8. Ditilang Polisi

43 6 4
                                    

Yani POV

Tiga botol sudah air mineral yang Yani habiskan sore ini. Cuaca hari ini memang terbilang lumayan panas, bahkan Yani merasa dia tengah berada di Gurun tempat hidupnya teman-teman Yuli, kan Yuli badannya tinggi jadi cocoklah sama Unta padahal secara tak langsung Yani mengatai dirinya sendiri yang memiliki tinggi badan hampir sama dengan Yuli.

Yani cewek asli Tuban yang bukan termasuk golongan cecan melainkan cegan. Cegan yaitu cewek ganteng atau cewek ganas itulah yang menjadi julukan wanita satu ini. Penampilannya yang tak ada sisi wanita membuatnya mendapatkan julukan itu. Jadi tau kan, bukan Kima saja yang berjiwa tomboy Yani juga mengidap penyakit satu ini bahkan kadarnya melebihi Kima.

Saat ini Yani tengah duduk di motornya tepatnya di parkiran salah satu Kafe yang berada di pusat kota Tuban. Dua puluh menit sudah dia disana menunggu temannya yang kembali masuk ke Kafe mengambil barang yang ketinggalan. 

"Mana sih Riri lama banget udah tau panas juga, gak tau apa gue udah bolak balik supermarket beli air mineral. Awas aja minta ganti gue mah, siapa suruh balik kedalam ninggalin temen sendirian panas-panas kek di gurun gini, mau bikin gue item kek Kima nih pasti."

Tak lama selesai mengumpat temannya itu, Yani melihat Riri disana yang berlari kecil ke arahnya.

"Lama ya. Sorry tadi ketemu temen SD, jadi minum lagi didalem. Mumpung di traktir gue mah." jelas Riri sambil memasang cengir kuda yang sangat paham jika temannya itu tengah kesal karena dia tinggal cukup lama.

"Bodo kesel gue, nih ganti uang gue." bentak Yani sambil melempar tiga botol kosong air mineral yang dengan sigap di tangkap oleh Riri walaupun jatuh satu tapi tenang jatuhnya gak ketimpa tangga kok malahan abis jatuh dia bangun lagi. "Gara-gara nungguin lu gue abis tiga botol air mineral, ganti pokoknya gue gak mau tau atau lu gak gue ajak pulang." ancam Yani pada Riri yang sekarang tengah bingung karena asal Yani tahu uangnya sudah tak tersisa.

"Yee gimana ini mana uang gue udah habis, karena sebenarnya gue gak di traktir malahan gue yang neraktir temen gue tadi. Gue bilang ditraktir juga takut Yani marah karena tadi pas Yani minta beliin bensin gue bilang gak ada uang." gumam Riri yang masih bingung harus bagaimana.

"Kenapa lu diem, jangan bilang lu gak punya uang lagi. Dasar kere lu, sono jual mobil ayla bapak lu buat usaha air mineral."

"Apa-apaan bawa mobil papa gue. Mending gue jual nih motor butut lu yang sering habis minyak buat usaha jual bensin."

"Shit!!kesel tau gak kesel gue kesel Riri."

"Gue juga kesel ama lu."

"Yaudah kita sama-sama kesel kalo gitu."

"Yaudah annoyed-annoyed."

"Dasar kang copas lu upil ayam." ejek Yani sambil memeletkan lidahnya.

"Gue upil ayam? Lu noh upil kebo." balas Riri tak mau kalah.

"Dasar cewe jadi-jadian."

"Lu juga monyet. Sesama LUCINTA LUNA jangan saling mencampakan deh." jawab Riri dengan penuh penekanan.

"Gue Nurrani ya gak level Lucinta Luna." Yani menyebut Nurrani yang tak lain adalah wanita yang sedang jadi perbincangan karena videonya yang menyanyikan lagu Lagi Syantik dan yang mengaku-ngaku dirinya istri sah Iqbal pemeran Dilan di film Dilan 1990.

"Hahahahaha.....gimana-gimana... Emang lagi manjah lagi pengen di manjahh pengen berduaan dengar dirimu iqball." Riri menyanyikannya hampir sama dengan Nurrani hingga tawa Yani pecah di parkiran Kafe tersebut.

"Mirip lu aseli dah, jangan-jangan lu sodara jauhnya Nurrani ya." tuduh Yani masih dengan tawanya.

"Iya kemarin mama gue lihat videonyakan terus mama bilang gini." dua detik terjeda untuk Riri mengambil ancang-ancang menirukan Mamanya bicara. "Astaga Ri, ya allah the last the ending akhirnya ibu find Ri, ibu find sodaramu yang pas lahiran hilang karena pas itu papamu salah tanam. Masa papamu nanam sodaramu itu, dikira dia temuni karena warnanya sama kan bego temuni di simpen oroknya di tanem." setelah sukses memerankan tokoh mamanya dengan bahasa Jawa kental dengan di hiasi inggris absurd suara tawa kembali pecah maka tak heran jika fokus pengunjung Kafe yang tengah berlalu-lalang di area parkiran teepusat kepada mereka berdua.

AmigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang