Joshua turun dari kamarnya menuju meja makan dengan wajah sumringah. Entah apa yang membuatnya senang hari ini,mungkin karena dalam beberapa jam lagi dia akan ketemu sama Al,seusai sekolah.
"Pagi semua," sapa Joshua ke semua orang di meja makan sambil tersenyum lebar.
Tidak ada yang menjawab sapaan Joshua. Semuanya menatap penampilan Joshua dengan kening berkerut. Sadar ditatap seperti itu,Joshua mengecek lagi penampilannya.
Seragam? Oke. Rambut? Apalagi. Nafas? Wangi. Hmm,apalagi?
"Josh... Lo ngapain pake baju seragam?" tanya Jena sambil menahan tawa.
"Hah?" gumam Joshua. "'kan emang hari ini sekolah,"
"Sayang,kamu inget ini hari apa?" tanya Aya,Mamanya Joshua. Dia mati-matian menahan tawa alih-alih khawatir.
"Jumat 'kan?" tanya Joshua bingung.
Spontan,tawa Jena langsung meledak. "Adek gue bego banget masa,"
"Jena," panggil Jas,Papa Joshua. "Kata-kata kamu tolong disaring."
"Maaf Pa," kata Jena tanpa merasa bersalah.
"Kenapa sih?" tanya Joshua gusar.
"SEKARANG HARI SABTU TAU!" teriak Jena lalu di tertawa lagi.
"SABTU?" pekik Joshua berlebihan.
"Lebay lo lebay," sahut Jena kesal.
"Yaudahsih," cibir Joshua. "Serius 'kan ini hari sabtu?"
"Iya," jawab Jena.
Senyum Joshua mengembang. Kenapa gak sekarang aja dia samperin Al ke rumahnya? Lebih cepat ketemu 'kan lebih baik.
Dia cepat-cepat lari ke kamarnya dan mengganti baju. Lalu,mengambil kunci mobil dan ngacir keluar rumah. Walaupun Mamanya sudah menyuruhnya sarapan dulu,tapi nggak ah. Gak ada yang boleh ngalangin dia ketemu sama Al. Lebay ya? Tapikan Joshua udah kangen.
Joshua mulai menjalankan mobilnya menuju rumah Al. Jantungnya berdetak gak karuan kalau mengingat wajah Al. Ya namanya juga orang jatuh cinta,pasti lebay. Dia mengambil jalan pintas yang melewati rumah Disa.
Ngomong-ngomong tentang Disa,cewek itu kayaknya masih gak terima kalau Joshua sudah suka sama cewek lain. Yaudahlah,Joshua juga gak ada urusan lagi sama Disa,sekarang prioritas utamanya itu Al.
Joshua tersenyum geli sendiri saat mengingat Al mencium pipinya. Bisa gak waktu diputar ulang? Biar Joshua juga bisa balas cium pipinya Al. Apalagi pas ngeliat wajah Al yang blushing,rasanya pengen Joshua cubit.
Mobil Joshua berhenti beberapa meter dari rumah Al saat menyadari ada mobil lain yang berhenti di rumah Al. Joshua mengenali mobil itu dari platnya.
Mobil Theo.
Lalu dia melihat kalau Theo sedang berdebat dengan cowok yang dikenal Joshua sebagai kakaknya Al.
Tangan Joshua mengepal. Ada hubungan apa Theo sama Al?
Dia menjalankan mobilnya lagi dan memarkirkannya di depan mobil Theo. Sebelumnya,dia menyerempet sedikit mobil Theo sehingga terdapat goresan yang panjang dan lumayan dalam.
Joshua tersenyum sinis. Sebagai teman dekatnya Theo,dia tau kalau Theo sayang banget sama mobilnya. Joshua jadi gak sabar ingin melihat reaksinya saat melihat mobilnya yang sudah seperti itu. Masih baik Joshua hanya memberi goresan,tadinya dia ingin menabrak mobil Theo dengan cukup keras dari belakang. Cuman nanti mobilnya ikutan rusak.
Yah,itu akibatnya kalau bermain-main dengan Joshua. Sisi buruknya keluar. Dan goresan di mobil Theo? Itu hanya awalnya.
•*•*•*•
KAMU SEDANG MEMBACA
Dignum
Novela Juvenil"Dia cowok. Tapi kadang-kadang sifatnya ... yah,kayak cewek. Sebenernya,gue kurang suka sama cowok kayak gitu. Tapi gatau kenapa kalo dia yang kayak gitu,jatohnya unyu. Dan ya,sejak ketemu dia hidup gue lebih ... keren?" — Aleeya Citra Kori...