10. Sweetseventeen

60 6 0
                                    

Happy birthday Yuli
Happy birthday Yuli
Happy birthday to Yuli
Ha....ppy...... birth..day..... Yu.....li....

Nyanyian lagu itu berkumandang dengan lantang di kamar Yuli. Hari ini adalah hari kelahiran Yuli. Yuli kaget, karena ulang tahunnya tak pernah di rayakan tepat jam 00.00 seperti ini, biasanya Keluarga Yuli merayakannya pada saat sarapan pagi.

Yuli menyalakan lampu kamarnya, pandangannya gelap tak dapat melihat jelas orang-orang yang sekarang berdiri di depan kasurnya.

Klik...lampunya menyala dan Yuli langsung mengedarkan pandangannya melihat seisi ruang kamarnya yang disulap bak kamar anak TK menurutnya, banyak balon dan yang berhubungan dengan ulang tahun lainnya.

"Ma, kok kamar Yuli udah kek kamar anak TK?" Tanya Yuli entah merasa bingung karena takjub atau mungkin tak paham.

"Mama punya anak kok bego banget yak." Ucap mamanya yang membuat seisi ruang memahan untuk tertawa.

"Orang nanya juga, apaan punya emak gini anak nanya malah jawabnya gitu."

"Hustt.. gak baik jelek-jelek gini Mama kamu, dan inget buah jatuh, jatuhnya ketanah kalo depannya ada got ngelinding masuk got." Jelas Papa absurd.

"Hah? Apasih pak gak jelas. Yang ada itu buah jatuh jauh dari pucuknya. Karena kalo udah jatuh buahnya dibawah dan pucuknya masih diatas otomatis jarak mereka jauh." Jawab Yuli lebih absurd lagi.

"Udah ya allah gue punya keluarga gini amat, udah tiup lilinnya entar keburu abis." Ucap Gilang kakak Yuli yang menyudahi perdebatan antara adik dan papanya.

Baru ingin meniup lilinnya, Yuli merasa sedikit aneh, dia merasa ada yang ganjel dan dia memutuskan menundanya lalu mengangkat kepala menatap sang pembawa kue.

"Ini siapa? Bentar gue gak mimpikan?" Heran Yuli sambil mengucek-ucek matanya.

"Gue gak mimpikan? Gue gak lagi di negeri dongengkan, punya  banyak pelayan, noh gue punya tiga pelayan." Ucapnya lagi sambil menunjuk ketiga ornag didepannya itu yang membuat mereka mendengus kesal dengan ucapan Yuli.

"Gak ada terima kasihnya lu, kita dikatain pelayan. Mau gue timpuk pake kue trus gue bakar hidup-hidup dihari kejebolan lu?" Geram sang pembawa kue.

"Gapapa biar dapat uang ansuransi kematian." Dengan enteng Yuli mengucapkan itu yang membuat keluarganya mendengus merasa iba dengan nasib mereka mempunyai anak seperti ini.

"Mau ditiup apa gak nih, atau gue yang tiup?" Ucap pembawa kue lagi.

"Iyaaa iyaaa bawel amat sih lu. Gue make a wish dulu"

Yuli memejamkan matanya dan membuat permintaan cukup lama dia memejamkan matanya.

"Woytt lama lu tidur yak?" Tanya yang oembawa kue lagi.

"Diem lu."

Yuli membuka matanya lalu meniup kue yang ada didepannya dengan sekali hembusan.

Yuli membuka matanya lalu meniup kue yang ada didepannya dengan sekali hembusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AmigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang