Anna sedang khawatir karena Alva belum pulang. Anna melirik ke arah jam dinding. "Udah jam setengah satu aja."Ia sebenarnya bukan khawatir dengan keselamatan Alva. Ia khawatir karena sendirian di rumah. Mengingat kata-kata Alva yang membuatnya takut untuk sendirian di rumah. Orang tua mereka sedang ke luar negeri untuk mengurus pekerjaannya.
Tok Tok Tok
Anna langsung bangkit dan menuju ke pintu. Ia membuka pintu besar itu. Setika wajahnya terlihat kaget dan ngeri.
Mampus.
Melihat tidak ada siapa-siapa di depan pintu, Anna segera menutup pintu lalu menguncinya. Ia langsung ngacir ke kamar yang berada di lantai dua.
Sambil menaiki tangga, ia melontarkan sederet doa. Lehernya dipenuhi oleh keringat. Jantungnya berdegup kencang.
Sampai di kamar, Anna langsung mengotak-atik handphone-nya.
Annora: Woy jir, pulang cepetan!
Tak menunggu lama, Alva langsung membalas pesannya itu.
Varo Alterio: Kenapa?
Varo Alterio: Di ganggu lagi?Annora: Iya! Masa tadi ada yang ngetok pintu rumah, terus pas gue buka...
Annora: JENG JENG JENGVaro Alterio: Kosong?
Varo alterio: Astaghfirullahaladzim..Annora: IH CEPETAN LO PULANG! NGAPAIN SI EMANG, NONGKRONG MULU KERJAANNYA!
Annora: GA MAU TAU, PULANG SEKARANG.Anna mendengus kesal karena pesannya hanya di read saja. Berharap Alva cepat pulang ke rumah.
Merasa tenggorokannya kering, ia memberanikan diri untuk ke dapur. "Semoga ga kenapa-kenapa." Ucap Anna sambil membuka pintu kamar.
Anna menuruni tangga dengan langkah cepat. Sampai di dapur, lagi-lagi ia mendengar sesuatu.
'Kok TV nyala?..' batin Anna.
Ia melihat ke arah ruang keluarga. Benar saja, TV menyala dan menampilkan film action. Padahal tadi sudah dimatikan sebelum masuk kamar. Anna mematung seketika. Tubuhnya gemeteran dan hendak menangis. Ia sangat takut sekali.
"HAHAHAHHAHAHAHA!"
Anna sangat terkejut mendengar suara ketawa laki-laki. Ia segera ke arah sofa depan Tv. "TUHKAN!"
"Dari tadi gue ketok pintu, ga ada yg nyaut-nyaut. Tadi itu gue yang ketok, terus ngumpet." Jelas Alva.
"Ga lucu sumpah," Anna memukuli Alva menggunakan bantal sofa. "Makanya tutup kek mata batin lo." Lanjutnya.
"Ga ah, seru bisa liat setan." Kata Alva sambil menghindari pukulan dari kakaknya.
"Pala lo seru. Kalo ga mau ya ga usah bikin takut orang dong!"
"Lo aja yang penakut." Alva meninggalkan Anna sendirian di ruang keluarga. "Gue mau bobo ganteng. Bye."
"ADEK SIALAN!"
🌙🌙🌙
"Aww!"
"Eh-eh sorry. Gue lagi dikejar."
Ashira bingung terhadap laki-laki itu. Bilangnya lagi dikejar, tapi tidak ada siapapun yang mengejarnya. "Dia kenapa sih dari kemaren?"
"Sinting emang." Sahut Jessy.
"Udah biarin aja, kambuh kali." Celetuk Ajeng.
Tiga perempuan itu kembali berjalan dengan santai ke arah kantin. Keadaan kantin tidak terlalu penuh. Mereka memilih tempat duduk di ujung kiri.
Setelah selesai mengisi perutnya, mereka semua kembali ke kelasnya masing-masing. Bel masuk juga sudah berbunyi.
"Eh, Alva! Lo tadi kenapa sih? Dikejar sama siapa?" Tanya Ajeng yang baru masuk ke kelasnya, dan kali ini tidak diikuti dua temannya.
"Tadi gue dikejar sama--"
"Udah lah Jeng, Alva emang gila. Ga usah diurusin. Mending urus anak kita nanti." Angga memotong ucapan Alva. Angga dan Ajeng memang berpacaran sudah lama, sejak kelas sepuluh.
"Najis." Gumam Ajeng.
🌙🌙🌙
Kenapa jadi cerita horror giniiii?!
sori yoks, nanti ngga horror lagi kok.
vooooteeeeeeee terus cooommmmeeennnnttttt!!!!!!
tenghkyu.
![](https://img.wattpad.com/cover/151647373-288-k567332.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dopamine
Novela JuvenilMengenalmu dapat meningkat produksi Dopamine; •Senyawa kimia di otak yang membuatku merasa senang.