatan." Ucap Jaehyun. Sang Ayah meletakkan sendoknya juga dan menatap anak semata wayangnya itu.
"Jika keberatan, besok malam silahkan bawa kekasihmu kesini." Ucap sang Ayah. Jaehyun menatap Ayahnya heran, namun ia segera paham saat melihat tatapan licik Jihyo.
Jaehyun berdiri dari duduknya dan menatap Ayahnya dengan tajam. "Baik, besok malam akan ku bawa dia kesini." Ucapnya dan kemudian pergi begitu saja. Sang Ibu yang merasa tak enak segera menyusul anaknya.
Sedangkan Jihyo tersenyum manis pada kepala keluarga Jung itu.
"Paman hebat sekali." Ucapnya.
"Benar-benar akan ku singkirkan jika dia berani membawa orang buta itu kesini." Ucapnya membuat Jihyo semakin tersenyum menang.
Jaehyun masuk ke dalam mobilnya dengan kesal. Ia melihat sang Ibu yang datang menghampirinya.
"Jaehyun, dengarkan Ibu sayang. Jangan bawa kekasihmu kesini, Ayahmu dan Jihyo memiliki rencana jahat sayang." Ucap sang Ibu dari jendela mobil Jaehyun.
Jaehyun menatap ibunya dengan raut wajah kesal. "Jadi ibu mau aku di jodohkan dengan wanita itu?" Tanya Jaehyun kesal. Sang ibu meraih tangan Jaehyun dan mengelusnya.
"Jaehyun, aku ibumu. Kau anakku satu-satunya, tidak mungkin aku merelakanmu bersama wanita jahat sepertinya." Ucap sang Ibu dengan raut wajah sedihnya. Jaehyun mengelus wajah Ibunya yang terasa mulai keriput.
"Aku jauh lebih menyayangimu." Ucap Jaehyun kemudian mengecup pipi sang Ibu. "Ibu jangan khawatir, akan aku pastikan tidak terjadi apapun."
---
Jaehyun duduk di ruangan kecil itu menunggu sang kekasih yang sedang sibuk mempersiapkan diri bersama Jeno.
Pertama yang keluar dari kamar adalah Jeno, kemudian di susul oleh Taeyong. Jaehyun terpukau melihat betapa cantiknya sang kekasih. Ia berdehem pelan kemudian berjalan mendekati Taeyong dan meraih lengan kurus itu.
"Jeno, kau satu mobil dengan Jaemin."
"Eh? Jaemin ikut?" Tanya Jeno heran.
"Kau lihat saja anak kucing siapa yang ada di depan rumah." Ucap Jaehyun. Jeno berlari ke depan rumahnya dan melihat Jaemin duduk meringkuk di pinggir jalan.
"Hey, apa yang kau lakukan disini?"
Jaemin yang tadinya duduk membelakangi Jeno segera berdiri dengan raut wajah gembiranya. "Kejutan. Hehe..." Jaemin meraih tangan Jeno dan menggandengnya. "Hyung tampan sekali." Ucap Jaemin dan Jeno hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loves In The Dark! [END]
FantasíaApa jadinya jika seorang pangeran mengemis cinta pada seorang rakyat jelata? Jaehyun yang keras kepala, dingin dan arogan. Tak ada yang bisa membuatnya bertekuk lutut. Tapi, bagaimana bisa ia bertekuk lutut pada seorang pria cantik yang baru ditemui...