Detik-detik Wisuda

272 15 3
                                    

     Sehari sebelum wisuda di Sma Merah Putih tempat dimana Rheana Kim bersekolah terlihat sangat sibuk, jelas saja wisuda kan hal yang paling ditunggu tunggu siswa kelas 12, banyak warga sekolah yang ikut turun tangan bergotong royong membantu persiapan wisuda, salah satu contohnya adalah para adik kelas yang memasang banner ucapan selamat untuk kakak idolanya, tidak luput untuk Rheana ucapan selamat untuk Rheana terpasang besar di tembok gedung dekat aula tempat dilaksanakannya Wisuda, apakah di perbolehkan dari pihak sekolah? itu hal yang positif bukan? mereka saling mendukung jadi ya boleh boleh saja.

       Breefing untuk kelas 12 di adakan sore hari di lapangan sekolah tapi tentu saja mereka yang akan berwisuda merasa penasaran seperti apa persiapan yang dilakukan jadi mereka melihat apa saja yang sedang di siapkan termasuk dua gadis itu Rhea dan Marisa yang sedang berjalan masuk menuju area tengah sekolah

Saat berjalan-jalan Marisa melihat banner dia terlihat histeris dengan wajah berbinar "Waah Rhe liat liat deh di gedung samping aula, ada banner ucapan buat lo dari adek emessh uuh cocwiiit" teriak Marisa histeris

"anjerr jangan teriak Marisa jangan kumat jadi anak idiot, stay cool liat ada adek kelas" gerutu Rhea dia merasa malu melihat kelakuan autisnya Marisa, cantik tapi autis susah kan ?

      Para adik kelas fans Rhea histeris karena Marisa membahas banner buatan mereka untuk Rhea, fans fanatik jika barang pemberiannya di perhatikan merasa di hargai bukan? seperti itulah rasanya. Salah satu adik kelas datang menghampiri Rhea meminta tanda tangan, dan foto. Jujur saja Rhea merasa asing diperlakukan begitu dia kan bukan artis !

Adik kelas cowok datang menghampiri Rhea, dia kelas 11 terlihat dari bet seragamnya "Kak Rheana bisa foto sebentar? sebagai kenang kenangan" katanya

"hah? saya? oh oke oke " ucap Rhea terlihat gugup

Lalu mereka mengambil ancang-ancang untuk berfoto, selesai foto mereka ganti meminta tanda tangan bukankah itu berlebihan, ah entahlah intinya Rhea sekarang merasa sangat malu. Apalagi ditambah teman seangkatan lainnya memperhatikan dia

"Terimakasih ya kak! semangat untuk ke depannya semoga sukses dan membanggakan" ucap salah seorang adik kelas dan menyalami Rhea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih ya kak! semangat untuk ke depannya semoga sukses dan membanggakan" ucap salah seorang adik kelas dan menyalami Rhea

"ah Terimakasih juga untuk segala doa baiknya, semoga kelas tiga mu berjalan lancar dan membanggakan" jawab Rhea menjabat tangan adik kelasnya,

     Malu itu yang Rhea rasakan sekarang dia bukan murid famous ataupun ketua organisasi apapun, dia tidak biasa di perlakukan seperti itu. Melihat temannya malu dan pipinya seperti udang rebus Marisa hanya mengejeknya, tidak membantu sama sekali !

          Tapi untuk beberapa saat Rhea melamun dan tersenyum banyak orang disekitarnya yang memberi dukungan sepenuh hati, orang-orang tidak dikenalnya pun sangat tulus mendoakan kesuksesannya, Marisa,Satya,Raga, Novan, dan papa mamanya. Bukankah dia harus membanggakan mereka? mereka semua penopangnya, saatnya dia membalas jasa mereka, satu kesadaran sudah terbuka di otak Rheana

RHEANA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang