Sajadah Cinta #08

86 24 0
                                    

"bukan tahun depan Vin. Tapi mulai besok!"

😎😎😎
****

"Vin..." Zahwa menarik nafas dalam sebelum benar-benar menanyakan apa yang akhir-akhir ini menjadi bahan pemenuh otaknya. Tentang kehidupan Geral yang baru saja dia ketahui dari cerita Ara dan Arbi.

Zahwa dan Geral tidak sengaja bertemu di mini market dekat panti asuhan yang akan Zahwa datangi. Dan disinilah mereka sekarang, di toko buku yang tidak jauh dari mini market tadi.

Zahwa yang memang berencana ingin membelikan buku-buku untuk adik-adiknya di panti, dan Geral yang entah ada angin dari mana menawarkan tumpangan, juga dengan tulus mau menemani Zahwa mencari buku-buku yang cewek itu butuhkan.

Geral menghentikan langkahnya di samping Zahwa yang masih memilih buku mana yang cocok untuk dibaca anak-anak panti. "Kenapa?" ucapnya kemudian, menoleh untuk melihat lawan bicaranya.

"Eum, tentang aku yang manggil kamu Gavin-" Zahwa menjeda ucapannya. Geral menaikan satu alisnya. "Aku... malah kayak aneh aja manggil kamu dengan nama Geral," sambung Zahwa.

Geral mengalihkan pandangannya, tangannya bergerak ikut mencari buku bacaan anak. Sebenarnya Geral melakukannya tanpa minat, hanya saja ia sedang mengalihkan pandangannya dari cewek di sampingnya ini.

"Aku dengar kamu nggak suka ya dipanggil dengan nama Gavin. Kenapa?" tanya Zahwa hati-hati, takut-takut pertanyaannya malah membuat Geral terluka. Seperti yang diceritakan Ara dan Arbi.

Geral menghentikan kegiatannya, cowok itu mengalihkan pandangannya pada Zahwa.

"Lo pengecualian," ucap Geral.

Lah Zahwa nanya apa? Dia jawabnya apa.

"Maksud kamu?" tanya Zahwa, sedikit tidak mengerti dengan jawaban Geral.

"Ya itu." Zahwa mengerutkan dahinya tanda bertanya, "gue nggak masalah kalo lo manggil gue Gavin, toh itu emang nama gue kan" sambung cowok itu.

Zahwa mengangguk mengerti, tapi tetap masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di otaknya. Salah satunya tentang cowok itu yang tidak menjalankan ibadah puasa. Padahal dari apa yang diceritakan Arbi, Geral berasal dari keluarga yang beragama Islam.

"Vin..."

"Lo mau nanya lagi?" tebak Geral, dan tentu saja tepat sasaran.

"Yang waktu itu pas pertama kali kita ketemu. Kamu nggak-" Zahwa kembali menjeda ucapannya, bertanya dengan hati-hati, takut pertanyaannya malah menyinggung cowok itu.

"Kalo lo mau tanya kenapa gue nggak puasa. Ya jawabannya, karena gue nggak tau alasannya. Lagian apa sih untungnya puasa? Laper iya!"

Zahwa terkejut sekaligus bingung dengan jawaban cowok itu, tapi sebisa mungkin dia mengontrol ekspresi terkejutnya. "Maksud kamu?" Zahwa pengalihkan perhatiannya sepenuhnya pada Geral, dan di saat bersamaan juga cowok itu menatap ke arahnya.

"Lo mau ke panti kan?" tanya Geral, dan Zahwa menggangguk meng-iyakan. "Ya udah ayo" Geral beranjak meninggalkan Zahwa menuju ke kasir.

Setelah selesai membayar, Geral mengantarkan Zahwa ke panti. Kebetulan hari ini Zahwa tidak membawa mobil sendiri.

Tadinya Zahwa berhenti di mini market dan meminta orang tuanya dan Rama pergi lebih dulu ke panti. Dan akan menyusul setelah dia selesai dengan urusannya.

Sajadah Cinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang