-Happy reading-
maaf jika ada kesalahan dalam menulis, seperti kurang huruf, bahasa yang sulit dimengerti, tanda baca yang salah, dsb_oOo_
"Jadi gitu ceritanya.."
Andra membuang nafasnya pelan. Cewek itu memutar tubuhnya dan sekarang sudah tidur dengan posisi tengkurap diatas tempat tidurnya.
Cewek itu baru saja menceritakan kejadian siang tadi kepada kedua sahabatnya yang mulai dikenalnya semenjak mereka menjadi teman sekelas 2 tahun yang lalu -pada saat mereka masih duduk dibangku kelas 3 SMP-
Vanya dan Gresha.
Vanya langsung memukul lengan Andra tanpa belas kasihan, "Lo kok bisa seberuntung itu sih, Ndra?! Gue juga mau!!" Cewek yang rambutnya dicepol asal macam pasien rumah sakit jiwa itu merengek seperti anak kecil.
Andra yang menjadi korban mendaratnya tangan Vanya meringis sambil mengelus-elus lengannya, dia menatap Vanya dengan kesal. "Berutung gundulmu? Itu namanya malapetaka." Ucap Andra kesal.
"Tapi mau gak mau lo harus ketemu sama dia, tiga kali seminggu lagi." Gresha tertawa sambil memasukan kacang polong kedalam mulutnya.
Mendengar hal itu, Vanya semakin merengek. "Ih coba aja gue pintar kayak lo Ndra, gue dengan senang hati jadi tutornya Dilan."
Andra menatap Vanya kesal, "Apanya sih yang bagus dari manusia pembuat onar macam Dilan itu, lo kayaknya mau banget dekat sama dia?!"
Vanya menghembuskan nafasnya kasar. "Yah karna, gue suka dia. Karna dia dia ganteng, kaya pula." Ucap Vanya enteng.
Gresha melempar kacang polong menganai kepala Vanya. "Hidih, kayak mau aja si Dilan sama lo."
Vanya mengerucutkan bibirnya, "Ya itu dia hambatannya." .
Andra hanya menggeleng pelan. Hingga selang beberapa menit kemudian ponselnya bergetar.
08XXXXXXXXXX
P
Sv nmr gueAndra mengerutkan keningnya. Cewek itu melirik jam pada ponselnya, dan berucap dengan pelan "Ini nomor siapa yah, kok dia bisa tau sih nomor hp gue?"
Andra
Maaf, tapi ini siapa yah kalau gue boleh tau?08XXXXXXXXXX
Gue dilanAndra melebarkan matanya dan hampir saja membuang ponselnya jika benda kotak berwarna hitam tersebut tidak dia pegang kuat-kuat.
Sekarang cewek itu hanya bisa menganga menatap chat roomnya bersama cowok itu.
Andra
Lo dapet darimana nomor gue?!08XXXXXXXXXX
Bkn ursn lo, lo cmn prlu sv dn g usah bnyk tnyaAndra menganga membaca chat milik Dilan, "Hidih, anjir nih anak, ketik aja hemat bener hurufnya." Ucap cewek itu pelan sambil menggelengkan kepalanya.
Andra
Iya, gue saveDengan sangat terpaksa Andra menyimpan nomor ponsel milik Dilan, cewek itu juga berpikir bahwa mungkin dia akan membutuhkannya nanti.
Andra kembali meletakan ponselnya di bawah bantal setelah mengunci layar ponselnya.
🍂🍂🍂
Dilan meyesap espresso miliknya setelah menceritakan secara singkat -sangat singkat- kepada kedua sahabatnya bahwa sekarang dirinya harus menjalani kegiatan semacam bimbel tanpa memberitahu kedua orang itu bahwa orang yang akan menjadi tutornya adalah Andra.
Dilan bilang, "Gue disuruh bimbel sama kepsek."
Sangat singkat bukan?
Juan tertawa jorok, "Makanya Lan, nakal sih nakal tapi jangan goblok juga dong otak lo." Ucap cowok itu tanpa difilter dulu.
Rion juga ikutan tertawa, bahkan tawa cowok itu terlihat lebih mengejek daripada milik Juan. "Selamat menempuh hidup baru." Dia memukul-mukul bahu Dilan.
"Goblok juga lo, lo pikir si Dilan abis nikahan." Juan mendorong kepala Rion sambil tertawa.
Sedangkan Dilan hanya menatap keduanya tanpa ekspresi. Datar saja, mirip seperti jalan tol.
Melihat tatapan Dilan seperti itu, membuat Juan dan juga Rion menghentikan tawa mereka dan berpura-pura menyesap minuman mereka masing-masing.
Dilan baru ingat bahwa tadi siang dia sudah mendapatkan nomor ponsel milik cewek yang akan menjadi tutornya selama beberapa bulan kedepan.
Cowok itu merogoh ponselnya yang berada dalam saku celananya dan membuka aplikasi chat miliknya.
Dilan mengrimkan pesan kepada Andra.
Dilan
P
Sv nmr gueCowok itu baru ingin mengunci layar ponselnya namun ia urungkan setelah sebuah pesan dari aplikasi chat masuk kedalam ponselnya.
Tutor
Maaf, tapi ini siapa yah kalau gue boleh tau?Dilan sudah tebak bahwa pasti cewek itu akan bertanya hal-hal semacam itu.
Dilan
Gue dilanTutor
Lo dapet darimana nomor gue?!Cowok itu memutar bola matanya malas, "Banyak tanya." Ucapnya singkat dengan suara yang sangat pelan.
Dilan
Bkn ursn lo, lo cmn prlu sv dn g usah bnyk tnyaTutor
Iya, gue saveAkhirnya Dilan hanya membaca pesan tersebut tanpa membalasnya.
Dilan menyesap kembali espressonya sebelum cowok itu melirik jam tangannya dan berkata, "Gue duluan." Lalu dia berdiri dari duduknya.
"Hati-hati bro." Ucap Juan duluan sebelum diikuti oleh Rion dengan kata-kata yang sama.
🍃🍃🍃
Andra menghabiskan minumannya setelah cewek itu mematikan laptop berwarna putih miliknya.
Dia baru saja menyusun jadwal belajar milik Dilan dan mengerjakan beberapa tugas sekolah miliknya hingga selesai.
Cewek itu turun sebentar kebawa untuk menyimpan gelas bekas minumnya, kemudian dia naik kembali dan masuk kedalam kamarnya.
Andra mengatur buku-buku pelajaran yang akan dia bawa esok hari. Setelah itu, dia naik keatas tempat tidurnya.
Gresha dan Vanya sudah pulang dari tadi, dan sekarang dia hanya sendirian sambil membuka notifikasi-notifikasi yang masuk kedalam ponselnya.
Hingga pada saat dia membuka aplikasi chat miliknya, ada nomor asing yang mengirimkan sebuah chat kepadanya.
Andra terdiam membacanya. Entah kenapa semuanya terasa berhenti dan kaku.
Isinya memang singkat, namun memiliki makna yang begitu besar. Dan semua perasaan emosi milik Andra seketika berkumpul menjadi satu di ubun-ubunnya.
08XXXXXXXXXX
Hay Chya, gue kangen.
"Gue gak suka ini, gue benci hal ini"
Cewek itu langsung mematikan ponselnya dan membuang benda itu begitu saja diatas nakas. Andra mematikan lampu tidurnya dan setelah itu dia menarik selimut menutupi seluruh badannya.
_oOo_
Jangan lupa vote dan komentarnya saya tunggu 🗨
KAMU SEDANG MEMBACA
DILANDRA
Fiksi Remaja"Kalau lo cuman menilai seseorang dari luarnya aja, berarti lo sama aja dengan orang-orang bodoh di luar sana. Lo boleh menilai orang lain dengan segampang itu tapi lo gak pernah tau bagaimana mereka yang sebetulnya."