"Dek? Mau ikut papa ke supermarket ga?" Ajak Bara -- ayah Ashira.Ashira yang merasa diajak bicara dengan ayahnya pun menengok. "Emang mau ngapain pa?"
"Mau numpang cuci baju." Jawab Bara.
"Loh? Emang mesin cuci di rumah rusak?" Ashira mengernyit.
Cobaan apa punya anak kaya gini, batin Bara.
"Kamu mah ga bisa diajak becanda. Papa ke supermarket mau beli yang ga ada dirumah aja." Jelas Bara.
"Oh gitu," Lanjut Ashira. "Yaudah aku ikut ya."
Ashira segera bergegas ke kamar yang berada di lantai dua untuk ganti pakaiannya. Hanya memerlukan waktu sepuluh menit untuk mengganti pakaian.
Tok Tok Tok
"Ayo dek, gerak cepet!" Perintah Bara dari luar kamar.
"Ini udah gerak cepet!" Jawab Ashira.
➖➖➖
Keadaan di dalam supermarket sangat ramai dan tentu saja Ashira tidak menyukai keadaan seperti ini. Ada yang berbelanja dengan anggota keluarga yang lengkap, hal itu membuat Ashira yang melihatnya merasa sedih dan iri.
Bara yang menyadari suasana hati anaknya pun langsung merangkul ke dalam dekapan. "Ga usah sedih atau iri, kamu kan disini sama papa," Ucap Bara kepada Ashira.
Ashira hanya senyum dan mengangguk mendengar ucapan Bara, walaupun masih merasa sedikit sedih.
"Pa, aku boleh ke arah sana?" Tanya Ashira sambil menunjuk ke arah body shop.
"Yaudah sana." Jawab Bara.
Ashira langsung menuju ke tempat tersebut. Ia berniat untuk membeli beberapa kebutuhan untuk tubuhnya itu.
Sudah ada beberapa produk yang ia masukkan ke dalam keranjang belanjaannya. Ketika sudah merasa cukup, Ashira langsung mencari Bara.
Saat sedang mencari Bara, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dan Ashira yang terkejut pun langsung menyebut ,"Astagfirullah.."
"Lebay banget deh kamu sampe kaget begitu," ucap Bara sambil membawa trolley.
"Abisnya papa bikin aku kaget, kan takutnya orang jahat gitu," lanjut Ashira, "Kan papa tau sendiri aku ga suka tempat ramai."
"Kalo ga suka kenapa tadi ikut?" tanya Bara sambil jalan ke kasir untuk membayar semua belanjaan.
Ashira diam sejenak, "Ya aku bosen aja hehe."
Bara dan putrinya itu mengantri di kasir untuk membayar belanjaan mereka. Setelah itu mereka langsung pulang.
Mobil mewah berwarna putih itu telah sampai di depan rumah besar yang sangat megah. Bara meng-klakson agar pintu pagar yang tinggi itu dibuka oleh penjaga rumah.
Tak menunggu lama, pintu gerbang dibuka selebar mungkin agar mobil mewah itu bisa masuk.
Ashira membantu Bara untuk mengangkat kantong belanjaan dan menaruhnya di meja ruang tamu. Ia mengambil barang miliknya yang tadi ia beli, dan langsung ke kamarnya.
Bara yang melihat belanjaannya ditaruh di meja ruang tamu oleh Ashira hanya menggelengkan kepala. Kadang Bara suka bingung, mengapa anak itu ketika disekolah sangat diam dan rajin, sedangkan dirumah Ashira menjadi cerewet, pemalas, dan banyak tingkah.
Untung anak, batin Bara.
🌙🌙🌙
cerita pertama yeyy!! ok. ini pendek. tapi selanjutnya ga pendek. ok janji.
vote ya
makasih💘
![](https://img.wattpad.com/cover/151647373-288-k567332.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dopamine
Teen FictionMengenalmu dapat meningkat produksi Dopamine; •Senyawa kimia di otak yang membuatku merasa senang.