Part 3

74 16 6
                                    

Gisella menatap lurus kearah langit-langit kamarnya. Ya tepatnya sedang berbaring di ranjangnya.

"Ah shit, gue masih mikirin tuh cowok" Gumam Gisella.

Gisella sedang memikirkan lelaki yang beberapa hari ia jumpai, yang tidak sengaja menabrak ia, sampai-sampai lengannya terluka. Tapi tak masalah yang terpenting ia bisa bertemu dengan lelaki itu.

Pintu kamar Gisella seperti ada yang mengetuk. Ia langsung beranjak dan menghampiri diambang-ambang pintu.

"Neng Gisella?" Suara itu dari pintu luar kamarnya.

Gisella berjalan menuju pintu tersebut "Iya tunggu sebentar"

Gisella perlahan membuka knop pintu kamarnya.

"Ada apa?" Tanya Gisella.

"Disuruh makan dulu neng, sama ibu" Ucap seorang paruh bayah tersebut.

Ia adalah pembantu dikeluarganya Gisella, semasa kecilnya Gisella, ia sangat dekat dengan Bi Iem.

"Tumben banget sih, bilang ke dia... tunggu sebentar" Kata Gisella, langsung menutup pintu kamarnya dengan cepat.

Gisella Point Of View

"Tumben banget sih, pake acara disuruh makan" Ucapku yang duduk di sofa kamar.

Dulu aku bahagia, kadang aku ingin selalu bersamanya. Tapi, sekarang? Everything has changed.

Suara bising terdengar ditelingaku dengan sangat mengganggu, sebab... menurutku 'tiada hari tanpa Berantam' ya... Papa dan mama ku sering sekali berantam beberapa bulan yang lalu.

Ada beberapa penyebab ia ribut. Aku selalu bersembunyi dibalik badan Kak liam saat itu. Karena aku takut sekali melihat orang sedang ribut.

Aku benci dengan mama ku yang tak pernah bisa mengerti perasaan kedua anaknya itu dan perasaan papa juga. Karena mama sudah menduakan papa.

Pintu kamarku ada yang mengetuk lagi, tetapi sebelum ia berbicara, aku terlebihi dahulu angkat suara.

"Iya sabar apah, tunggu lagi mau ganti baju" Teriakku.

"Ini gue Liam, Sel" Katanya dari balik pintu.

"Oh kak Liam, masuk aja kak" Aku membenarkan posisi dudukku.

Kak Liam memutar knop pintu dan ia perlahan melangkah mendekatku.

"Lo disuruh makan sama mama noh" Ucapnya sambil duduk di sofa ku juga.

"Bawel deh, tumben banget sih... dia ngajakkin makan malem bareng" Sautku sambil cemberut.

"Gue gak tau, gue juga males... makanya gue kekamar lu dulu, lu ikut makan atau nggak?!"

"Gue males makan kalau ada dia kak"

"Hussh gak boleh gitu, gitu-gitu ortu lu njing" Kata kak Liam yang mengacak-acak rambutku.

"Aelah, emang papa belum pulang?" Tanyaku yang menatap bola mata kak Liam yang kecoklatan.

"Lembur Gisella Alendra" Kak Liam langsung beranjak dan pergi meninggalkanku.

"Lo mau kemana?!"

"Mau ikut lu?"

"Kemana dulu nih kak"

"Mau ikut gak?"

"Kemana anjir!" Sautku dengan nada tinggi.

"Yaudah kalau gak mau"

"Dih... terlaknat, kemana anjir"

"Berak" Jawabnya cekikikan.

"Ck... tai lo kak"

"Ya mau makan lah... cepetan kalau mau ikut" Ajak kak Liam.

"Tunggu sebentar, mau ganti baju dulu" Sautku yang beranjak dari sofaku.

"Ah... kelamaan, gak usah ganti baju... gue tinggal nih"

"Eh iya"

Author's Point Of View

Gisella dan Liam sekarang sudah berada di ruang makan, kali ini sangat hening. Tidak ada satu yang berbicara kali ini.

Gisella sedang mengaduk-aduk makanannya sedaritadi dan Liam memakan makanannya dengan lahap.

"Gisella, 2 minggu lagi yang lain udah pada mau masuk sekolah loh" Ucap mama Gisella yang memecahkan keheningan.

"Ya terus?" Jawabnya yang sama sekali tidak memandang mama nya.

"Kamu belum daftar sekolah, dimana pun... kamu mau masuk mana?" Tanyanya dengan lembut.

"Nanti aku bakal cari sekolah bareng papa atau nggak sama kak Liam, iya kan kak?"

Liam langsung tersedak mendengar suara adiknya itu.

"Ekhemm... ha? Temenin lo cari sekolah?" Tanya Liam menyerngitkan keningnya.

"Iya kak" Gisella tersenyum.

"Iye iye gue temenin lo cari sekolah, tapi waktunya mepet banget njir... lo sekolah di sekolah gue aja Sel" Kata Liam cekikikan.

"Besok kita cari sekolahnya, nanti gue bilang papa dulu tapi... gue gak mau ya satu sekolah sama lo" Ujar Gisella dengan sinis.

SKIP--

"Kak Liam... cepetan, gue udah rapih daritadi nih" Teriak Gisella yang berada didepan pintu kamar mandi Liam.

"Ck... bawel lo ah" Saut Liam dengan kesal.

"Lagian lo mandi kayak cewek, lama banget"

"Sabar apa Sel!!" Teriaknya.

Gisella duduk di sofa Liam... ia menunggu Liam yang sedang mandi.

~~~

"Lama banget sih lo mandinya" Ucap Gisella dengan kesal.

"Mau gue temenin gak sih?" Tanya yang berjalan kearah lemari pakaiannya.

"Lo mau liatin gue pake baju? Ya kali gue nyari sekolahan pake anduk doang... udah sono lu keluar dulu, ntar gue juga kebawah" Lanjutnya.

"Iye" Kata Gisella sambil cemberut.

Terima kasih yang udah baca cerita Author :)

Never Stop.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang