7. Hantu Muka Rata

241 17 3
                                    

"Siap, hari ini gua udah mulai Praktik Kerja Industri. Moga berjalan dengan lancar" Seru ku di pagi hari yang cerah ini.

"Tina, udah cepetan sarapan. Nanti ketelatan." Teriak Mamaku sambil menyiapkan sarapan.

"Iya, ini Tina lagi pesen Guber." Jawabku.

"Suruh jemput depan rumah aja, Tin." Kata mamaku.

"Iya ma, ini juga lagi kasih tau alamatnya." Sambungku.

Akupun segera menghabiskan sarapan di meja makan, bersama dengan mamaku.

"Ihh, sekarang anak mama udah kerja lho." Kata mamaku.

"Apaan sih, orang baru juga prakerin." Sambungku,

"Inget yaa. Nanti kalo kamu dapet gaji, kasih mama aja." Lanjut mamaku, sambil memasukan makanan kedalam mulutnya.

"Ihh, kok gitu sihh. Itu kan hasil jeri payah tina." Kataku dengan nada kecewa.

"Ayo lah, mama lagi butuh uang nihh."

"Gak bisa gitu lahh."

*tinn tinn*

"Misi, ada yang pesen Guber?" Teriak seseorang yang tak lain adalah driver ojek online.

"Ouh ya, saya yang pesen bang. Tunggu yaa." Teriakku menimpali panggilan driver ojekku.

"Udah, sana berangkat. Biar piringnya mama yang cuci." Kata mamaku.

"Oke mama. Tina berangkat yaa. I Love You." Sambungku.

"Iya."

Selama di perjalanan, aku mengarahkan driverku agar sampai tujuan dengan cepat. Tapi apa daya, kami mengalami miscommunication dan akhirnya kami pun tersesat. Akhirnya aku memutuskan untuk mengunakan maps di handphone milik sang driver.

Tak berapa lama kami pun sampai di tempat tujuan dengan selamat, walaupun aku sudah hampir telat. Langsung saja aku masuk kedalam perusahaan tempat aku melaksanakan prakerin. Aku mulai mengamati sekitar, tapi aku tidak menemukan satu sosokpun.

"Gila, nih setan pada nyumpet kemana kali yaa. Dari tad ditungguin pada kaga keluar." Kataku dalam hati.

"Seharusnya ditempat kayak gini malah banyak setan kali. Kok ini malah sepi sih." Sambungku dan masih dalam hati.

"Christina, ini ada guru dari sekolah." Kata pembimbing perusahaanku.

"Ouh iya. Mari pak ikut saya untuk menemui dia." Jawabku.

"Oke"

Hari pertama prakerin berjalan dengan sangat mulus, sesuai dengan apa yang aku bayangkan. Tapi satu yang membuatku heran, kenapa disana tidak ada hantu. Akupun mulai bertanya-tanya. Apa benar disana tidak ada hantu? Kemana perginya hantu-hantu disana?

Hari-hari berikutnya juga berjalan sangat lancar. Sampai satu ketika, aku mulai merasakan adanya kekuatan negatif dari dalam ruang kerjaku. Aku melihat sekelebat bayangan putih yang lewat didepanku. Seketika bulu kuduk-ku merinding. Suasana makin mencekam ketika satu persatu karyawan meninggalkan tempat kerja mereka untuk istirahat makan siang. Lagi-lagi aku melihat sekelebat bayangan putih.

"Woi, siapa sih loe. Kalo berani tampilin muka loe." Seruku.

Tanpa aku sadari, tiba-tiba saja ada sesosok makhluk, yang sedang berdiri menghadap tembok. Sontak saja aku pun terkaget.

"Woi, gak sopan loe. Kasih liat dong muka loe. Dasar pecundang." Seruku lagi.

Seketika aku tersontak kembali, ketika ia membalikkan badan. Aku melihat sosok itu tidak memiliki wajah.

INDIGO || DONE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang