-- 09 --

13.2K 1.4K 129
                                    

"aku tidak mau memberikan putriku pada Otousan." Ujar wanita yang sedang memeluk putrinya erat.

"Kita bukan memberikannya sayang, kita hanya menitipkan saja. Setelah aku mendapatkan gaji yang lebih tinggi, aku janji akan mengambilnya kembali." Bujuk suaminya yang juga sedang membawa bayi laki-laki dalam dekapannya.

"Tapi-"

"Kumohon sayang, ini demi keluarga kita juga."

"Baiklah."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Vote dan Comment kalian sangat berharga buat Fent, supaya Fent lebih semangat lagi untuk melanjutkan story ini.

...Chapter 09...

•••••Happy reading everyone•••••

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ryuuki-kun, kenapa kau masih disana? Ayo kemari. Tante membawa banyak mainan dan makanan untukmu."

"Tidak mau."

Pegangan Ryuuki di kain celanaku semakin erat. Sepertinya Ryuuki sangat takut pada wanita di depanku ini. "Ah, maaf jika saya mengganggu. Tapi Anda siapa ya?"

"Kau pasti pengasuh baru Ryuuki ya?" Aku balas mengangguk.

"Ah, saya Uzumaki Naruto. Salam kenal." Aku tersenyum dengan tangan terulur. Namun ia tidak membalas uluran tanganku.

"Aku Sakura Haruno. Kekasih majikanmu, Uchiha Sasuke." Ujarnya, namun tak membalas uluran tanganku. Sombong sekali. Celetukku dalam hati.

"Bohong." Bentak Ryuuki tiba-tiba.

Otomatis aku menatap Ryuuki yang masih memeluk kakiku. Ku lihat sorot matanya kini menjadi tajam pada wanita itu. Sepertinya ia tidak menyukai wanita yang sedang dihadapan kami sekarang.

"Kenapa kau berkata seperti itu sayang? Kau belum mengerti apa itu 'kekasih'. Kau masih kecil."

"Aku tahu. Kekasih itu-

"Ah~ sudah sudah. Ryuuki kembali ke kamarmu! Nanti Naru-nii akan menyusul." Ku potong ucapan Ryuuki yang seharusnya tidak dibahas oleh anak kecil.

Ku lihat Ryuuki mengangguk padaku, lalu berjalan untuk pergi. Namun sebelum ia pergi, lidahnya terjulur meledek wanita bernama Sakura itu. Aku hanya bisa tersenyum maklum melihatnya.

"Dasar anak nakal." Desis wanita itu pelan. Tapi masih dapat terdengar olehku.

"Nona sebaiknya Anda duduk dulu. Saya akan meminta pelayan untuk membawakan Anda minum dan beberapa camilan." Ujarnya dengan sopan.

Anggukan singkat darinya menjadi jawaban. Aku langsung pergi meninggalkannya menuju dapur. Terdapat beberapa pelayan disana.

"Permisi, tolong buatkan tamu yang di ruang tamu minuman ya." Ujarku pada salah satu pelayan.

"Apakah yang datang Sakura-sama?"

Aku mengangguk.

"A-aku tidak berani membuatkan minuman untuknya. Dia sangat kasar, jika minuman yang saya bawakan tidak sesuai dengan moodnya hari ini. Dia pasti akan menyiramku dengan minuman tersebut."

"Sekasar itu kah dirinya? Kenapa kau tidak pernah melaporkannya pada Sasuke-sama?"

"Aku takut. Mendekati Sasuke-sama saja aku tidak berani, apalagi untuk mengadu."

I'm Just the BABYSITTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang