Kematian adalah hal yang pasti di dunia ini. Tak terbantahkan, dan menjadi hal yang mutlak bagi akhir kehidupan manusia.
Kita menjalaninya, kita lahir, hidup lalu mati. Begitu terus untuk semua orang.
Kita tak bisa menentukan kapan kita mati, dimana kita mati dan bagaimana kita mati.
Tapi kita diberi pilihan untuk menjadi apa kita mati.
Menjadi yang dikenang semua orang?
Menjadi yang dinantikan semua orang?
Menjadi yang disesalkan semua orang?
Menjadi yang tak direlakan semua orang?
Atau menjadi yang dilupakan semua orang?
Karena itu semasa hidup kita diberi pilihan dan yang kita bisa lakukan adalah melakukan yang terbaik.
Kematian masal di kelas F menjadi tragedi mengerikan yang pernah dialami. Menjadi insiden saling bunuh paling menyeramkan, yang bisa dibayangkan orang-orang.
Ditambah banyak tanda tanya, menjadikan kasus ini adalah kasus paling misterius.
Netizen beranggapan jika kematian kelas F adalah murni faktor ketololan mereka. Seperti membiarkan kompor menyala atau mabuk ganja dan semacamnya.
Well, netizen tahu apa? Hanya orang-orang bermulut besar yang merasa dirinya serba tahu.
Mereka tak tahu, apa yang dialami mahasiswa kelas F.
Jennie berdiri di ketiga makam kakak tingkatnya. Dalam rangkulan Taeyong dan usapan lembut di bahunya, untuk saat ini Jennie merasa lebih tenang.
Tapi hatinya pedih melihat keluarga korban datang dengan menangis keras bahkan sampai pingsan.
Terutama orang tua Joshua, yang masih menangisi dan meraung di atas kuburan putra semata wayangnya. Ibunda Joshua sudah pingsan sejak awal pemakaman.
Tak ada yang menyalahkan, Joshua adalah putra yang sangat dibanggakan keluarga.
Begitu juga dengan Bona. Gadis cantik dengan pemikiran dewasa membuatnya dicintai orang-orang. Tak terkecuali ayah, ibu, dan ibu tirinya.
Iya Bona adalah anak broken home.
Adiknya juga menangis di peristirahatan terakhir, gadis cantik dengan senyum indahnya.
Sedangkan Bobby.. Yang datang hanya Bibi dan salah satu pengasuhnya dulu.
Ini menjadi hal termiris yang pernah Jennie lihat.
Dibalik tingkah konyol dari Bobby Darsana, ada luka mendalam yang ia simpan seorang diri. Ada sisi Bobby yang tak pernah ia kenali.
Lagi-lagi Jennie mengusap air matanya, dan menatap ketiga kakak tingkatnya yang masih menangis.
Minhyun merangkul Jisoo dan Nayeon, mengusap bahu mereka, dan mengecup pelipis mereka. Menenangkan kedua sahabatnya yang sekarang hanya tersisa mereka.
Minhyun tak pernah menyangka jika semua akan berakhir begini. Tak pernah menyangka ia akan datang di pemakaman sahabatnya secepat ini.
Padahal terasa kemarin Minhyun berfoto dengan mereka di hari kelulusan SMA.
Tapi kini ia malah berdiri di depan makam.
"Yang iklas.." ucap Minhyun sambil mengeratkan rangkulannya.
Jisoo masih menangis, dan memeluk Minhyun dari samping. Omong kosong, Minhyun tahu kata iklas hanya ucapan tanpa arti disaat sedang berduka.
Jadi yang ia lakukan hanya saling menguatkan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
15 Second Video » Jennie✔
Terror[ PRIVATE ] misteri dari video berdurasi 15 detik yang ada pada laptop milik sepupu Jennie ©YukiAkabane