Part ini cuman kayak.. apa ya,semacam jembatan buat part selanjutnya. Jadi,pendek hehe.
Enjoy!
=============
"Mau liat?" tanya Al sambil tersenyum misterius.
Joshua bimbang. Emang tadinya dia ingin melihatnya 'kan melalui permainan itu? Tapi kenapa sekarang dia takut? Apalagi pas denger kata banyak. Nanti kalo dia main ke rumah Al terus di apa-apain gimana?
Joshua bergidik ngeri. "Nggak,makasih."
"Cemen lo," ledek Al sambil tertawa. "Cemen,cemen,cemen,ce-"
"Udah,udah! sekarang 'kan gue udah duduk,jadi ceritain kenapa Theo bisa ke rumah lo." Raut wajah Joshua berubah serius. Matanya menatap Al dengan tatapan ketidaksukaan.
Al meneguk ludahnya. Joshua gak pernah seserius ini. "Theoitumantangue,"
"APA?!" pekik Joshua.
"Iya," kata Al sambil manggut-manggut.
"Bukan itu," Joshua mengusap wajahnya dengan kasar. "Gue gak denger lo ngomong apa,"
PLETAK!
Tangan Al sudah melayang untuk menabok pipi Joshua saking kesalnya. "Kalo ngomong gausah setengah-setengah makanya,"
"Sakit Al," ringis Joshua sambil mengusap-ngusap pipinya. "Makanya ngomong jangan kayak kereta,kereta aja kalah cepet."
"Lebay," Al mendengus. "Theo.. itu.. mantan.. gue."
"APA?!" pekik Joshua lagi lebih keras dari sebelumnya.
Al hanya memasang wajah datar saat melihat perilaku Joshua yang berlebihan. Harusnya Al ilfeel sekarang,harusnya ya. Tapi dia malah mati-matian memasang wajahnya untuk tetap datar padahal dia setengah mati ingin ketawa.
"Mantan lo yang homo itu?" tanya Joshua tidak percaya.
"Dibilang dia gak homo," kata Al. "'Kan gue ketemu sama pacarnya,"
"Belain aja terus," cibir Joshua gak suka.
"Iya iya maaf," kata Al sambil tersenyum geli melihat ekspresi Joshua.
Diam-diam,Joshua mengepalkan tangannya. Kalo tau Theo itu mantan Al,kenapa dia tadi gak jadi nabrak mobil kesayangan Theo dari belakang aja?
"Tunggu dulu," kata Joshua. "Apa nama pacarnya yang lo temuin itu.. Disa?"
Al kaget. "Lo tau?!"
Joshua mengangguk dengan kalem. "Dia mantan gue yang nyelingkuhin gue,"
"YAAMPUN!" pekik Al lebih keras dari Joshua. Maklum,'kan dia cewek. Joshua cowok. Jadi gak salah dong?
"Jangan bilang selingkuhannya Disa itu Theo?" tanya Al serius.
Joshua menggeleng. "Untungnya bukan,sama cowok lain namanya Regas."
"Regas.. " gumam Al. Mencoba mengingat apa dia kenal dengan orang yang bernama Regas. "Kok kayaknya pernah denger ya?"
"Iya,gue baru sadar itu Regas bintang basket dari SMA Triwarna." kata Joshua.
Al melongo tidak percaya. Lalu dia memekik, "Itu Regas temen SMP gue!"
"ASTAGA!" pekik mereka berdua bersamaan.
"Dunia sempit banget," kata mereka bersamaan lagi.
Mereka saling lirik dengan kesal, "Berhenti ngikutin gue," Lagi-lagi. Bareng.
"Terserah," kata keduanya sambil memutar bola mata.
***
Joshua mendengus saat melihat notifikasi LINE dari Theo yang memintanya untuk menemui Theo di salah satu café terkenal di Jakarta. Buat apa? Masalah mobil? Dan.. Kenapa harus hari Minggu? Hari dimana Joshua dengan santainya tiduran di kasur sambil movie marathon dan cemilan dimana-mana tanpa ada yang mengganggu.
Sekarang,ada yang mengganggu. Dan Theo harus membayarnya.
Joshua : Fine. Gue kesana,10 menit lagi.
Dengan berat hati Joshua meninggalkan kasurnya lalu menuju kamar mandi untuk gosok gigi. Dia malas mandi,dan ini hanya ke café,bertemu Theo pula. Sama sekali tidak penting. Jadi,dia menemui Theo hanya dengan kaos putih oblongnya dan boxer bergambar komik tokoh favoritnya,Iron Man. Walaupun Joshua lebih suka DC daripada Marvel,dia sangat suka Iron Man.
Dia hanya perlu menggunakan motornya karena jaraknya yang tidak terlalu jauh. Jalan kaki bisa,tapi dia nggak mau nyapek-nyapekin diri demi Theo. Dulu,Joshua bakal mikir berkali-kali kalau ingin ngomong itu. Sekarang,nggak.
Setelah sampai,dia langsung duduk di depan Theo tanpa suara.
Setelah lima belas menit diam. Joshua membuka mulut,
"Kalo gak penting,dan lo gak ngomong-ngomong. Gue pulang," kata Joshua dingin. "Ini hari Minggu! Dan harusnya gue bangun siang,tapi karena lo,gue harus bangun awal."
"Santai,santai." kata Theo dengan senyum licik terpasang di wajahnya. "Gue mau ngomong sesuatu,"
"Itu udah," jawab Joshua datar.
Theo mendengus. Kebiasaan Joshua dari dulu,kalau udah udah kesel dengan seseorang,orang itu ngomong apa,pasti aja dijawab mulu. Dan jawabannya itu bikin kesel.
"Gue serius,dan gue minta lo dengerin ini baik-baik." kata Theo.
"Ye," jawab Joshua yang bikin Theo kesel setengah mati.
"Gimana kalo kita lomba?" tanya Theo dengan senyum sinisnya.
Joshua memutar otak. Lomba? Lomba apa?
"Lomba apa?" tanya Joshua. "Lomba main bola bekel? Ah lo mah pasti menang,"
"Sial," desis Theo. "Bisa dengerin dulu gak? Baru jawab?"
"Hm," gumam Joshua setengah hati.
"Gue mau kita lomba secara sehat untuk dapetin Al. Gue gak sebego yang kalian kira,gue sadar kemaren kalian cuman pura-pura." kata Theo. "Pas lo nyuruh gue untuk liat mobil,gue balik lagi ke dalem rumah Al karena gue pengen nyamperin lo,dan ya,gue nguping pembicaraan kalian."
Joshua terdiam. Tangannya sudah mengepal mendengar cerita Theo. Kenapa Joshua dulu bisa dekat dengan Iblis di depannya ini?
"Gimana? Lo setuju?" tanya Theo. "Semuanya udah gue tentuin,tinggal kita berdua jalanin."
"Apa?" tanya Joshua tidak percaya. "Itu namanya curang,gabisa lah. Masa gue gak dapet bagian untuk nentuin."
"Just follow my game," kata Theo dengan senyum licik. "If you win,you can have her. If i win.. "
"Kalo lo menang?" tanya Joshua berusaha menutupi kegugupannya.
Theo berdiri dan berjalan keluar café. Sebelumnya,dia berbisik di telinga Joshua. "Back off,"
Joshua menggeram kesal sambil menatap punggung Theo yang berjalan ke pintu keluar café. Dia tau,pasti Theo udah netapin tantangan yang Joshua payah dalam hal itu. Ini,gak enaknya punya musuh yang dulunya sahabat. Atau teman dekat,terserahlah.
Buat apa lo punya temen kayak Jason dan Gilang kalo lo gabisa minta tolong mereka? Batinnya berkata.
Joshua tersenyum kecil. Jason jago dalam hal cewek,dan Gilang,walaupun anak itu menjomblo terlalu lama,dia tukang modus.
Ya,demi Al dia akan ngelakuin itu semua.
===========
Tbc.
Hollaaa!
Numpang promote ya,cerita temen gue,dia baru bikin cerita di wattpad dan semoga kalian mau vote dan baca ceritanya:)
Punya Priscillangelita,judulnya 'Greta'. She needs your vote and comment!:)
Sebelumnya,makasih yang udah votes dan comment di part sebelumnya!:D banyak comment yang bikin gue ngakak serius wkwk
-Andien
KAMU SEDANG MEMBACA
Dignum
Teen Fiction"Dia cowok. Tapi kadang-kadang sifatnya ... yah,kayak cewek. Sebenernya,gue kurang suka sama cowok kayak gitu. Tapi gatau kenapa kalo dia yang kayak gitu,jatohnya unyu. Dan ya,sejak ketemu dia hidup gue lebih ... keren?" — Aleeya Citra Kori...