Episode : Ancaman Masa Lalu (Bagian Akhir)

100 13 0
                                    

Ada hal yang paling tidak kumengerti antara ikatan batin ibu dengan anak. Sang ibu dengan naluri alamiahnya melindungi sang anak dari marabahaya.

Sekumpulan kunang-kunang dalam jumlah yang luar biasa itu menyatukan wujudnya menjadi sosok ibu kandung Shira secara jasmaniah.

"Apa kejadian ini sama seperti sewaktu dia masih kecil itu ?" Aku bertanya langsung kepada ibunya.

"Ini jelas lebih buruk daripada waktu itu" Ibu Shira menyingkap tudung jubahnya.

"MICHELLE....." Suara yang berasal dari mahluk jahat itu.

Bayangan hitam mahluk itu telah menguasai sisi kanan tubuh Shira. Sisi kanan tubuh Shira telah berwarna hitam dengan mata berwarna jingga menyala. Sedangkan sisi bagian kiri tubuhnya seperti lumpuh.

"Kau merindukanku ? Apa kau ingin mencoba melenyapkanku lagi ?" Tantangnya

Aku membantu Mark berdiri setelah aku memastikan dia baik-baik saja.

"Aku.. aku kesulitan mempercayai pengelihatanku sendiri" Ujar Mark

"Aku tengah berusaha keras mempercayainya" Balasku

Ibu Shira mengarahkan telapak tangannya kearah mahluk itu. Namun dengan satu ayunan tangan mahluk itu menciptakan suatu medan kekuatan yang membuat aku dan Mark terhempas ke tembok. Dan ibu Shira merubah dirinya menjadi kumpulan kunang kunang yang menyebar.

"Sial, di suatu halaman di buku tersebut pasti ada tentang cara menyegel mahluk itu" Aku bersusah-payah bangkit.

"Bukankah kau ingin melenyapkan buku itu?" Mark mencari-cari kacamatanya.

"Itu opsi yang sangat terakhir. Tapi setidaknya ada cara untuk melumpuhkannya dengan efisien dan akurat" Aku membuka-buka halaman buku ini.

"Kau bisa membaca bahasa latin kuno ??" Mark memasang kacamatanya dan ikut melihat isi buku.

"Apa kau meremehkanku ?!" Aku membentaknya.

Sial ! Di buku ini sama sekali tidak tercatat mantra penyegelan apapun.

Sosok Ibu Shira tiba-tiba menyatu kembali dari transformasi jutaan kunang-kunangnya. Ia berada di belakang mahluk itu. Dan memerintahkan sekumpulan kunang-kunang dari dirinya menempeli bagian sisi kanan tubuh Shira.

Aku hanya bisa mengingat mantra penyegelan yang tercantum di kitab exorcist yang pernah kubaca.

"Shin !" Ibu Shira menyerukan namaku.
"Ya, aku mendengarmu !" Jawabku
"Aku bisa memisahkan zat mahluk ini dari tubuh Shira. Tapi untuk sementara. Dan di waktu yang singkat itu kau harus menyegelnya !"
"Oke akan aku laksanakan ketika kau memberi aba-aba!" Sahutku seketika.

"Pergilah kau selamanya dari anakku !" Ia mengarahkan telapak tangannya kepada mahluk itu dan mengerahkan segenap kekuatannya.

Sekumpulan kunang-kunang itu melepaskan diri sambil membawa zat liar hitam itu dari tubuh Shira.

"Lakukan sekarang !" Teriak Ibu Shira

Aku memberanikan diri sambil membawa buku yang terbuka itu. Suatu angin datang menerpaku.

"Regna terrae, cantata deo, psallite cernunnos, regna terrae, cantata dea psallite aradia. caeli deus, deus terrae, humiliter majestati gloriae tuae supplicamus ut ab omni infernalium spirituum potestate, laqueo, and deceptione nequitia, omnis fallaciae, libera nos, dominates. omnis satanica potestas, omnis incursio, infernalis adversarii, omnis legio, omnis and congregatio secta diabolica. ab insidiis diaboli, libera nos, dominates, ut coven tuam secura tibi libertate servire facias, te rogamus, audi nos!"

Shira The Demon HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang