Akhir bukan segalanya

180 8 2
                                    

     Ini hari ketiga setelah kepergianku dari rumah, kekanak-kanakan ya hehe iya aku tau tapi entah kenapa hatiku bergejolak ingin melakukannya. Aku ingin tau aku akan seperti apa hidup tanpa bantuan orang tua, bukannya memang aku sudah tidak berharga, lebih baik aku berusaha dengan usahaku sendiri. Sampai-sampai untuk masuk kuliah saja papa menyuruh orang untuk membimbingku, sebegitu lemahnya aku di persaingan akademik, dan bodohnya aku jatuh hati dengan orang itu, ditambah begonya lagi orang itu udah punya cewe di luar negeri, mau mampus gak kalian kalo jadi aku.

     Hari ini aku pergi ke kafe salah satu sahabatku, dia sudah mandiri tidak perlu bantuan orang tuanya dia sudah merintis bisnisnya sendiri, kadang aku iri juga sih ngeliatnya haha andai aja waktu itu aku gak nolak dia pasti sekarang aku udah jadi pacar pengusaha muda, bego sih gua malah milih Gempar playboy cap udang itu.

"lo mau makan atau minum apa?" ucap sahabatku yang tampan itu hehe modus dikit, dia orang asli Indonesia wajah yang khas Indonesia banget, ditambah tubuh tinggi tegap dan kekar menambah tingkat ketampanannya bertambah.

" apa aja yang penting ga haus" jawabku sambil berkeliling kafe milik Bayu Adi Tama ini

" tuh comberan di belakang juga banyak, yang bener aja lo kalo jawab jangan bikin gue terhimpit diantara pilihan mau kasih lo minum atau comberan Rhe" cibir Bayu

" Anjir tu mulut ya gak pernah punya saringan dari jaman di kandungan"

"emang kita udah temenan dari dalem perut Rhe?"

"bodoamat anjir, mau kopi dong gue" ucapku menghampiri bayu yang sedang memakai celemek sambil siap-siap bentar lagi berubah jadi barista dia.

"lo disini gak ada pegawai Bay?" tanya Rheana duduk pas didepan bayu tapi mereka terhalang meja persiapan.

"nggak gue punya 3 pegawai cowok"

"kenapa kok semuanya cowok?"

"ya serah gue lah"

"iya Adi tama galak banget lo"

"nih diminum kopi spesial dari kafe gue" ucap Bayu setelah menyuguhkan secangkir kopi dan melepas celemeknya

"spesialnya bukan karena lo pernah suka sama gue kan?" goda Rhea

" bodoamat anjer" celetuk Bayu sambil melempar celemek ke arah Rhea

"hehehe yah ngambek dia"

"bodo!"

"besok gue pindah kesini ya, gue mau kerja disini nginep disini, mandi disini, tidur disini, buang hajat disini pokoknya semua disini" ucap Rhea setelah beberapa saat hening

"lah? siapa yang ngijinin lo?" tanya Bayu heran

"ya bodo pokoknya gue mau disini, gue bosen di apartemen lo"

"Baru juga 3 hari dugong lo diapartemen gue, sok-sok an bosen, dulunya lo juga pengangguran" jawab Bayu

" anjer hhahaha si bangsat" Rhea tertawa malu mengingat dia kalo dirumah emang nganggur banget

"mulutnya mulutnya kok baek banget ngomongnya" Bayu geleng-geleng kepala ngedenger omongan bijak Rheana.






Vote & komen guys

RHEANA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang