• 15

6.4K 1K 143
                                    

Jennie, Minhyun, Joshua, Nayeon, Bona, dan Jisoo masuk ke dalam villa begitu penjaga villa membukakan pintu.

Bagi kelima mahasiswa itu, villa ini memiliki banyak kenangan. Menyampingkan tentang video itu, villa ini adalah dimana kelas F membuka diri satu sama lain.

Dimana canda tawa yang begitu indah selama 3 hari, menjadi alasan kenapa Nayeon berkaca-kaca. Dimana semua anggota kelas F lengkap.

Dimana Bastian masih berada bersamanya.

Nayeon menahan air matanya agar tak jatuh. Ia menoleh ke Jennie yang memerhatikan lukisan-lukisan Yunani di dinding. Kadang Jennie terasa seperti harapan bagi Nayeon. Kadang Jennie terasa sangat mirip dengan Bastian. Lagi-lagi Nayeon menunduk, memaksa air matanya untuk tidak turun.

"Nayeon, Jennie, cek lantai tiga ya," pinta Minhyun yang sedang mengecek ruang tengah.

Nayeon mengangguk lalu mengajak Jennie ke lantai tiga. Kemudian Minhyun melihat ke Jisoo dan Bona.

"Jisoo, Bona kalian cek lantai dua ya," kata Minhyun.

"Oke," jawab Jisoo lalu menggandeng Bona menuju lantai dua.

Sedangkan Minhyun dan Joshua berada di lantai satu. Mereka berpencar ke seluruh ruangan. Dari ruang makan, ruang tengah, ruang tamu, dan dapur.


"Kita nyari apa sekarang?" tanya Joshua.

"Sesuatu yang berkaitan sama ya kayak yang ada di video, gue gatau itu apa," jawab Minhyun.

"Sesuatu yang kayak pemujaan setan?"

"Mungkin," Minhyun mengendikan bahunya.

Tapi tetap, tak ada yang aneh dengan villa ini. Semua nampak seperti villa pada umumnya.

Minhyun mengecek ke dapur lagi, dan berkeliling di sekitar meja pantry. Tapi tiba-tiba ia melihat ke lantai, yang dimana lantai itu dari kayu bukannya ubin.

Cukup lama Minhyun menatap lantai hingga semua sudah kembali ke lantai pertama.

Minhyun menoleh ke Joshua yang memeriksa di sekitar perapian.


"Josh—"




BRAK!




Suara bantingan pintu depan membuat fokus keenam mahasiswa itu beralih ke pintu. Mereka menemukan Bobby dengan nafas terenggah, wajahnya nampak panik.




"EXY— EXY MENINGGAL!"





















Butuh dua jam lebih untuk Minhyun dan yang lainnya sampai di rumah sakit. Seperti yang mereka bayangkan, halaman samping salah satu gedung sangat ramai.

Ada beberapa mobil polisi, yang terparkir. Membuat Jennie menduga jika Detektif Suho ada disini.

Begitu mobil Minhyun terparkir, semua penghuni keluar berhamburan, lalu berlarian menuju gedung rumah sakit.

Jennie mengekori dari belakang, tapi ia berhenti saat matanya bertemu dengan seorang pria tampan dengan kemeja khasnya.

Detektif Suho melambaikan tangannya, meminta Jennie untuk menghampirinya. Dan tentu saja Jennie menurut.






Disinilah Jennie berada di salah satu caffe kopi yang tak terlalu jauh dari rumah sakit.

Ia menatap Suho yang menyeruput kopi hangatnya. Sesekali ia menatap Jennie yang nampak masih sama, masih cantik tepatnya.

15 Second Video » Jennie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang