Author's point of view
1 tahun sebelum mengenal Renaldi.
Gisella sedang sibuk sambil berdiri dihadapan kaca kamarnya. Ia sedang merapihkan rambutnya dengan sangat rapih hari ini.
Gisella sangat senang karena ia sekarang bisa kembali berkumpul dengan kedua sahabatnya. Viola dan Kesya.
Ya, meskipun mereka satu sekolah tapikan ini adalah liburan panjang sekolahnya dia, setelah lulus dari SMP.
"Udah rapih kali ya?" Gumam Gisella didepan kaca sambil merapihkan bajunya.
Ia memakai baju yang santai karena ia ingin datang di suatu sekolah yang sedang mengadakan 'pensi' untuk umum.Suara pintu kamar Gisella berbunyi... sepertinya ada yang mengetuk.
Tokk...tokk..
"Neng Gisella, ada temennya tuh diluar" Ucap seorang dari luar kamarnya. Bi Iem.
Gisella berteriak "Bilang bi, tunggu sebentar"
Gisella langsung mengambil tas kecilnya diatas kasur dan berlari kecil menuruni anak tangga menuju ruang tamu.
"Hai...guys" Sapa Gisella dengan antusias
"Haii juga" Saut kedua temannya dengan kompak.
"Langsung jalan aja atau kalian mau minum dulu?" Tanya Gisella.
"Langsung aja" Kata Viola yang beranjak dari duduknya.
SKIP--
Sesampainya disekolah tersebut, sekolah tersebut bernama 'SMP BAKTI'
"Sekolahnya lumayan gede ya" Kata Kesya yang mulai angkat suara.
"Ya lumayan lah kalau dibandingin sama sekolah kita" Ucap Gisella.
Mereka kembali berjalan mengelilingi sekolah tersebut dengan santainya. Setelah beberapa menit mereka mulai kelelahan.
"Eh acaranya belum mulai tapi udah cape begini" Ucap Viola yang mulai kelelahan.
"Yaudah beli es aja dulu" Ucap Gisella yang berjalan mencari minum.
Memang disitu terdapat bazar yang cukup rame, pensi ini juga terbuka untuk umum jadinya siapapun boleh datang dan meramaikan acara.
Setelah mereka beli minum acara pun dimulai dengan sangat meriah. Pukul 12:00 acara dijeda untuk istirahat.
"Acaranya gila parah seru nya" Ucap Viola cekikikan.
"Gilasehhh" Ucap Gisella sambil tertawa puas.
Kesya yang sedaritadi, ia menyerngit bingung "Apa yang lucu sih?"
Suara tawa Viola dan Gisella terhenti.
"Ck... lo laper ya sya?" Gisella berdecak kesal.
"Iya... hehehe" Ucapnya sambil menggaruk tekuknya yang sama sekali tak gatel.
"Pantes, lo kalau lagi laper bego" Saut Viola yang mulai tertawa kembali.
Suara tawa pun mereka bertiga pecah dengan sangat keras. Mereka tak memikirkan seberapa pasang mata yang melihatnya.
Sekarang mereka bertiga mulai melangkah berjalan menuju tempat makan. Ia memilih makan, makanan yang berkuah yaitu bakso.
"Mending kalian makan bakso aja" Ucap Gisella dengan santai.
"Yaudah... tapi kalian ikut beli kan?" Tanya Kesya yang menatap kedua temannya.
"Gue gak beli deh, gue kembung masalahnya ini abis minum es" Gisella menekuk bibirnya.
"Yaudah deh. Tapi lo bakal belikan?" Tanya Kesya kepada Viola yang sedang asik bermain handphone-nya.
"Ha?apa?iya gue beli" Saut Viola.
Mereka bertiga mulai berjalan menuju tukang bakso.
Tiba-tiba saja...
Gisella menabrak seorang lelaki yang berparas tampan.
Bukk..
"Aww.." Jerit Gisella secara refleks.
Lelaki itu menoleh kearah Gisella, teman-temannya panik. Sampai-sampai minuman yg dipegang Gisella terjatuh kebawah.
Lelaki itu membawa sebuah kotak perkakas dihadapannya. Tangan Gisella tak sengaja tergores kotak itu.
Shit!... gue buru-buru jugaan-- Batin Lelaki itu.
"Lo kalo jalan liat-liat dong " Ucap lelaki itu dengan nada tinggi.
"Eh lo nya aja jalan kayak orang dikejar 'anj**g' " Kata Viola sambil menunjuk- nunjuk dengan telunjuk tangannya.
Viola menekan kata 'anj**g' kepada lelaki itu. Ia sangat kesal karena sahabatnya di ocehin seperti itu.
"Udah jangan bedebat disini" Ucap Gisella dengan tenang.
"Gila lo ya?... Tangan lo sampe berdarah gini malah santai banget" Sahut Viola yang memegang luka Gisella yang berada dilengan sebelah kanan.
"Sekarang obatin aja dulu ya" Ucap Kesya dengan lembut.
Lelaki itu pergi dengan tenang dan meninggalkan Gisella dan dkk.
"Eh lo mau kemana? Gak bertanggung jawab banget sih!!!" Teriak Viola dari jauh.
Tampak ia sedang terburu buru jadinya ia tidak sengaja menabrakku-- Batin Gisella sambil tersenyum.
****
Saat diruang OSIS...
"Lama banget sih di" Ucap Putra yang melihat kedatangan Renaldi.
Cerita sedikit....
Renaldi adalah seorang mantan ketua osis di sekolahnya. SMP BAKTI. Tetapi sekarang ia sudah lulus dan mencari SMA favoritnya.
Ia terkenal jutek disekolah lamanya. Tak perduli seberapa banyak yang bilang dia jutek dan belum ada yang bisa meluluhkan hatinya.
Oh iya yang nama Putra itu. Dia adalah teman dekatnya Renaldi ya...
Kembali ke cerita gaizz.
Terima kasih udah baca cerita Author :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Stop.
FanfictionWelcome to my IMAGINATION. Jadi? [( INI HASIL KARYA KU, DAN INI HASIL PEMIKIRANKU. BUKAN COPAS, BUKAN PLAGIAT! (PLAGIAT DILARANG KERAS UNTUK MEMBACA!))] "Kenapa kamu jutek gitu sama orang-orang?" Tanya Gisella kepada seorang lelaki disampingnya itu...