XII. Nyerah

6.6K 485 22
                                    

Joshua memasuki koridor sekolah dengan malas-malasan. Ingin rasanya dia putar balik lalu pulang,tapi murid-murid di koridor sudah menyadari kehadirannya. Bahkan selalu menyadari kehadirannya. Memang itu resikonya berteman dengan Jason yang notabenenya cowok terganteng di sekolah dan Gilang yang termasuk cowok tukang modus.

Apalagi firasatnya mengatakan kalau Disa akan menghampirinya hari ini. Belum lagi kalau Rassya juga menghampirinya. Apa ada yang lebih buruk lagi?

Seseorang menepuk bahunya. Joshua memutar badannya ke belakang dan mendapati cewek yang sedang tersenyum lebar kearahnya.

"Hai kak," kata Rasaya sambil melambaikan tangannya.

Joshua memaksakan senyumnya. "Hai,"

Bahkan belum ada satu menit,dan firasatnya sudah benar. Tinggal tunggu aja Disa yang menghampirinya.

"Kok kemaren LINE aku gak dibales sih?" tanya Rassya sambil mengerucutkan bibirnya sok unyu.

Joshua tergagap. "Eh ... "

"Kenapa kak?" tanya Rassya lagi.

"Oh!" Joshua menjetikkan jarinya di depan wajah Rassya. "Gue lagi meneliti kulit manggis,"

"Hah?" Rassya sukses melongo. "Buat apa?"

"'Kan katanya ada ekstraknya," jawab Joshua. "Itu kabar gembira loh,"

Rassya hanya mengangguk-nganggukan kepalanya,padahal dia tidak mengerti. "Oh,gitu. Kakak anak IPA sih ya,"

"Iya," Joshua menunjukkan cengirannya. "Udah ya gue ke kelas,"

"Tap-"

"Bye!"

Joshua langsung lari ke kelasnya,menghiraukan Rassya yang berkali-kali menyerukan namanya. Ternyata walaupun lagi kacau,Joshua tetep ganteng. Gak salah kalau Rassya ngejar-ngejar dia.

Dia memasuki kelasnya dengan terengah-engah. Untung Rassya tidak mengejarnya,kalau iya,mungkin Joshua sekarang udah menahan pintu kelas.

Joshua mengatur nafasnya dan mulai duduk di tempat duduknya. Di depan Gilang.

"Lo abis dikejar setan ya?" Tanya Dimas heran.

"Iya," jawab Joshua kalem.

Dimas memasang muka kagetnya. Dia menoleh kearah Amoura dan teriak,

"MOUR! DI SEKOLAH KITA ADA SETAN!"

Amoura menoleh kearah Dimas dengan cepat. Dia membelalakan matanya. "SERIUS?"

"DUA RIUS!" teriak Dimas sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya membentuk angka dua.

"WAH! KEREN DONG!" teriak Amoura heboh.

Joshua hanya memijit keningnya. Harinya udah buruk dari kemarin,lalu pasangan rusuh itu -Dimas dan Amoura.- malah teriak-teriakan. Mungkin Dewi Fortuna lagi gak berpihak kepadanya karena kegantengannya menurun 1% akibat kacau mikiran banyak hal.

Ngeri. Kegantengan Joshua menurun 1% aja harinya udah buruk. Gimana 5% dan selebihnya? Untungnya Joshua selalu ganteng setiap saat.

"Beneran ada setan di sekolah kita?" tanya Jason entah darimana sambil memasang wajah panik.

"KAGAK LAH TOIL!" teriak Joshua tepat di telinga Jason.

Jason menghela nafas lega. "Alhamdullilah ya,"

Gilang yang di belakang Joshua,menepuk bahu Jason genit dan mengedipkan sebelah matanya. "Sesuatu,"

Jason balas mengedip-ngedipkan sebelah matanya. "Ah ayang,"

Joshua meraup wajah Jason. "Eh,liat noh Key mukanya udah kayak apaan,"

Jason menoleh kearah Key yang sudah memasang wajah ngeri ditambah jijik. Lalu dia menoleh lagi kearah Joshua dengan wajah pucat. "Mampus,"

"Aneh-aneh aja sih lu," kata Joshua kesal. Lalu dia menyumpal telinganya dengan earphone seraya menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya.

Dia bahkan gak peduli kalau udah bel masuk. Dia bahkan juga gak peduli kalau gurunya udah masuk. Dia juga gak peduli kalau sekarang dia sudah disuruh keluar kelas. Dia udah gak peduli lagi sama apapun,apalagi yang berhubungan dengan Disa.

Cukup sampe disini aja,Josh. Dia juga gak peduli sama lo lagi, batin Joshua.

***

Tolong ingatkan Al supaya mengunci kamarnya saat tidur. Karena sekarang dia sudah ada di bak mandi dengan masih memakai baju tidur. Semuanya karena Ali. 'Kan bisa bangunin Al dengan cara yang lebih manusiawi. Alasannya,Al gak bisa dibangunin dengan cara halus,jadi Ali bangunin Al dengan cara kasar.

Kembaran yang baik, batin Al sarkastik.

"Cepetan! Entar gue tinggal!" kata Ali sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Iya bawel!" balas Al kesal.

Al cepat-cepat membersihkan tubuhnya dan langsung memakai seragam. Dia mengambil kaus kaki dengan asal,tidak peduli kalau itu warna kuning atau merah atau jingga atau yang lebih parah ... pink.

Al benci pink. Makanya dia tidak pernah memakai kaus kakinya yang berwarna pink. Kalau bukan karena Mamanya yang membelikan dan kadang memaksanya untuk memakainya,Al tidak sudi untuk menyentuhnya. Sedikit pun.

"Ayo berangkat!" kata Al saat sudah sampai di bawah.

"Lo nggak sarapan dulu?" tanya Ali.

"Nggak,entar kita telat." jawab Al sambil menyambar roti. "Kalo nggak,gue bawa roti aja."

"Yaudah deh,yuk." kata Ali sambil mengambil kunci mobil dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya memegan roti.

"Ma! Pa! Al sama Ali berangkat dulu ya," ucap Al sambil mencium pipi Michelle dan Vino.

"Hati hati ya! Ali bawa mobilnya yang bener!" teriak Michelle saat Al dan Ali sudah di luar rumah.

Mereka berangkat dengan hening. Al sibuk mengunyah rotinya,Ali sibuk menyetir.

Sebenarnya,Al sangat amat malas datang ke sekolah. Apalagi pasti Disa datang ke sekolahnya untuk berpacaran dengan Theo atau sekedar bertemu saja. Cukup. Al muak dengan mereka berdua. Al sudah tidak peduli lagi dengan mereka. Dia bahkan sudah melupakan Theo sepenuhnya.

Karena Joshua. Iya,karena cowok yang baru kenal dengannya dan sukses masuk ke dalam hidupnya. Dan juga sukses masuk ke dalam...

...hatinya.

Ya,karena insiden Al yang mencium pipi Joshua. Dia secara tidak langsung menyatakan kalau Al menyukai Joshua lebih dari teman.

"Lo udah gak ikut balapan liar lagi 'kan?" tanya Ali tiba-tiba. Membuyarkan lamunannya tentang Joshua.

"Apa?" tanya Al.

"Lo udah gak ikut balapan liar lagi 'kan?" ulang Ali dengan sabar.

Al membisu. Faktanya,Satya mengajaknya tanding ulang malam ini. Dia masih tidak terima dikalahkan oleh Al,yang notabenenya seorang perempuan.

"Al?" tegur Ali. "Lo udah nggak 'kan?"

Al baru saja membuka mulut saat iPhonenya berbunyi menandakan ada LINE masuk. Dia mengeceknya dan matanya langsung membulat.

Theo : Al,bisa ngomong berdua pas pulang sekolah di café deket sekolah?

Al menghela nafas frustasi. Ini bakalan jadi hari yang panjang.

================

Tbc.

BESOK UDAH SEKOLAH HUHU u,u masih pengen libur. Tapi gapapa sih huehehe.

Oiya,silahkan baca cerita gue yang baru judulnya '10'. Itu Fantasy + TeenFiction. Tapi tunggu Dignum selesai baru post chap 1nya HEHEHE

MAKASIH YANG UDAH VOTES DAN COMMENT!!!!♡♡

-Andien.

DignumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang