13. Pangeran Tampan

31 4 2
                                    

Setelah dinner disalah satu resto yang berada di pinggir pantai, empat sekawan itu telah berada ditempat yang mereka pilih untuk menjalankan rencana mereka. Setelah sholat isya, mereka memburu makanan disalah satu supermarket. Ada daging siap panggang, jagung untuk di bakar, cemilan, minuman soda, dan banyak lainnya. Mereka akan menghabiskan semuanya malam ini, hanya berempat, kecuali ada segerombolan cogan datang bak para penyelamat dari Drama Descendant of the sun.

Yuli yang sibuk mengipas bara supaya tetap terjaga selama memanggang bief. Yani yang tengah mengupas jagung dan memberinya ganggang. Nur yang tengah heboh dengan acara live di instagramnya. Dan Kima yang memandang mereka sambil menikmati cemilan.

"Hai gengs, lihat nih kita lagi buat party yeyyy, partynya dipinggir pantai nih liat rame banget anjay." Ucap Nur di acara Live ig nya sambil memperlihatkan keadaan pantai malam itu. "Btw, nih ya gengs disini kita cewek-cewek ceutar ceunah mau bakar-bakar, bakar sapi, bakar jagung, bakar baju, bakar sendal, dan bakar kalian para cowo yang suka phpin kita." Nur membahana dengan tawanya, yang dipandang aneh oleh ketiga temannya.

"Norak banget sih anak Tangerang." Ceplos Yani yang dibalas anggukan oleh Yuli dan Kima.

"Nur kenalin dong ketiga temen lu, kita bosen lihat lu terus. Anjay lu dit, dit sok sokan bosan sama gue padahal dikelas kerjaannya candidin gue mulu." Nur mendekat ke ketiga temannya dan mengubah kameranya menjadi kamera belakang. "Ini yang lagi kipas-kipas kek Syahrini namanya Yuli, bolang dari Magetan. Dada-dada dong yul."

"Apaan setan nyuruh itu, Dada?"

"Maksud gue Yul, say hay taik. Astagfirullah kerez kerez ymbanget sih zheyangg."

"Ohh. Hay gue Yuli, temen Nur yang paling cantik." Sapa Yuli memperlihatkan senyum terbaiknya sambil melambaikan tangan ke Kamera.

"Kenapa tangan lu gitu, ngelambai ke kamera. Lu nyerah yah ngipasin itu?" Kima bersuara sambil membuka cemilan bungkus yang kedua.

"Yey si kamvret nyahut, kan disuruh dada-dada sama ini orang gak dikenal." Tunjuknya ke dahi Nur, yang langsung mendorong kepala kebelakang.

"Aih, vangku lu. Lanjut ini yang lagi kupas jagung namanya sung go kong."

"Apaan monyet?" Teriak Yani sambil melempar kulit jagung tepat kena didahi Nur, membuat tawa mereka pecah yang mencuri pandang orang-orang yang tengah berada di tempat itu juga.

"Sakittttt Yanoooooo, jahattt lu. Gue aduin sama Nandi biar lu dimarahin."

"Emang selama lu disini dia ada nanyain kabar lu?" Pancing Kima menambah emosi Nur.

Saat mereka tengah menertawakan Nur. Terdengar derapan langlah kaki yang bergerak mengarah mereka. Sontak mereka menoleh kaget kearah datangnya suara itu. Disana berjalan kearah mereka, empat laki-laki tampan yang mereka yakini pangerang kiriman tuhan yang akan mengisi istana hati mereka.

"Hai." Sapa salah satu dari mereka, dengan menyunggingkan senyuman manisnya.

Kima menatap ketiga temannya yang menatap terpana kearah gerombolan laki-laki itu hanya mendesah merasa tidak tertarik dengan empat pangeran yang tengah berdiri didepan mereka.

"Hai." Kima menjawab sapaan dari lelaki itu sambil menatapnya hanya dua detik, lalu mengalihkan perhatiannya lagi ke cemilan didepannya.

"Boleh kita gabung?" Sahut Pria itu lagi.

Kima hanya diam tak memberikan jawaban, dia merasa jengkel dengan teman-temannya yang belum sadar juga dari koma mereka. Kima mengeluarkan Iphonenya. Membuat panggilan grup dan lihat apa yang terjadi.

"Anjay, Hp gue bunyi."

"Astagfirullah hp gue juga."

"Innalillahi hp gue udah di pasir."

AmigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang