Mulai sekarang pake POV orang ketiga aja ya hehe lebih enak.
Enjoy!:)
===========
Al melangkahkan kakinya ke dalam café langganannya. Jangan salah,walaupun Al sifatnya kadang seperti cowok,dia masih punya sisi femininnya kok. Dan alasan dia memilih café ini karena,tempatnya yang nyaman walaupun kadang penuh,makanannya juga enak-enak.
Al mengedarkan pandangannya ke penjuru café. Dia melihat ada satu tempat kosong,di pojok ruangan,tempat favorit Al. Iya,café ini sepenuh itu. Dia mulai berjalan kearah tempat tersebut. Diatas meja terdapat tulisan reserved. Mungkin pelayan-pelayan yang ada disini tau Al akan datang makanya di kasih tulisan reserved. Tapi dia juga gak mau kepedean.
Akhirnya,Al duduk di tempat itu. Gampang kok kalo misalnya tempat ini bukan di reserved buat dia,dia akan pulang saat orangnya datang.
Al melambaikan tangannya kearah salah satu pelayan favoritnya,atau sahabatnya,terserah lah.
Tika yang melihat Al melambaikan tangannya langsung buru-buru menghampiri Al. Dari wajahnya,Tika tau ada sesuatu yang tidak beres.
"Mau pesen apa?" tanya Tika datar saat sampai di meja Al.
"Kayak biasa," jawab Al. "Datar banget,"
"Oke,Hazelnut Frappucinno with Chococips dan Strawberry Cheesecake lima belas menit lagi," kata Tika. "Oh ya,kalo misalnya mau cerita,gue lagi gabisa. Tau 'kan,penuh banget."
Al mengangguk. Coba dia datangnya hari Senin-Jumat,café ini gak penuh-penuh banget. Dan dia bisa sesuka hati curhat sama Tika. Sekarang hari Sabtu,jadi Tika gak bisa di ganggu gugat.
Sambil menunggu pesanannya,Al kembali melamunkan kejadian tadi. Saat Theo ngaku kalo dia suka sesama jenis. Al masih gak habis pikir,apa Theo berbohong? Tapi setau Al,Theo gak pernah berbohong. Atau memang Theo udah bosen dan gak sayang lagi sama Al?
Saking asiknya melamun,Al sampai gak sadar kalo ada orang yang menghampiri mejanya kalau saja orang itu tidak menggebrak mejanya.
"WOI!" pekik orang itu sambil menggebrak meja Al.
Spontan,Al langsung menendang kaki orang itu.
"Aduh!" pekik orang itu lagi. Lalu orang itu duduk di depan Al sambil mengusap-ngusap kakinya. "Sakit banget gila! Lo cewek atau kuli?"
Al meringis. "Sori,sori. Gue gak sengaja,suer."
Lalu Al menyadari sesuatu. Dia memukul bahu orang itu, "Ngapain lo duduk disitu?! Ini tempat gue!"
"AW!" pekik orang itu. "Lo bisa gak sih gausah keras-keras mukulnya?"
"Lo nya aja yang lebay," jawab Al sambi memutar matanya. "Udah sana pergi!"
"Lo gak liat tempatnya penuh? Lo sih makan tempat,harusnya buat dua orang malah duduk sendiri. Lagipula," Orang itu menyeringai, "Lo udah nendang gue,"
"Gue bahkan gakenal sama lo!" Al mengibaskan tangannya. "Jadi,pergi!"
"Nama gue Joshua," Joshua tersenyum jail. "Nah,sekarang lo udah kenal gue 'kan?"
"Gue gak minta na-"
Joshua memotong perkataan Al, "Nama lo siapa?"
"Emang ke-"
Perkataan Al terpotong lagi. Bukan karena Joshua,tapi Tika yang datang membawa pesanan Al.
"Ada lagi?" tanya Tika menatap Al yang disambut gelengan oleh Al. Tika beralih menatap Joshua, "Lo?"
"Ah ya," kata Joshua. "Minta nomer telfonnya ya,"
Tika memutar matanya lalu pergi sambil bergumam, "Basi."
Al menyipitkan matanya. "Oh jadi lo tipe-tipe cowok brengsek yang suka ngegodain cewek-cewek ya?"
"Apa?" tanya Joshua kaget. "Lo nggak liat ini muka-muka abis putus?"
Al melongo. Wajah Joshua sama sekali gak menandakan kalau dia abis putus. "Lo abis putus? Sama dong! Ceritain dong gimana putusnya,"
Joshua menghela nafas. Gak tau dia sial atau apa karena ketemu cewek galak bin brutal tapi cantik dan manis di depannya ini. Joshua rasa dia udah cukup siap hari ini. Pertama,di selingkuhin. Kedua,di tendang. Ketiga,di usir. Keempat,di kepoin.
Ya,Joshua gak butuh kesialan lagi hari ini.
"Buat apa gue cerita sama lo?" tanya Joshua.
"Ya gue kepo," jawab Al.
"Gue bahkan gatau nama lo," kata Joshua dengan nada yang sama kayak Al.
"Itu kata-kata gue!" pekik Al. "Oke oke. Al,Aleeya."
"Namanya bagus,tapi orangnya nggak."
Kesal,Al memukul bahu Joshua lagi sampai Joshua meringis. "Gak sopan!"
==============
Tbc.
Kesel ya tibatiba part yg ini keapus dan gue lupa kata-katanya gimana. Jadi emang agak beda sama yg pertama:") yasudahlah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dignum
Novela Juvenil"Dia cowok. Tapi kadang-kadang sifatnya ... yah,kayak cewek. Sebenernya,gue kurang suka sama cowok kayak gitu. Tapi gatau kenapa kalo dia yang kayak gitu,jatohnya unyu. Dan ya,sejak ketemu dia hidup gue lebih ... keren?" — Aleeya Citra Kori...