Prologue

26.8K 1.8K 54
                                    

Pasangan baru ini terlihat sedang mendiskusikan sesuatu di dalam rumah mewahnya. Sang gadis menggelayuti sang suami dengan manja, ia berusaha membujuk suami tercintanya yang keras kepala itu.

"Sayang, aku mohon ya? ya? ya? Satu saja~"

"Tidak." sang suami menolak dengan nada tegas.

Mendengar jawaban tidak menyenangkan dari sang suami, ia pun mengembungkan kedua pipinya lucu.

"Okey, kalo kamu ga mau nurutin kemauan aku, ga ada jatah buat kamu untuk selama-lamanya." ia pun meninggalkan suaminya di ruang utama sendirian.

Otomatis sang suami mengejar sang pujaan hati. "Tunggu! Kau tau bukan aku tak suka anak kecil?" ia berusaha menenangkan istrinya yang sedang merajuk.

"Sayang. Kalau kita punya anak maka akulah yang akan mengurusnya, aku janji dia tidak akan mengganggumu."

"Oke, oke. Kita akan punya satu anak. Tapi hanya satu." Putus sang suami.

"Benarkah?" pekik sang istri dengan bahagia.

"Hn."

Sedetik kemudian sang istri memeluk suaminya dengan sangat-sangat erat. Pekikan kegembiraan terus keluar melalui bibir mungilnya.

Waktu terus berjalan. Sang istri telah mengandung seorang anak laki-laki. Kini umurnya telah menginjak 7 bulan. Mereka tinggal menunggu 2 bulan 10 hari lagi untuk melihat bayi itu keluar.

Namun perkiraan mereka salah, bayi tersebut telah mendobrak ingin keluar saat usianya baru menginjak 8 bulan, dan itu membuat masalah baru muncul.

"Pilih istri atau bayi Anda Tuan?" dokter yang sedang menangani sang istri bertanya dengan tegas.

"Sa- sayang. Ku-moh-hh-hon s-sselamat-kkan, ngh, b-bbayi ki-t-ta." Sang istri berujar dengan susah payah.

Keringat dingin terus meluncur deras dari pelipisnya.

"Tidak, tidak. Kau harus hidup, aku tidak butuh anak itu. Aku hanya butuh kamu."

"SASUKE!!" mata sang istri berkilat marah.

Perasaan Sasuke kembali bercampur aduk. Melihat perjuangan yang dilakukan istrinya, membuatnya benar-benar bingung harus apa.

"K-kumo-hhon." suara lemah sang istri kembali terdengar.

"Baiklah. Bayinya. Selamatkan bayinya!" akhirnya sang suami luluh dan memutuskan untuk merelakan istrinya itu mempertaruhnkan nyawanya.

Dengan sigap dokter dan perawat-perawat itu menyelamatkan bayi mereka dengan melakukan operasi caesar. Meninggalkan Sasuke terdiam karena keputusannya.

.

.

.

Jika aku tau akan jadi seperti ini, maka aku tidak akan pernah membiarkan mu mengandung anak sialan itu. Aku akan melakukan apapun agar anak itu mati tanpa melukaimu. Tapi kenapa kau lebih memilih menyelamatkan anak itu dibanding tetap bersamaku disini? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?

I'm Just the BABYSITTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang