Pagi harinya, saat aku di sekolah aku mendapat kabar bahwa Bella, yang aku kenal Sebagai anggota geng Rani itu meninggal di gudang sekolah dengan cara mengenaskan, terlebih lagi ada keganjalan pada korban pembunuhan ini, yaitu kehilangan kukujarinya.
Aku semakin yakin pembunuhan ini di rencana oleh seseorang, karna korbannya adalah orang orang yang suka membully ku, tapi siapa dia? Aku memang sangat berterima kasih, karna dia sudah membunuh orang orang itu, karna berkat dia aku tidak perlu mengotori tanganku dengan darah kotor milik si pembully itu.
Tapi aku juga sangat kesal, karna aku tidak bisa mendengar jeritan si pembully itu dan menyaksikan mereka merengek meminta maaf padaku dengan wajah penuh darah. Terlebih lagi aku muak dengan si pembunuh, kenapa juga dia harus menyukai kuku jari korbannya. Cih! Seleranya tidak bagus. Ah! Ini tidak bisa di biarkan! Aku harus cari tau siapa pembunuh dibalik semua ini!.
"Tiana!" teriak seorang laki laki dengan suara beratnya yang ku kenali.
"Ada apa?" kataku.
"Kau tau, cara Bella di bunuh sama persis dengan cara Vilona di bunuh. Kuku jarinya hilang" katanya dengan suara pelan.
"Aku tau itu Vin, aku akan mencari tau siapa dalang dari semua ini nanti" aku tersenyum "Sudah ya, aku masuk kelas dulu" ucapku lagi.
Vino menahan tanganku lalu berbisik "jangan ke toilet, saat jam istirahat" ucapnya lalu pergi, aku menatapnya bingung.
🔪🔪🔪
Jam pelajaran habis, dan ini saatnya istirahat aku berjalan cepat di koridor dengan menggunakan headset seperti biasanya. Aku berjalan menuju toilet, karana tidak
tahan untuk buang air kecil. Namun tiba-tiba..
"Aku kan sudah bilang jangan ke toilet saat jam istirahat" ucap seseorang tiba tiba membuat langkahku terhenti.
"Memangnya kenapa sih? Aku ga tahan tau!" kataku kesal.
"Tahan sebentar" kata Vino santai lalu menarikku kearah parkiran.
Saat sampai di parkiran Vino memaksaku untuk masuk kedalam mobil, mau tidak mau aku harus menurutinya. Saat mobil Vino ingin melaju, tiba tiba saja..seseorang menghadang mobil Vino.
"Hei Tiana! Cepat keluar, dasar sialan!" Ucap seorang perempuan yang berdiri di depan mobil Vino, dia berbicara seraya memukul cap mobil Vino.
Aku keluar dengan wajah santai diikuti Vino yang juga keluar dari mobil. "Hei Rani, menyingkirlah dari mobilku!" Ucap Vino dingin. Rani tidak mengubris perkataan Vino lalu beralih menatapku dengan tajam.
"Manusia sialan! Kau membunuh teman temanku! Akan ku balas kau nanti!" Katanya geram seraya menjambak rambutku.
Vino yang melihat pun langsung segera menjauhi Rani dariku. "Rani berhenti! Aku peringatkan kau jangan pernah menyentuh Tiana lagi!" Ucap Vino menatap Rani dengan wajah dinginnya lalu mendorongku masuk kedalam mobil.
Saat Vino hendak masuk kedalam mobil tangannya dicekal oleh Rani. "Vin..aku mohon percaya padaku kali ini, Tiana yang membunuh Vilona dan juga Bella." Katanya dengan muka sedu.
"Berikan aku satu bukti, setelah itu aku akan percaya padamu" jawab Vino seraya membuka pintu mobil.
"Dan kau akan menjadi pacarku juga?" Rani tersenyum.
"You wish" Vino langsung memasuki mobil lalu menancap gas. Rani yang mendengar itu pun menghentakan kakinya kesal.
🔪🔪🔪
"Dar..kau dimana? Dara.." kataku berteriak.
Yaa..sekarang kita sudah berada di rumahku Vino juga masih bersama ku, Vino membawaku kemari untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting katanya. Aku tidak tau sepenting apa yang ingin Vino katakan pada kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruelty Psychopath [COMPLETED]
Mystery / Thriller⚠[Privat acak, Follow aku dulu, supaya kalian bisa baca keseluruhan😊] Hai namaku Tiana, Tiana Aldarine. Kamu tau seorang psycho? Tidak? Baiklah biar aku beri tahu. Psychopath itu tidak sama dengan gila, karena seorang psycho sadar sepenuhnya ata...