Bab 6

97 24 0
                                    

"Hei! Tiana cepat bangun!" ucap Vino mengguncang tubuhku pelan.

"Ada apasi? Masih pagi" kataku setengah sadar.

"Apa kau sudah gila? jam 4 sore, kau bilang masih pagi?!" Vino terdengar kesal.

Aku terkejut dan langsung berlari kekamar mandi.

"Aku tunggu dibawah, cepat!" teriak Vino.

Setelah selesai mandi, aku langsung turun ke lantai 1. Disana terlihat Vino dan seorang perempuan, sedang berbincang. Aku menghampiri mereka.

" Tiana, sudah selesai ternyata. Oh ya, ini temanku Andara Lauren dia sudah lama tinggal di luar negeri" kata Vino tersenyum.

Perempuan itu menoleh kearahku sambil menampilkan senyuman "hai Tiana" sapanya dengan senyuman.

"Hai, sudah lama yaa" kataku tersenyum tipis.

"Sudah lama? Apanya?" ucap Vino.

"Dia teman lama ku" kataku singkat lalu duduk di sofa, Vino menatapku bingung.

Aku dian dan langsung mengalihkan pembicaraan, tidak mau Vino mengetahui yang sebenarnya.

🔪🔪🔪

POV TIANA

Kenalkan dia Andara Lauren, lebih tua dariku 2 tahun. Dia adalah orang yang pertama kali mengenalkanku pada benda runcing dan tajam itu. Kami bertemu saat aku masih berumur 5 tahun.

.

.

Sejak kecil aku tidak memiliki teman, hari-hariku hanya di temani dengan boneka. Aku tidak mengerti kenapa anak-anak lain tidak mau bermain denganku. Aku berusaha berbaur dengan mereka, namun mereka malah membully ku, menjatuhkan boneka ku kedalam lumpur dan menarik rambutku sampai kepalaku sakit.

Setelah kejadian itu aku tidak berani lagi untuk menampakan diri didepan mereka mengajaknya bermain bersamaku, aku hanya bermain ditaman sendirian setelah anak-anak itu pulang kerumahnya masing masing.

"Hei lemah! Sedang apa kau disini?" seseorang bicara dengan nada kasar didepanku. Aku diam menunduk tanpa mau menoleh karena takut. "angkat kepalamu! Ayo ikut aku, lagian kau ini ngapain sih disini sendiri?".

"Aku tidak mau!" ucapku menolak seraya lari dari hadapannya, namun dia menahan tanganku.

"Jangan takut, aku tidak akan melukaimu,. Ayo ikut aku, kita akan bermain" dia berbicara dengan senyuman, karena dia bekata akan bermain denganku, aku mengikuti langkahnya.

"Kita mau bermain dimana? Kenapa kau mengajakku jauh dari rumah? Ayah dan ibuku pasti khawatir nanti".

"Tenang saja kita akan bermain. Ngomong-ngomong namaku Andara Lauren, kau siapa?" dia tersenyum masih menggandeng tanganku.

"Tiana Aldarine" jawabku singakat.

"Baiklah Tiana, kita sudah sampai. Didalam sana ada sepupuku, ayo masuk" Dara menarik tanganku dengan senyuman, aku tidak menolaknya.

Kami berdua masuk kedalam rumah kosong yang berada didalam hutan, entah kenapa anak sekecil Dara bermain main di hutan, yaa..walaupun sepertinya dia lebih tua dariku tapi kan tetap saja bermain di hutan itu bahaya. Tapi..bodohnya aku tetap mengikutinyaa.

Setelah masuk kedalam rumah kosong itu, aku melihat laki laki berkulit putih yang matanya agak sipit, aku bisa tebak dia jauh lebih tua dariku dan juga Dara, karna badannya tinggi dan umurnya sekitar 15 tahunan, dia bersama dengan satu orang perempuan yang terlihat seumuran dengannya. Permpuan itu diikat di kursi dengan mulut yang diikat dengan kaiin dan sepertinya dia pingsan.

Cruelty Psychopath [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang