"Ck..." Sebuah decakan terdengar dari pria tampan yang tengah berdiri di teras rumahnya. Dengan wajah masam, ia terus memeriksa arloji yang terpasang di pergelangan tangannya. Pandangannya menatap tajam ke arah garasi mobil.
"Sasuke." Panggil seseorang dari belakang.
Seakan telah mengenal suara sang pemanggil, pria yang di panggil Sasuke itu tidak segera berbalik ataupun sekedar membalas panggilan tersebut. Kedua matanya hanya memutar jengkel.
Beberapa saat setelahnya, sang pemanggil telah berada di samping. "Bukankah kau ada kelas pagi? Kenapa belum berangkat?"
"Hn."
"Mungkin supirmu terlambat... Bagaimana kalau aku saja yang mengantarmu? Sekali-kali, lagipula sudah lama sekali aku tidak pulang."
"Hn."
Sang kakak hanya terkekeh pelah mendengar satu kata yang selalu keluar dari adiknya itu. "Haha...Kau sama sekali tidak berubah, Ayo...!"
Kakak beradik itu langsung menghampiri garasi dan mengambil sebuah mobil yang telah lama tersimpan disana. Tampilannya tampak bersih meskipun telah lama ditinggal oleh sang pemilik. Keduanya masuk ke dalam mobil tanpa banyak bicara.
Dalam perjalanan keduanya hanya diam. Tidak ada satu pun yang ingin membuka pembicaraan guna menghilangkan suasana hening di dalam sana. Sasuke hanya membaca buku tebalnya dengan headset yang terpasang di kedua telinganya. Sedangkan sang kakak diam-diam melirik sang adik yang telah lama tak ia temui itu.
"Ekhem." dehem sang kakak dengan suara yang cukup keras. Dan itu mampu membuat Sasuke melepas salah satu headsetnya.
"kau tidak rindu padaku? Kalau dihitung, sudah 4 tahun aku tidak pulang ke Jepang."
"tidak."
Mendengar jawaban ketus dari sang adik memuatnya tersenyum kecil. "Ah~ seperti biasa Adik kecil ku ini pasti malu malu kucing."
Sasuke mendelik marah saat sang Kakak menyebutnya dengan sebutan Adik kecil. Sejak dulu ia sangat membenci sebutan itu, sampai titik ini ia membencinya. Namun sang kakak hanya tertawa melihat reaksi sang adik.
Jengah menghadapi sifat sang kakak, Sasuke hanya memalingkan wajahnya ke arah luar melalui jendela mobil. Memandangi jalanan yang tampak tak begitu ramai pagi ini.
Namun matanya tiba-tiba terpaku pada sebuah pohon besar yang mengingatkannya pada seseorang.
Sebuah senyum tipis muncul di kedua belah bibirnya. Kedua matanya tertutup setelah melihatnya. Ingatannya seketika kembali pada masa itu. Masa dimana ia menemukan orang yang mampu menarik perhatiannya. Seseorang yang mampu membuat jantungnya berdegup lebih cepat.
"Sas... Sasuke!"
Lamunan Sasuke buyar seketika karena mendengar sang kakak memanggilnya. Matanya mendelik tajam.
"Kau tidak mendengarkan aku bicara tadi??" Seru sang Kakak dengan nada kesal yang dibuat-buat.
Bukannya menjawab, Sasuke malah memalingkan wajahnya lagi ke arah luar. Baginya mendengar celotehan orang yang kini berada di sebelahnya sangatlah membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Just the BABYSITTER
FanfictionSasuke adalah seorang pria duda beranak satu yang sangat membenci anaknya sendiri karena kejadian masa lalu, ditambah dari awal ia tidak menyukai anak kecil. . Tapi seseorang masuk dalam kehidupannya dan merubah semuanya. Bahkan orang itu mampu mend...