Chapter 11

64 8 0
                                    

Saatku berteriak memanggil nama Hyera sambil mengetuk pintu nya dengan keras, secara bersamaan seorang perempuan tiba-tiba saja mencolek punggungku.

"Minggir", katanya.

"Aahh Hyera-yaaa ku kira kau sudah mati di dalam sana. Habis darimana kau?", tanyaku sambil memegang kedua lengannya.

Dengan cepat, Hyera menepis tanganku. Dia bahkan tidak menatap mataku.

"Minggir, aku ngantuk"

Hanya itu kata yang ia keluarkan untukku.

Kali ini dia benar-benar bodoh. Kenapa dia harus memilih Mino dibanding aku?

Ting!

Suara ponselku berdering menandakan ada panggilan masuk. Kulihat layar ponselku, tertera nama Jiho disana. Ah, kukira Hyera. Kutekan tombol terima pada layar.

"Jadi, apa yang terjadi?, kata Jiho tanpa basa-basi.

"Tidak ada"

"Jangan bohoonggg!!"

"Hanya ada sedikit masalah antara kami bertiga"

"Jika masalahnya hanya menyangkut kalian bertiga, itu tandanya kami semua pun akan masuk ke dalam masalah itu. Cepat jelaskanlaahhh"

"Ah baiklah...
Seperti pesan yang kuberikan kemarin pagi, anggota W yang lain punya rencana terhadap Hyera. Hanya birthday surprisenya. Tapi Mino menggunakan Palu didalam permainannya... "

"Apaa?! Palu? Apa dia bodoh? Bukankah dia tau kalau Hyera alergi dengan Palu?"

"Lebih detailnya adalah dia fobia tingkat tinggi"

"Dasar bodoh! Pantas saja Hyera terlihat sangat aneh tadi pagi"

"Kau mengerti sekarang"

"Jika kau jelaskan daritadi pagi, aku pasti bisa menemani Hyera...
Lalu mengapa kau menghilang hari ini?"

"Aku tidak menghilang, aku hanya pergi dan tidak mengikuti pelajaran"

"Apa bedanya dengan menghilang? -_-"

"Dengarkan aku, mulai sekarang. Jaga jarak Mino dengan Hyera. Kumohon. Kau tidak maukan dia sakit lagi?"

"Oke pak! Aku mengerti"

"Oke. Kututup".

***

Pagi harinya, semua berbeda. Hyera berangkat lebih dulu. Aku tidak tau apa yang ada dipikirannya. Dia bertingkah sangat bodoh sejauh ini.

Tanpa berpikir panjang, aku pun langsung berangkat ke sekolah setelah membersihkan diriku dan memakai seragam tentunya.

Sesampainya dikelas, aku tidak melihat Hyera. Hanya Jiho. Tentunya, ini aneh. Karena biasanya mereka berdua selalu menempel seperti ketombe dirambut.

Dengan sedikit berlari, aku menghampiri Jiho yang sudah melihatku.

"Mana Hyera?", kataku dan Jiho berbarengan.

"Loh? Hyera tidak bersamamu?", kataku lagi hampir berteriak.

"Memangnya dia tidak bersamamu?", Jiho membalas dengan raut wajah panik.

"Aku kira justru dia bersamamu"

"Pagi ini dia tidak bersamaku, kukira dia ada padamu"

Changed [SeungYoon FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang