Jam menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi, Ashira sudah terbangun dari tidur nyenyaknya karena mendengar bunyi notifikasi dari handphone-nya. Ia mengambil benda pipih itu dengan mata tertutup. Lalu ia membuka aplikasi chat.
Libur Telah Tiba(6)
Reza M: WOY BANGUN LO SEMUA Reza M: JAM ENEM BERANGKAT Reza M: NGUMPUL DI RUMAH ASHIRA LAGI YA Reza M: WOY JING👿 Reza M: BANGUN DONG Reza M: GUE AJA UDAH MANDI, UDAH MAKAN, UDAH SIAP. Reza M:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reza M: Sayang sayangan dulu sama kura kura gue
Angga: Itu tikus bego
Varo Alterio: Itu lutung goblok
Ashira Alvar: Itu anjing
Reza M: Wessss baru bangun udah ngegas
Varo Alterio: Selow mba
Ajeng: Masih malem jir Ajeng: Berisik banget lo pada
Jessy M: Tau
Reza M: Kalian mau ditinggal?
Angga: Gue juga udah siap Angga:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angga: Gue juga lagi sayang sayangan sama kucing gue
Ajeng: Malu gua punya cowo kaya lu
Varo Alterio: Ngakak jing
Ashira Alvar: Udeh udeh, ayo siap siap Ashira Alvar: Jam setengah limaan udh harus dirumah gue ya
Varo Alterio: Siap babe❤️
Ashira Alvar: 🖕🏻
Angga: Mampus kualat😈
🌙🌙🌙
Alva serta yang lainnya telah tiba di Rumah Ashira. Masing-masing membawa koper yang cukup besar untuk dibawa liburan. Terlihat jelas mereka sangat senang untuk melakukan liburan kali ini. Apalagi tiga perempuan ini, hari ini mereka sangat antusias karena liburan kali ini bertambah anggota. Tidak seperti tahun lalu yang hanya Ashira, Jessy, Ajeng saja.
"Mau berangkat sekarang?" tanya Alva sambil melihat jam di tangan kanannya.
"Iya, sekarang aja." jawab Ashira seraya pamitan dengan Bi Ela, pembantu di rumahnya.
"Bi Ela, adek pergi dulu ya. Jangan lupa kasih makan Timi ya." Ashira sudah sangat dekat dengan Bi Ela sejak ia berumur sepuluh tahun.
"Iya, hati-hati ya. Timi bakalan baik-baik aja kok." ujar Bi Ela.
Ashira berjalan ke arah aquarium miliknya. Wajahnya tampak sedih meninggalkan makhluk yang ada di dalam aquarium tersebut. "Timi, nanti aku balik kok. Nanti kita main petak umpet, ABC lima dasar, sama polisi maling ya!"
Kelima temannya tertawa geli melihat Ashira berbicara kepada ikan. Mereka baru tau kalo Ashira mempunyai hewan peliharaan kesayangan.
"Udah belom ngomong sama Timi? Kalo udah, ayo kita capcus!" kata Reza.
"Udah." jawab Ashira singkat.
Semuanya keluar dari pekarangan rumah Ashira dan memasuki mobil Alva yang dikendarai oleh supirnya untuk menuju ke bandara.
Sudah nyaman dengan posisi masing-masing, Angga memerintahkan kepada teman-temannya untuk berdoa terlebih dahulu.
Perjalanan menuju bandara membutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam. Mereka menggunakan waktu itu untuk bercanda gurau.
"Jadi nyamuk dah kita," sindir Reza ke Angga dan Ajeng. Sepasang kekasih itu sedari tadi sibuk dengan dunianya sendiri.
Yang disindir pun tertawa dan mengejek Reza, "Dasar jomblo, bisanya nyinyir orang yang pacaran aja," ucap Angga.
"Semuanya juga dia nyinyirin kali, Ga." sahut Jessy.
"Awas lo semua kalo gue udah terkenal nanti. Foto sama gue bayar delapan puluh ribu." balas Reza tidak terima.
"Najis, mending foto sama topeng monyet di depan komplek gue," Ashira ikut mengejek Reza.
"Nanti nama lo jadi Reza Milkita ya," ucap Ajeng.
Supir Alva yang mendengar candaan mereka ikut tertawa dan sangat terhibur dengan obrolan anak muda ini. Sampai akhirnya mereka telah sampai di tempat tujuan.
Pak Andi selaku supir Alva membantu mereka menurunkan koper dari bagasi mobil. Setelah itu, mereka juga berpamitan ke Pak Andi.
"Pak, nanti jemput lagi ya!" pesan Alva kepada supirnya.
"Siap!" Pak Andi masuk ke mobil kembali dan melajukan mobilnya.
Ashira serta kawan-kawannya menunggu di kursi yang telah disiapkan. Di antara mereka, yang paling gembira adalah Reza. Lebih tepatnya norak.
"BALI! AKU AKAN DATANG!" teriak Reza yang membuat orang di sekitarnya menoleh dan menatap Reza dengan sinis.
"Berisik lolot." Alva menjitak kepala Reza.
"Lo ga ngerasain betapa bahagianya gue liburan sama kalian," balas Reza sambil memegang kepalanya yang sakit karena jitakan dari Alva.
"Bilang aja lo seneng karena bisa ke Bali, kemaren-kemaren bisanya ke Tanah Abang doang kan, nemenin mak lo beli baju." sahut Angga.
"Lo jadi sahabat ga bisa jaga rahasia banget si, Ga." Reza menatap Angga malas.
"Rahasia publik itu mah." Ashira tertawa melihat tingkah tiga laki-laki yang ada di dekatnya.
🌙🌙🌙
Udah buntu sampe sini.
Kalo baca tinggalin jejak dong, kan cuma klik bintang doang. udah kan.