01. Pertama kali

323 29 31
                                    

Sohye dan Jihoon sampai di kamar 11. Mereka masuk, dan mendapati pasiennya sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Dan istrinya yang sedang tertidur di kursi sebrang ranjang.

Jihoon hanya melakukan pengecekan seperti biasanya. Sesekali Sohye membantu hal hal ringan jika diperlukan.

Hanya butuh 15 menit, pengecekannya selesai. Jihoon pamit hendak pergi, masih ada pekerjaan lainnya. Sohye pun berniat sama. Baru saja Jihoon membalikkan badannya, tangan Jihoon ditahan oleh pasien tersebut.

"Kamu lihat plastik hitam dibawah ranjang?" Tanya pasien tersebut 'masih' menahan tangan Jihoon.

"Iya pak, kenapa?" Tanya Jihoon sembari melirik tangannya yang tertahan pasien itu. Ia berusaha ngode agar tangannya terlepas.

Tuan Park yang paham akan maksud Jihoon pun segera melepas tangannya. "Jhwesonghamnida¹".

Jihoon balas dengan senyuman. Ia menyembunyikan tangannya dibelakang tubuhnya. Mencegah hal itu terjadi lagi. Jihoon memang tidak suka jika ada orang asing yang menyentuhnya. Sekalipun itu pasiennya.

"Kamu tolong ambil ya. Didalamnya ada apel. Kamu bisa mengupasnya untuk saya?" Pinta pasien tersebut.

Jihoon terdiam sejenak. Memikirkan matang matang permintaan pasiennya.

Paling gasuka gue sama pasien kayak gini. Banyak maunya. Gue capek. Gue mau istirahat aja.

Jihoon melirik ke Sohye. Ia menghela nafas sebentar,

"Sohye, kamu tolong kupasin apelnya ya. Saya ada urusan lagi." Perintah Jihoon.

"Mwo? Nega²?" Pekik Sohye.

Jihoon balas dengan anggukan.

"Pak, permisi." Jihoon membungkukan badannya, kemudian pergi meninggalkan kamar pasien tersebut.

Sohye hanya bisa menerima perintah Jihoon. Mau tidak mau, ia melaksanakannya.

Walau sebenarnya, Sohye tidak terampil dalam hal ngupas mengupas. Dari kecil, ia memang bukan anak yang terbiasa di dapur. Bahkan, sampai sekarang, masak telur saja bentuknya tidak sempurna.

"Mba? Ga ikhlas ya ngupasnya?"

Ya, apel yang kini sohye kupas, jauh dari kata sempurna. Sampahnya saja berjatuh jatuhan, sehingga Sohye harus mengambilnya dan menaruhnya di tempat sampah.

/Ini gue banget kalau lagi ngupas kentang. Sumpah :v/

"Maaf, saya mahasiswi kedokteran, bukan mahasiswi tata boga. Maaf, hasilnya tidak sempurna."

"Gapapa deh mba. Yang penting, apelnya terkupas."

"Tapi pak, kenapa anda tidak membangunkan istri anda, dan minta tolong olehnya?" Tahya Sohye.

"Biarkan dia tertidur, dia pasti lelah menjagaku sampai tidak tidur tadi malam." Jelasnya.

----

Selepas Sohye menyelesaikan tugas mengupas apelnya, ia langsung bergegas menghampiri Jihoon. Sohye mencarinya ke seluruh penjuru rumah sakit. Tapi ia tidak menemukan sosok Jihoon.

Sohye mengirimkan pesan untuk Jihoon.

Sohye
Lo dimana?

Apple [Woojin × Sohye]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang