Part 8

22 2 2
                                    

"Yaudah kita langsung pulang ya" Liam mengusap pucuk kepala Gisella.

SKIP--

Pagi ini adalah hari pertama Gisella masuk kesekolah menggunakan baju putih abu-abu... setelah melaksanakan MOS selama 3 hari.

Ada satu hal yang membuat Gisella senang dan ingin cepat-cepat pagi untuk berangkat ke sekolah. Sebab, ia SATU SEKOLAH SAMA COWOK DINGIN ITU!!!!.

Gisella sudah rapih dan menuruni anak tangga menuju meja makan.

"Pagi anak papa yang cantik" Sapa Papa Gisella.

"Halo papa, pagi jugaaa" Ia tersenyum antusias.

Liam sangat serius makan, makanannya. Mungkin ia sangat lapar... hehehe.

Jika kalian bertanya, kemana mama Gisella dan Liam? Yapsip. Mama nya sudah beberapa hari ini tidak pulang kerumah. Dia bilang sih kepada kedua anaknya itu ingin mencari ketenangan.

Apa reaksi papa Gisella? Ia hanya diam, sebenarnya ia khawatir, apa dia sedang asik-asik diluar sana bersama selingkuhannya? Tapi, papa Gisella bisa menghadapi semua ini dengan senyuman.

Gisella menyenggol lengan Liam "Kak Liam"

Liam menengok sebentar kearah Gisella dan melanjutkan sarapannya itu.

"Dihh alah... gue panggil cuman gitu doang responnya" Gerutu Gisella.

"Sssttt..."

"Ck... iyadeh"

***

Saat didalam mobil Liam.

"Gimana sekolah lo?" Tanya Liam yang sedang serius menyetir.

"Hmm... gak gimana-gimana sih" Jawab Gisella sambil memperlihatkan sederet gigi putihnya.

"Lo lagi kasmaran ya?"

Gisella menggelengkan kepala dengan cepat. Sebenarnya ia telah bohong kepada kakaknya itu.

"Kok keliatan bahagia banget sih?" Tanyanya sekali lagi.

Gisella menoleh kearah kaca mobil sambil melihat pemandangan dipagi hari... perjalanan kesekolah Gisella lumayan juga. 15 menit.

***

Sesampainya didepan gerbang sekolah.

"Udah sampe" Ucap Liam yang berhenti tepat didepan gerbang sekolah adiknya itu.

"Okee... makasih kak Liam yang ganteng" Ia menggendong ranselnya dan mendekat dan mencium pipi kakaknya itu.

Ya sudah biasa, bahkan pernah Gisella mencium pipi kakaknya didepan teman-temamnya. Tohh dia sudah terbiasa dan Liam juga kakaknya. Jadi santuy.

Liam membalasnya dengan mengusap pelan pucuk kepala Gisella dan tersenyum.
"Belajar yang bener" Teriak Liam dan Gisella menutup pintu mobilnya.

Gisella mengcungkan jempol, mengartikan 'okee... kak Liam!'

Saat Gisella sedang berjalan ke koridor, tapi ia bingung harus kemana. Karena, belum ada pembagian kelas. Tiba-tiba ia melihat sesuatu dan berhenti untuk melangkah.

Kok rame? - BatinGisella.

Tepatnya di mading, ia sangat penasaran dan ia langsung melangkah menuju mading tersebut.

"Misii... ini ada apa?" Gisella menepuk bahu seseorang didepannya.

Seorang itu berbalik badan "Kenapa?"

"Itu ada apa sih?" Tanya Gisella.

Perempuan itu keluar dari kerimbunan orang banyak, ia mencari tempat yang sepi.

Never Stop.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang