3. Tiga

41 5 0
                                    

-Happy reading-
maaf jika ada kesalahan dalam menulis, seperti kurang huruf, bahasa yang sulit dimengerti, tanda baca yang salah, dsb

_oOo_


"Gak pada laper?"

Vanya yang duduk dihadapan Andra dan Gresha berbalik dengan wajah memelas. Cewek itu menopang dagunya dihadapan Andra sambil memperhatikan kedua sahabatnya yang sedang sibuk menulis.

"Ish, kok gue dikacangin sih? Sakit tau." Vanya merengek sambil memainkan bulpennya diatas meja.

"Bentar gue masih tulis ini Van." Jawab Gresha tanpa menatap Vanya, cewek itu masih sibuk menunduk menulis catatan sejarahnya.

"Makanya tulisnya yang cepet dong, kayak gue nih."

Andra membuang nafasnya, "Dikit lagi, orang sabar disayang pacar."

Vanya semakin cemberut, "Lo mau ngehina atau gimana sih Ndra? Gue kan gak punya pacar."

Andra dan Gresha tertawa.

"Andra lupa kalau lo jomblo." Ucap Gresha sambil tertawa dan menatap Vanya sebentar.

Hingga beberapa menit kemudian Andra dan Gresha sudah selesai mencatat. Dan Vanya sangat senang akhirnya dia bisa memberi makan cacing-cacing dalam perutnya yang sudah dari tadi meronta meminta asupan.

***

Ketiga cewek itu masuk kedalam kantin dan langsung memilih duduk didepan gerobak yang menjual bakso, batagor, dan siomay sekaligus.

"Mau pesan apa?" Tanya seorang mbak penjaga gerobak.

"Tolong bikinin batagornya 2 sama baksonya 1 yah mbak." Ucap Andra diakhiri dengan senyuman.

"Minumannya?"

"Air mineral aja."

Ketiga cewek itu menunggu pesanan mereka. Gresha dan Andra sedang asik bercerita, sedangkan Vanya malah sibuk memainkan ponselnya.

Entah apa yang sedang dilihat Vanya didalam benda berbentuk persegi panjang itu, alisnya berkerut dan matanya memandang dengan serius layar ponselnya.

"Eh bentar deh.." Vanya berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

Andra dan Gresha diam dan menatap Vanya penasaran.

"Kenapa Van?" Tanya Andra.

"Lo lagi liat apaan sih?" Gresha mencoba mengintip tetapi cewek itu langsung menjauh.

"Kalian berdua kenal Stefy gak? Anak kelas MIPA 3?"

Andra dan Gresha saling bertatapan sebentar. "Maksud lo Stefya Valen? Ketua klub cheers kalau gak salah?" Andra memastikan.

"Iya yang itu! Stefya Valen!" Vanya langsung membenarkan dengan antusias.

"Emang dia kenapa? Baru kali ini gue dengar lo tanya soal dia?" Gresha menatap Vanya dengan tatapan menyelidik.

"Dia sama Dilan udah jadian. Barusan tadi."

Andra mengangkat kedua alisnya. "Bukannya kemarin dulu dia baru aja jadian sama si Kesya yang anak kelas sepuluh itu?"

Vanya mengangkat kedua bahunya tidak tahu. "Kapan yah Dilan ngelirik gue?" Cewek itu akhirnya membuang nafas panjang. Dia meletakan ponselnya diatas meja dan menopang dagunya.

Gresha menggelengkan kepalanya. "Udah tau Dilan cowok brengsek kayak gitu, suka gonta-ganti pacar sana-sini kayak ganti baju, masih aja mau Van." Gresha tidak habis pikir dengan isi kepala Vanya.

DILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang