5 : Pria Cantik Yang Malang

21.1K 2.7K 402
                                    

Bel tanda pulang sekolah berbunyi, dengan semangat Jaehyun mengambil tasnya dan berlari cepat ke area parkiran. Hari ini ia akan kembali datang ke rumah Taeyong, karena ia yakin adik dari pria cantik itu pasti belum pulang sekolah, jadi ia pasti punya kesempatan untuk melakukan pendekatan dengan pria cantik itu.

Dengan cepat ia masuk ke dalam mobil dan akan melajukannya, sebelum seorang wanita gila berdiri di depan mobilnya, menghalangi jalannya. Dengan perasaan kesal Jaehyun keluar dari mobilnya.

"Apa yang kau lakukan? Setidaknya jika ingin bunuh diri jangan di depan mobilku, aku tidak sudi mobilku ada noda darahmu." Jaehyun berteriak gusar pada wanita itu, tapi wanita itu hanya tertawa sarkas dan berjalan mendekati Jaehyun.

"Kau mau kemana?" Jihyo bertanya pada Jaehyun.

"Memesan peti mati untuk mantan kekasihmu."

"Oh? Benarkah?" Jaehyun mendecih melihat wajah sok polos Jihyo. "Jangan bercanda Jae, jika kau cemburu tak perlu sampai begitu."

"Haha,,, ya, aku cemburu, maka dari itu aku harus cepat pergi dari sini agar mantan kekasihmu itu juga tak ikut cemburu." Jaehyun dengan cepat masuk ke dalam mobilnya saat melihat Myungsoo berjalan mendekati mereka.

"Ada perlu apa? Kehadiranmu membuat calon pacarku pergi tau." Jihyo menatap kesal mantan kekasihnya itu.

"Jangan terlalu percaya diri, dia sudah memiliki calon pacarnya." Jihyo memberikan tatapan penuh tanya pada Myungsoo, sedangkan pria itu hanya tersenyum misterius.

~~~

Disinilah Jaehyun berada, di depan pintu rumah Taeyong. Berkali-kali ia mengatur nafasnya, seperti akan bertemu dengan juri audisi. Perlahan ia mendorong pintu itu dan berjalan perlahan memasuki rumah.

"Jeno? Kau sudah pulang?" Jaehyun menatap pria cantik yang duduk di sofa di ruang tamu sempit itu, mengira dirinya adalah Jeno.

"A-aku bukan?" Jaehyun berkata tergagap.

"Bukan? L-lalu k-kau siapa?" Taeyong berdiri dengan cepat dan mundur perlahan, mengira Jaehyun adalah orang jahat.

"Bukan! Aku Jaehyun, pria yang kemarin." Jaehyun dengan cepat menjelaskan pada Taeyong agar pria itu tak ketakutan.

"Oh, Jaehyun." Taeyong tersenyum lega. "Silahkan duduk." Jaehyun hanya mengangguk dan ikut duduk di sebelah Taeyong. Matanya bergulir memperhatikan sekeliling rumah, karena kemarin ia tak sempat melihat-lihat kondisi rumah itu.

"Ah, aku akan ambilkan minum." Taeyong dengan cepat melangkah, sehingga tak menyadari ada meja kecil didepannya, membuat tulang keringnya berbenturan dengan meja itu. "Awww..."

Jaehyun yang melihat insiden itu pun otomatis berdiri dan membawa Taeyong duduk kembali, perlahan ia mengelus kaki Taeyong.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun dengan raut khawatirnya.

"Ya, tidak apa-apa. Aku sudah sering seperti ini." Taeyong menunjukkan senyum teduhnya, membuat Jaehyun merasa kasihan saat mendengar kata sudah sering.

Jaehyun membawa tangannya ke pipi Taeyong dan mengelusnya pelan. Sedangkan Taeyong hanya tersenyum damai, perasaan terasa sangat nyaman saat mendapati sentuhan dari Jaehyun. Tanpa Taeyong ketahui, Jaehyun perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Taeyong.

Hanya tinggal beberapa senti lagi kedua bibir itu akan bertemu--

"Aku pulang hyung." --sampai suara Jeno menghancurkan segala kerja keras Jaehyun.

Dengan canggung Jaehyun menggaruk kepalanya saat mendapat tatapan tajam dari Jeno, sedangkan Taeyong hanya bersikap biasa dan menyambut adiknya seperti biasa.

Loves In The Dark! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang