9. Pertolongan

39 8 6
                                    

Aku menghabiskan waktu sore di rumah sakit, tepat satu minggu hari ini nenekku dirawat inap di salah satu rumah sakit di kota Tuban.

Sore itu jalanan cukup padat, dan sepertinya akan membutuhkan waktu yang lebih lama  lagi untuk aku tiba dirumah.

Hari ini akan diadakan operasi zebra di pusat Kota, aku telah melihat pemberitahuan itu di salah satu sosial mediaku.

"Pak jangan tilang kita pak, please."

"Tidak bisa nak peraturan tetap peraturan."

"Tapi pak kita kan baru kali ini naik motor."

Tak jauh dari posisi kendaraan kami, aku mendengar perbincangan antara dua remaja dengan seorang petugas. Dua remaja itu nampak familiar bagi ku, walaupun jarak kita lumayan jauh, aku masih mendengar dengan jelas suara mereka.

"Loh itukan Yani sama Riri."

**
"Pak tau gak Bapak Polri sekarang siapa saya?" tanya Yani lagi yang kali ini membuat lelaki berseragam itu bingung.

"Siapa emangnya?" balik tanya Lelaki berseragam itu.

"Itu masih saudara saya pak." tegas Yani sambil memasang tampang sombongnya.

"Emang bener Yan?" Riri yang juga bingung sekaligus tak percaya.

"Yalah saudara seumat Nabi Muhammad Saw." jawab Yani yang menampilkan gigi putihnya.

Sudah hampir setengah jam mereka membujuk Polisi ini dengan segala macam cara yang receh ya receh seperti muka mereka Haha...

"Yanii, Riri kalian kena tilang?"

Terdengar Suara ditengah proses negosiasi antara mereka dan petugas. Mereka mengenal suara itu, maka tak lama setelah itu Yani dan Riri serentak menoleh ke arah datangnya suara.

"Mas mamat." Ucap Yani bersamaan dengan Riri.

"Kenapa, kalian ditilang?"

"Iya mas. Ini gara-gara Yani, Mas. Udah dibilang hari ini gak usah main keluar masih aja." Jelas Riri yang menjadikan Yani tersangka dalam peristiwa ini.

"Apaan maksud lu, gue emang ngajak lu tapi lu gak bilang kalo bakal ada operasi zebra hari ini." Bela Yani yang tak terima atas tuduhan Riri.

"Ya mana gue tau, setau gue operasi dimana-mana dilakuin di rumah sakit bukan dijalanan. Operasi butuh tempat steril, ngapain operasi di jalan raya bisa fatal bego."

"Lu yang bego, udah lulus SMP masih aja gak tau operasi zebra. Untung temen kalo bukan udah gue operasi lu gantiin zebra."

"Udah-udah biar Mas urus sebentar." Mamat menghentikan perdebatan antara dua wanita remaja tersebut, dan memutuskan untuk membantu menyelesaikan masalah mereka dengan petugas.

Sepuluh menit telah berlalu, dan semuanya telah selesai. Mamat yang menyelesaikan semuanya, dengan keputusan akhir Yani sebagai pengemudi harus menghadiri persidangan 3 hari mendatang.

"Udah selesai nih simpen ntar 3 hari lagi bawa ke Pengadilan." Terang Amat sambil menyodorkan selembar kertas.

"Ya disidang, gimana ini Mas. Yani takut dimarahin Bapak."

"Ntar Mas bantu ngomong sama Bapakmu."

"Makasih banyak Mas. Oh ya Mas sendirian?" Tanya Riri yang sendari tadi hanya menjadi pendengar.

"Tadi sama Dafa, tapi dia balik ke Stan Martabak ada perlu katanya."

Keduanya ber oh ria sambil mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti. Namun Yani nampak kecewa, dan berpikir jika ada Dafa mungkin ditilang ini tak akan semenyebalkan ini.

AmigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang