Wisuda Bertebar Masa lalu

251 13 1
                                    

.....
       Kemeriahan dan kemewahan acara wisuda dari SMA Merah Putih ini tak bisa terbantahkan lagi,seluruh guru yang berdandan spesial, juga para wali murid yang rata-rata mereka adalah pembisnis ternama itu sedang saling menyapa membuat acara wisuda ini menjadi pesta sekolah yang terlihat megah dan mewah. Anak-anak mereka bak seorang puteri dan pangeran mereka berjalan menuju halaman sekolah yang di tentukan sebagai titik berkumpul sebelum memasuki gedung wisuda, sedangkan para wali murid segara menuju ke gedung wisuda dan duduk di tempatnya masing-masing.

        Keluarga Rhea yang baru saja menginjakkan kaki di depan pagar sekolah sudah di sambut dengan orang tua Marisa dan Satya yang menunggu kedatangan mereka

"Rhenaa di sini !!" teriak Marisa sambil melambaikan tangan semangat, terlihat Satya yang disampingnya tersenyum kearahnya juga, tampan.

Ketika Rhea hendak menghampiri Marisa dan Satya ada tangan yang menahannya "Eh eh baru keluar mau lepas aja ini bocah" gerutu pemilik tangan yang menahan Rhea

"iih apasih kan gue mau ikut noh Marisa sama Satya" jawabnya kesal

"yaudah sama gue" jawab Raga sambil menggandeng tangan Rhea

"apasiih pake gandeng-gandeng" Rhea berusaha melepas tangannya tapi di tahan oleh Raga

"Lo malu gue gandeng? gue ganteng pinter tajir lagi, banyak yang mau gini lo masak gak mau sih sama gue ntar nyesel loh" jawab Raga dengan santai dan PD

"Buang gue ke kutub utara sekarang juga yarobun pusing pala gue"

"gampang mah kalo mau bulan madu ke kutub utara"

"gue gampar nih lama-lama sekalian bikin tato, lumayan kan tato baru" ucap Rhea ditambah dengan matanya yang mau jatuh karena melototi Raga sedangkan Raga hanya cengar cengir dari tadi

" Yakalii hari bahagia gini masih tengkar aja sih kalian" sindir Marisa yang hanya bisa senyum dan menyikuti Satya

"Bang Raganya gercep habis ini bawa deh Rhea ke KUA hahhahahha" celetuk Satya

"Ijazah aja belom keluar nikah mulu otak lo tong" sindir Rhea

"Yaudah ayo ke titik kumpul keburu masuk gedung" ajak Marisa

"bang lo gak ikut ke titik kumpul kan? inget umur please"

"eh bangke kurang ajar, wajah lo sama gue aja masih imutan gue Sat"

Sedangkan Rhea hanya menunjukkan ekspesi ingin muntah mendengar perkataan Raga

"gue jitak nih lama-lama cepat enyah dari hadapanku kalian"

"yeee alayers" gumam Rhea

Titik Kumpul

        Tak lama kemudian mereka sampai di halaman titik kumpul, Rhea dan Marisa terlihat sangat anggun sedangkan Satya terlihat sangat cool dengan setelan jas yang dia pakai

"haaah tuan puteri dan pangeran berkumpul" gumam Rhea yang tentunya didengar Satya dan Marisa

"Dan lo Puteri utamanya" celetuk orang dari arah belakang mereka bertiga

"apasih ,,Gempaar?" tanya Marisa tak percaya

"please bro gausah ganggu Rhea ini hari baik gue gak mau ada ribut-ribut"

"dan acara ini bukan punya nenek buyut lo pangeran" Jawab Gempar sinis

Sejak awal Rhea tau kalau Gempar tidak tinggal diam dia akan gatal dan berusaha mengganggunya apalagi di hari baik ini
" kok lo yang nge gas sih? lo yang salah" sahut Rhea

"oke gue ngalah buat lo" Senyum Gempar terukir untuk Rhea

"makan selingkuhan lo di masa lalu dan jangan ganggu gue ataupun keluarga gue" jawab Rhea dengan wajah merah, Rhea menarik Marisa menjauh dari cowok gila itu Satya mengikuti temannya, baru beberapa langkah suara Gempar menghentikan langkahnya

RHEANA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang