4. Empat

16 4 1
                                    

-Hapy reading-
maaf jika ada kesalahan dalam menulis, seperti kurang huruf, bahasa yang sulit dimengerti, tanda baca yang salah, dsb-

_oOo_

Andra membalikan badannya kekiri dan kekanan dengan tidak nyaman. Tidurnya terganggu saat jam weeker yang berada di atas nakas berbunyi.

Dengan mata yang masih terpejam dan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul, Andra meraba-raba nakas yang terletak di sebelah tempat tidurnya untuk mematikan benda yang sudah berbunyi sejak tadi.

Cewek itu terduduk di atas tempat tidurnya, berusaha untuk mengembalikan jiwanya sepenuhnya kedalam tubuhnya. Matanya masih memejam sebentar, sebelum sepuluh detik selanjutnya cewek itu sudah turun dari atas tempat tidurnya.

Andra berjalan menuju kamar mandi untuk menyikat gigi dan membasuh mukanya. Sepertinya biasanya, di akhir pekan seperti ini Andra selalu bangun pagi-pagi agar dia dapat berolahraga.

Biasanya Andra hanya akan jogging di sekitar kompleks perumahannya atau bahkan dia juga akan pergi ke sebuah taman yang terletak di kompleks sebelah. Tidak jauh dari rumahnya, sehingga cewek itu lebih sering kesana.

Dengan menggunakan jaket berwarna abu-abu dan celana training serta sepatu olahraganya, Andra mulai berlari sambil sesekali meregangkan otot-ototnya.

Earphone yang terpasang di kedua telinganya membuat cewek itu sesekali bersenandung mengikuti irama lagu. Ini sudah menjadi rutinitas Andra setiap akhir pekan.

Andra sudah tiba di taman saat waktu menunjukkan tepat pukul 05.00am. Bukan hanya dirinya yang berada disana, cukup ramai orang yang berolahraga pagi ini. Biasanya tidak seramai ini.

"Tumben lebih rame. Mungkin baru sadar kali pentingnya berolahraga dalam hidup." Ucap Andra kepada dirinya sendiri.

Cewek itu mulai melakukan beberapa gerakan pemanasan yang membuat tubuhnya mulai mengeluarkan keringat halus. Karena masih terlalu pagi dan lumayan dingin, jadi keringat yang dihasilkan belum maksimal.

Andra mulai berlari pelan di tempat sambil mengatur nafasnya yang mulai memburu.

Hingga tiba-tiba dia hampir saja terjatuh saat seseorang dengan tidak sengaja menabrak tubuhnya. Untungnya Andra dengan cepat bisa kembali menyesuaikan keseimbangan tubuhnya.

"Aduh.." Adunya sambil meringis memegang lengannya yang menurutnya paling sakit sekarang.

"Sorry, gue gak sengaja." Ucap orang yang berdiri dihadapannya sekarang.

Andra langsung mengangkat kepalanya, "Lo ini gak liat apa gimana sih? Lo buta ya?" Kesal Andra.

Iyalah kesal, masa orang itu tidak melihat Andra sama sekali? Kecuali Andra itu semut yang sangat kecil sehingga keberadaannya tidak disadari. Sedangkan ini? Andra jadi bingung kembali, dia ini kurang besar apa coba untuk tidak terlihat?

Orang yang menabrak Andra seorang cowok. Sepertinya seusia dengan Andra, atau mungkin sedikit lebih tua dari Andra.

"Sorry, gue benar-benar gak sengaja." Andra melirik orang itu dengan kesal, dia tampak memasang wajah menyesal karena telah menabrak Andra.

Andra membuang nafasnya pelan, cewek itu berpikir mungkin memang betul cowok ini tidak sengaja menabraknya. "Gak apa-apa, gue maafin." Ucap Andra akhirnya.

Cowok itu tersenyum lega, "Makasih. Gue benar-benar gak sengaja nabrak lo." Dia kembali menjelaskan bahwa dia memang tidak sengaja menabrak Andra.

Andra hanya mengangguk dan membalas dengan tersenyum tipis. Hingga cowok itu pergi melaluinya setelah meminta maaf sekali lagi.

🌹🌹🌹

DILANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang