Terkadang untuk bisa mendapatkan kamu perlu melepaskan.
---
Selama seminggu lebih, Reza tidak membuka WhatsApp-nya dan selama itu juga Deana kehilangan waktu yang dia miliki bersama Reza.
Senin, 8 Januari 2018Hari pertama masuk sekolah untuk seluruh jenjang sekolah di Indonesia. Termasuk SMA 1 Sinar Mentari. Tempat Deana menuntut ilmu. Mengawali tahun 2018 dengan menaiki angkutan umum menjadi pilihan Deana.
Kacau.
Semua berantakan.
Seperti yang semestinya. Hari pertama masuk sekolah, hari pertama orang-orang masuk bekerja, hari Senin pula, dan sudah dipastikan jalanan macet. Pagi ini jalanan mengalami macet parah. Truk besar berbaris mengantri, angkutan umum terlihat semrawut di jalan dengan membawa banyak penumpang, dan berpuluh-puluh sepeda motor yang tidak mau kalah yang hampir memenuhi badan jalan bahkan bahu jalan.
Deana panik ketika melihat jam tangan miliknya yang menunjukkan pukul 6:37.
"Aduh gimana ini?"
Sudah lebih dari 3 angkutan yang melaluinya tetapi penuh oleh penumpang. Kacau. Semua kacau.
"Dey," sebuah suara memanggilnya dari jarak yang tidak terlalu Deket.
Gadis yang memiliki nama menoleh ke arah suara tersebut. Dia mendapati seorang cowok berseragam putih abu di atas motor matic berwarna kuning.
"Reza" Deana terkejut. Terlebih karena ini sudah cukup siang tetapi dia masih dapat bertemu Reza ditempat itu.
"Kok loe masih disini sih?!"
"Emang kenapa? Nggak boleh?" Reza mengernyitkan keningnya.
Deana mendekat, "Ya bukan gitu."
"Udah. Cepat naik!" Reza menaikkan standar kendaraannya. Dengan agak memiringkan motornya ia menunggu Deana naik.
"Ini Lo ngajak gue bareng nih?" Tanya gadis itu.
Reza menoleh ke belakang, "Iyalah."
Deana terdiam sejenak. Memikirkan apa yang sedang ia hadapi kini. Semakin hari semakin dihantui rasa bersalah saja. Dia semakin tidak mengerti perasaannya.
Maaf, Za. Gue nggak bisa cinta sama Lo
***
"Turun Lo."
"Iya iya. Biasa aja kali." Deana membuka helm dan memberikannya pada Reza. Kemudian beranjak dari sana.
"Makasih udah ditebengin" Reza menunjukkan rentetan giginya dan mengejek Deana.
Deana menghentikan langkah kakinya. Ia membalikkan tubuhnya "Makasih Eja Jelek". Gadis itu pun menunjukkan gigi putihnya. Membalas ejekan yang diberikan Reza untuknya.
"Eh!" Deana melanjutkan. Gadis itu tersenyum, "Lo sengaja kan bawa helm dua dan nungguin gue di tempat tadi?" Nadanya mengejek.
Lelaki bertubuh sixpack itu memicingkan matanya. "GR amat Lo nya mbak?"
"Udah gausah bohong ngapa?"
"Kaya Lo gatau aja gue berangkat jam berapa?" Reza mulai kesal.
"Iya iya ihh... Biasa aja kali hahaha." Deana tertawa geli melihat ekspresi Reza seperti orang yang sedang salah tingkah. "Yaudah. Gue duluan ya."
"Yo." Membalas lambaian tangan Deana.
•••
Thanks for reading, girl/guys.
Next part-nya slow update ya hehhee...Maafkan diri ini yang sudah terlalu lama menghilang.
Saya stres karena tiba-tiba kehilangan jalan ceritanya.
Jangan lupa vote + comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still in My Heart [On Hold]
Teen FictionTentang dia yang tertinggal di ingatan setelah ada kamu ------ Terkadang kamu butuh waktu untuk bisa menerima bahwa kamu mencintainya hanya karena kamu belum siap. [SLOW UPDATE] Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara 'Vote' dan 'Tambahkan ke perpu...