Part 7

37 4 4
                                    

Hari itulah adalah hari yang paling buruk bagi Gisella. Ia sangat sangat trauma jika ia ber-Nostalgia kembali kejadian itu.

Liam yang selalu ada buat adiknya itu selalu siap siaga, ia tak mau adiknya kenapa kenapa, ia juga tak kuat jika adiknya menangis.

Liam Point Of View

Malam ini Gisella terlelap dikamar gue dalam pelukakkan gue. Gue bener-bener gak bisa lihat adik kesayangan gue nangis sambil ketakutan kayak gitu. Nyokap bener-bener sadis, dia gak pernah mikir kalau Gisella itu juga anaknya tapi kenapa ia selalu main tangan sama anaknya.

"Ah shit!... gue laper" Ucap Gue.

Perlahan gue mengangkat kepala Gisella yang dalam pelukan gue dengan sangat tenang. Mengangkatnya dan memindahkannya berada diatas bantal, kasihan juga kalau terus-terussan tidur dalam posisi gak bener.

Gue bangun mencari makanan dibawah, ini kondisi mendesak parah. Gue males banget turun kelantai bawah cuman buat nyari makanan, masa gue teriak-teriakkan manggil biIem dari atas kebawah gak enak juga udah malem.


***


Sesampainya didapur.

"Tuan, nyari apa?" Suara itu muncul dari belakang badan gue.

"Hah..." Jawab gue dengan wajah panik, gue kira yang nanya itu nyokap. Ternyata biIem.

Gue balik badan agar bisa berhadap dengan biIem, biar lebih sopan aja.

"Tuan nyari apa, malem-malem kok ke dapur. Perlu apa, nanti bibi bikinin" Tanya biIem dengan santai.

"Laper bi" Sambil mengelus-elus perut.

"Mau makan apa?"

"Telor mata sapi aja, setengah mateng fix"
Gue sambil tersenyum.

"Okee tuan, ditunggu ya jangan tidur dulu. Nanti pas udah jadi malah tidur nih" Kata BiIem cekikikan.

Seketika gue merasa malu, karena gue sering banget kalau malem-malem minta dibikinin makanan sama BiIem terus pas udah jadi, gue nya malah tidur.

"Minumnya air putih aja bi, udah malem juga" Kata gue sambil pergi meninggalkan bibi didapur.


Author's Point Of View

Liam memakan makanannya sambil menonton televisi dengan chanel kesukaannya.

Gisella membuka matanya ia terbangun dari tidurnya "Kak Liam" Panggil Gisella kepada Liam yang sedang makan.

Liam menengok "Eh... kok bangun?"

Gisella menyipitkan matanya, ia menahan agar matanya tak tertutup lagi "Udah pagi ya kak?"

Liam tertawa "Pea lo, ini jam 11 malem. Kok dibilang pagi, tidur lagi sana besok kita beli peralatan sekolah lo"

Gisella mengangguk dan melanjutkan tidurnya lagi.


***

Never Stop.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang