Anniversary

101 23 2
                                    


[ LIMA ]

"Tidak mau! Bukan itu hukuman yang sebenarnya."

Semua mahasiswa terlihat heran dan terkejut, begitu juga dengan Soonyoung dan Mingyu yang berada disana juga. Mereka melihat Minghao dan Jaena berlarian di lorong kampus.

Sebenarnya ini bukan kali pertama mereka seperti ini tapi heran saja, padahal sudah beberapa bulan ini tingkah mereka normal tapi hari ini semuanya kembali seperti awal. Berlari dari ujung ke ujung lorong kampus sambil berteriak.

"Tidak mau! Kau curang! Hukumannya bukan seperti itu!"

"Hukumannya sama saja, hanya berbeda situasi saja. Ayolah... Apa kau tidak lelah?"

"Mereka kenapa?" Cangmi menghampiri Soonyoung yang tengah tertawa melihat tingkah laku sahabatnya itu.

"Cangmi!" Soonyoung terkejut dengan kedatangan Cangmi tiba-tiba

"Aku tidak tahu, tiba-tiba seperti itu. Kita lihat saja, ini seru!" sambung Soonyoung

"Menyerah saja. Kau tidak ingat, aku juara lomba lari. Jadi sejauh dan selama pun kau lari aku tetap bisa mengejarmu!"

"ANDWEEE...!!!"

Suasana disana terasa sangat ramai. Antara suara teriakan Jaena dan Minghao dan ditambah suara nyaring Soonyoung dan diikuti mahasiswa lain.

"Astaga! Kakiku. Tidak! Aku tidak boleh berhenti! Apa jadinya kalau aku melakukan hukuman itu." Batin Jaena

Namun perlahan gerakan kaki Jaena melemah dan lama kelamaan dia mulai berhenti.

Menyerah.

Dia sudah kelelahan.

Kakinya sudah tidak mampu menandingi kaki kekasihnya itu.

"Menyerah?"

"Kan sudah aku katakan, lakukan saja."

"Kau gila! Ini sangat ramai."

"Tak apa. Ini akan jadi tontonan yang seru."

"Percuma menolak. Aku akan terus menagihnya."

"Baiklah. Aku lakukan!"

Dengan perlahan Jaena mendekatkan wajahnya ke wajah Minghao. Suara histeris para penonton membuat Jaena makin gugup.

"Ini gila! Lihat saja nanti, kau akan dapat balasannya, Xu Ming Hao" Batin Jaena

"YAK! APAKAH MEREKA AKAN---" Soonyoung terkejut melihat adegan sahabatnya itu

"Mereka benar-benar GILA!" Ucap Mingyu

"Ini harus direkam, lumayan buat koleksi." Soonyoung mengeluarkan ponselnya dan bersiap merekam moment menakjubkan.

Cangmi? Dia hanya diam melihat Soonyoung. Dia sudah sangat tahu tingkah Sooyoung.

Hidung mereka sudah saling menempel dan tangan Minghao sudah melingkar di pinggang ramping Jaena.

"Jae..." Ucap Minghao membuat Jaena menelan salivanya

Para mahasiswa yang berada disana, setia menunggu moment menggemparkan. Dan akhirnya---

Chuu~

Seketika suasana berubah meriah. Karena Jaena baru saja mencium bibir Minghao tepat di depan semua mahasiswa.

"Ini memalukan."

Jaena menaruh kepalanya di bahu Minghao dan Minghao hanya tersenyum sambil mengelus kepala Jaena.

"Mianhae..." Ucap Minghao di telinga Jaena namun Jaena tidak menggubris

"Happy Anniversary!" Sambung Minghao dan membuat Jaena mengangkat kepalanya dan menatap Minghao

"Apa?"

"Kau lupa? Ini hari jadi kita yang ke 1 tahun."

"Astaga! Aku benar-benar lupa." Jaena memukul dahinya dengan telapak tangannya.

"TAPI TETAP SAJA INI MEMALUKAN! Tidak kah ada cara lain untuk mengucapkan Anniversary? Hah?" Jaena kembali teringat dengan kejadian yang baru terjadi tadi.

Jaena memukul tubuh Minghao berkali-kali namun Minghao tidak berbuat apa-apa, dia justru tertawa kegirangan melihat wajah kekasihnya itu memerah yang tak kunjung hilang dari pipi chubby nya

"Kau benar-benar! Memanfaatkan keadaan sekali."

"Sudahlah Jae. Kau sudah masuk list topik terpanas di kampus pagi ini. Bukankah kau akan makin terkenal?" Goda Soonyoung datang menghampiri Minghao dan Jaena dan diikuti Cangmi juga Mingyu.

"Ini tentang harga diri! Bukan tentang makin terkenal." Kali ini Soonyoung target pukulannya. Jaena memukul bahu Soonyoung

"Kau Xu Ming Hao! Setelah ini jangan harap kau bisa bicara dan bertemu denganku lagi."

Setelah itu, Jaena pergi meninggalkan Minghao dan juga 3 sahabatnya itu. Jaena tidak marah Minghao. Hanya saja,  dia malu pada mahasiswa yang melihatnya tadi.

Dulu, disaat semua orang tahu bahwa dia pacaran dengan Minghao, semua orang langsung membicarakannya berhari-hari dan itu membuat aktivitasnya dikampus terganggu. Jaena benar-benar tidak sanggup menahan wajahnya yang memerah disaat semua orang menyinggung hubungannya.

Dan sekarang? Pasti akan jauh lebih parah. Jaena tidak bisa membayangkan itu terjadi. Disaat semua orang membicarakannya.

"Wanita itu mencium kekasihnya di depan umum."

"Tidak tahu malu."

"Apa dia membuat sensasi?"

Itulah yang telintas dipikirannya sekarang. Kalau bukan karena hukuman gila itu, mungkin tidak akan terjadi.

"Apa yang mereka pikirkan setelah melihat apa yang aku lakukan?!"

Jaena berbicara sendiri di pantulan cermin di toilet. Dia frustasi.

"Sunbaenim, tadi itu sangat romantis."

"Iya! Aku iri padamu, Sunbae."

Dua orang wanita tiba-tiba masuk dan mengucapkan kalimat yang tidak pernah Jaena pikirkan.

"B-benarkah? Padahal aku sangat malu tadi. Itu terjadi karena aku kalah bertanding basket dengannya."

"Malu untuk apa? Kalian sangat serasi. Bahkan kami sangat iri dengan hubungan, Sunbae. Mungkin memang awalnya kami dan mahasiswa lain tidak menyukai hubungan sunbae, tapi... Itu semua hilang semenjak melihat hubungan kalian sangat romantis dan seru."

"B-begitukah? Akh, kalian membuatku malu."

Jaena memegang kedua pipinya. Dia tidak menyangka kalau mereka akan berpendapat seperti itu.

"Selamat 1 tahun, Sunbae." Ucap kedua mahasiswi itu kemudia mereka keluar meninggalkan Jaena di toilet.








Hari ini publish nya double.

Vomment nya jangan ketinggalan yak 😀




#kodoknyahao🐸

Summer ☀️ Xu Ming HaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang