4•Ada Apa?

26 8 13
                                    


"Hai Ashira!" sapa seseorang.

"Apa?! Mau nakutin gue lagi?" ketus Ashira.

"Sensi banget sih, nyapa doang emang ga boleh?"

Ashira tidak peduli dengan ucapan orang itu. Ia kembali mengerjakan tugas kimia-nya yang sulit.

"Ashira, lo gak mau pacaran sama Alva? Keren loh dia!" seru Angga.

Alva, Angga, dan Reza sedang berada di kelasnya Ashira. Kata mereka sih bosan, ga ada tempat tujuan. Lagian sekarang juga jamkos, bebas mau ngapain.

Ashira masih serius mengerjakan tugasnya tanpa memperdulikan omongan mereka. Berharap Jessy dan Ajeng yang sedang di luar kelas cepat menghampiri dirinya.

"Acila, kalo malem-malem lo suka merinding tiba-tiba, berarti itu gue ngawasin lo." ucap Alva.

Ashira menengok ke Alva, lalu mengingat kejadian tadi malam. 'kan tadi malem gue juga tiba-tiba merinding.'

"Tadi malem lo lagi liat bulan kan?" tanya Alva.

"Bener kan Shir! Dia keren!" celetuk Angga.

"Gue ga suka digituin." Ashira menjawab dengan singkat. "Nanti gue aduin ke papa." lanjutnya.

"EH! EH! Jangan dong, orang iseng doang. Lagian yang suka ngawasin bukan gue, tapi temen gue dari alam sana." Jelas Alva. Ia panik ketika Ashira akan mengadu ke Bara. Bara terkenal galaknya di sekolah ini. Jika ada yang berani macam-macam dengan anaknya, tak segan-segan Bara mengubur anak itu hidup-hidup.

"Alva itu punya indra ke enam." kata Reza.

"Bener! Kemampuannya itu bisa mencintai lo apa adanya Cil." Alva senyum genit dan memainkan alisnya naik turun.

"Nama gue Ashira. Bukan Cal-Cil-Cal-Cil." ketus Ashira.

Setelah lama berbincang dengan hal yang tidak penting, akhirnya bel tanda jamkos berakhir berbunyi. Membuat murid-murid menjadi kesal sendiri. Sebenarnya juga, SMA Galaxy mempunyai dua jadwal istirahat, supaya murid-muridnya tidak terbebani dengan kegiatan belajar mengajar.

Tiga laki-laki itu keluar dari kelas Ashira dengan langkah yang pelan, seperti orang malas. Mungkin mereka memang malas.

"Lo kemana aja?" tanya Ashira yang melihat Jessy baru masuk kelas.

"Muter-muter aja, abisnya gue bosen nungguin lo ngerjain tugas kimia. Lama banget cuy."

"Kok ga ngajak? Tadi tuh tiga serangkai kesini, males banget sumpah."

"Ya sorry, gue ga tau kalo mereka bakal kesini. Lagian mereka baik, lo ga usah nutup diri ke semua orang. Orang kaya lo harus bisa bergaul, lo juga tau mana orang baik mana orang jahat, Shir."

Ashira terdiam mendengar omongan Jessy. Ia memang terlalu menutup diri. Tapi, ia juga sulit bergaul.

"Maaf maaf, gue jadi rada ngebentak lo gini." lanjut Jessy.

"Gapapa, ada benernya juga sih Jes."

"Yaudah, semoga lo dapet pencerahan."

🌙🌙🌙

Lagi-lagi Ashira sedang mengerjakan tugas kimia-nya. Seharusnya sudah selesai jika tiga serangkai tidak datang ke kelas dan bikin konsentrasi Ashira buyar.

Entah kenapa Ashira menyebut Alva, Angga, Reza sebagai tiga serangkai. Pikirnya karena mereka selalu bersama. Ke toilet aja barengan, tumben juga laki-laki pergi ke toilet barengan.

Ashira melirik jam kecil yang ada di meja belajarnya yang menunjukkan jam sepuluh malam. Ia baru mengerjakannya jam sembilan, karena ia lupa bahwa tugas ini harus dikumpulkan dua hari lagi. Meski dua hari lagi, Ashira bukan tipe orang yang suka menunda pekerjaan.

Saat sedang fokus mengerjakan, bulu kuduk Ashira berdiri semua. Ia sudah mengira bahwa ini semua kerjaan Alva. Kini Ashira sudah tau kalau Alva bisa melihat dan berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata.

Gerak cepat Ashira mengambil handphone-nya. Ia mengetik sesuatu lalu mengirimnya ke Ajeng. Tak menunggu lama, Ajeng membalasnya.

Ashira Alvar: Maaf ganggu,
Ashira Alvar: Ini kerjaan lo?

Varo Alterio: Buat lo mah ga ganggu :)
Varo Alterio: Maksud lo kerjaan apa?

Ashira Alvar: yg td lo blg di sklh.

Varo Alterio: Lo merinding?
Varo Alterio: Sumpah malem ini gue ga ngapa-ngapain. Kalo yang waktu itu emang gue Cil.

Ashira Alvar: Serius?
Ashira Alvar: Yaudah bye.

"Terus ini kenapa? Kenapa jadi gini sih?!" Ashira jadi kesal sendiri.

🌙🌙🌙

Knp makin ga jelas ya😩 maaf bgt.
Ini nulis sedapet idenya aja, gatau jg tokoh nya udh mulai hidup ato blm😩

semoga udah mulai ya 😁

kaya biasa,

voooooottttteeeeee trus coooommmmeeennnttt.

DopamineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang