7. Birthday's Gano

51 7 4
                                    

Jam pelajaran ketiga telah berlangsung, selama itu juga Kima bingung harus bagaimana dia memberikan kado untuk Gano yang berulang tahun hari ini. Kado yang telah Kima beli susah payah dengan perjuangan menguras tenaga dan otaknya untuk membujuk Arjun untuk mebayarnya.

Namun sekarang Kima bingung apa yang harus dia katakan untuk memberikan ini, meskipun mereka berteman canggung rasanya untuk memberikannya. Tak ada satupun teman sekelasnya yang tahu tentang perasaannya ke Gano. Mereka memang sering mengira mereka berpacaran karena kedekatan mereka. Tapi disamping itu Kima sadar, jika Gano sudah mempunyai dambaan hatinya.

Lamunan Kima disadarkan oleh Guru yang tengah menjelaskan didepan kelas, posisi Kima yang duduk di meja paling depan dan juga sering menjadi pusat perhatian guru ketika menjelaskan karena Kima terbilang siswa yang lumayan berprestasi membuat guru  mudah sekali menangkap gerak-geriknya.

"Kima, perhatikan kedepan." perintah Pak Andi guru biologi.

"Hah? Iya pak maaf."

Kima kembali fokus ke papan tulis, dimana Pak Andi menjelaskan. Dia akan lanjut memikirkan itu setelah istirahat nanti.

***
Jam istirahatpun tiba, teman-teman Kima sudah mengosongkan kelas menuju kantin. Kini tersisa Kima dan dua temannya, bukan teman dekat juga sih. Jujur Kima tidak mempunyai teman dekat seperti di Film-film atau karangan novel, bukan berarti dia sombong, dia hanya malas terlalu akrab dengan kaum wanita, bukan karena apa-apa melainkan bahasan para wanita yang kalau sudah ngumpul tidak jauh dari bahasan cowok atau gosipin bahkan ghibah orang lain. Jadi tak heran jika sebagai besar teman Kima ada lelaki.

"Kima kekantin yuk." ajak Nana pada Kima yang masih memikirkan masalah kado.

"Ha? Duluan aja Na. Gue gak laper." tolaknya pada Nana, tapi memang sekarang dia sedang tidak lapar. Kima juga lebih sering mengisi jam istirahatnya dengan membaca cerita di wattpad atau membahas pelajaran.

"Ya udah kita ke kantin ya, da Ki." pamit Sely dan meninggalkan Kima sendirian di kelas.

"Gimana ya gue ngasihnya. Malu ihh." Kima masih bingung berpikir cara yang harus dia lakukan."Gue masukin ke dalam tasnya aja apa yak? Ehh gak deng malu ntar di kira gue secret admirer, gue tanya Yuli ajalah."

Kima mengeluarkan handphonenya dan menanyakan pada Yuli. Kali aja Yuli punya ide diamond, karena terkadangan otak Yuli bisa se cemerlang piring yang cuci pake sunlight.

(Chat Yuli on)

Kima Zevanya : Yuli...

Yuli Adriana : Ya kenapa Kima?

Kima Zevanya : Gue mau nanya nih. Kan hari ini gano ultah trus gue mau ngasih kado, tapi malu yul. Gimana ya?

Yuli Adriana : bentar gue mikir.

Kima Zevanya : cpt!

Yuli Adriana : Emang gak ada pesta gitu?

Kima Zevanya : Gak ada kek nya yul.

Yuli Adriana : Ya Gano kere amat sih. Malu sama gaya😂

Kima Zevanya : Ga nerima candaan. CUMA NERIMA SARAN.

Yuli Adriana : Sabar Kima. Gue lagi mikir juga😑

Kima Zevanya : Ihh cepet Yuli. Lambat amat sih kek motor abis minyak.

Yuli Adriana : Tai lu tai. Kasih langsung  aja sih.

Kima Zevanya : Gue malu monyet😂

Yuli Adriana : Trus maunya gimana?

Kima Zevanya : Maunya langsung ada dirumahnya trus dia bilang makasih sayang😄

AmigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang