-- 08 --

14.4K 1.4K 112
                                    

Karena 13 dari 14 suara memilih sekarang, jadi aku up sekarang,,, Ehe.

Happy reading all~

Hati-hati yaa~ karena kadang apa yang kita harapkan ga sesuai dengan kenyataan wkwkwk

...

..

.

Hari sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Musik yang dinyalakan pun tak kunjung mengurangi volumenya. Orang-orang yang berada disana pun belum berniat untuk beranjak.

"Hik,,, Sasuke hik,,, kenapa kau san-hik-ngat sulit ku dapatkan? Hik,,, padahal wani-hik- ta jalang itu sudah mati hik,,"

Gadis itu meracau tidak jelas sambil meminum wine di tangannya. Matanya tampak memerah, entah karena habis menangis atau karena sudah terlalu banyak minum.

"Nona, sebaiknya Anda pulang! Anda sudah terlalu mabuk." Ujar waiters yang melayani gadis itu sejak kedatangannya.

“aku –hik- tidak mabuk. Jadi –hik- berikan aku satu botol lagi!”

“maaf nona, saya tidak bisa memberikan minuman lagi pada orang yangg sudah mabuk.”

“HEH, AKU BISA MAMBELI BAR INI JIKA AKU MAU. Hik-.” Gadis itu menarik kerah sang waiters.

“KEAMANAN, TOLONG BAWA GADIS MABUK INI KELUAR!”

Tak lama setelah sang waiters mengatakan itu, beberapa petugas keamanan disana datang dan membawa gadis itu keluar dari bar.

Sampai di depan gadis itu didorong kasar.“LIAT SAJA, NANTI JIKA AKU SUDAH MENIKAH DENGAN SASUKE AKU PASTI AKAN MEMBUAT KALIAN MENDERITA.”
Kedua penjaga itu saling menatap. “Bwahahahaah.” Tawa mereka menggelegar seketika.

“seorang CEO yang pintar dan terkenal seperti Sasuke-sama tidak buta. Dia tidak akan memilih wanita seperti dirimu Nona.” Ujar salah satu dari mereka.

Gadis itu menghentakkan kakinya kesal lalu berkata. “awas kalian.” Kemudian ia berjalan lunglai menuju mobil yang dibawanya.

Brak.

Bruum.

Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Arah mobil yang dibawanya pun tidak beraturan, membuat beberapa pengguna jalan yang melintas marah karena kelakuan gadis ini.

Kini mobil yang dikendarainya membawa ia ke sebuah daerah pegunungan, dipenuhi jurang dan gelap. Namun gadis itu tetap tidak menghentikan laju mobilnya. Hingga ia tak menyadari ada sebuah taxi yang sedang melaju pelan di depannya.

BRAK.

Seketika gadis itu tersadar. Ia menghentikan mobilnya hingga berdecit, kepalanya pun membentur stir cukup keras. Ia menatap taxi yang ditabraknya masuk ke dalam jurang. Tubuhnya tidak bergerak sedikitpun, otaknya masih mencerna apa yang terjadi.

Beberapa menit setelahnya ia sadar kalau ia harus segera meninggalkan tempat itu sebelum ada orang yang melihatnya menyerempet taxi itu hingga jatuh ke jurang. Keringat dingin telah mengucur di dahinya. Matanya pun bergerak ke kanan dan kiri memastikan tak ada orang yang melihat kejadian itu. Setelah dirasa tak asa siapapun disana, ia segera menginjak gas mobilnya dan bergegas pergi.

I'm Just the BABYSITTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang